EXTRA CHAPTER (5)

2.3K 241 17
                                    

PLAK

"Gugurkan kamu bilang?" Rose menatap Jungkook tak percaya.

"Ini untuk kebaikan kita, Rose" Jungkook berusaha menenangkan Rose, namun ditepis oleh Rose.

"Kebaikan macam apa yang kau maksud, Kook-ah? Apakah mengorbankan anakmu sendiri adalah kebaikan ?"

"kau tak mengerti, Rose..."

"Ya, kau benar. Aku memang tak mengerti. Kalau begitu jelaskan kenapa aku harus mengorbankan dia" Tanya Rose dengan mata berkaca-kaca.

Jungkook diam, ia tak menjawab pertanyaan Rose.

"Kenapa diam Kook-ah? Apa karena kau tak mau memiliki anak dariku?"

"Bukan begitu Rose"

"Lalu apa?"

Jungkook meraih pergelangan tangan Rose dan menggenggamnya, Rose berusaha menolak namun tenaganya tak sebanding dengan milik Jungkook.

Jungkook mengecup tangan milik Rose dan menatapnya sendu, seketika itu Rose tampak lebih tenang. Jungkook membelai lembut pipi Rose,

"Dengar, sayang. Aku sangat meginginkannya, sangat." Jungkook tercekat, rasanya sangat berat melanjutkan ucapannya.

"Tapi dia akan menyakitimu. Dan aku tak mau itu terjadi" Lanjut Jungkook

"Apa maksudmu Kook-ah?"

"Dokter bilang, kita harus memilih. Kau atau dia"

"Lalu mengapa kau tidak memilih dia?"

Jungkook yang semula menatap Rose lembut kini tatapannya berubah menjadi tatapan kemarahan.

"Kenapa aku tidak memilih dia? Apa maksudmu?"

"Kau butuh dia, Jeon Jungkook" Ucap Rose penuh penekanan.

"Butuh dia? Lalu apa kau pikir aku tak butuh kau?"

"Kau bisa mencari wanita lain Kook-ah. Wanita didunia ini bukan hanya aku" Ucap Rose dengan tetsan air mata. Berat untuk mengatakannya, tapi wanita itu menguatkan dirinya sendiri.

"Sudah berapa kali aku bilang padamu, apa perlu aku ulang lagi? AKU HANYA MENCINTAI ROSEANNE PARK"

"Kau selalu egois!"

"Aku tak peduli, aku akan tetap menggugurkan dia." Ucap Jungkook

Mendengar itu, seketika Rose bersimpuh dihadapan Jungkook.

"Kumohon Kook-ah. Jangan lakukan itu, Aku mohon..hiks...."

Melihat itu, Jungkook merasa iba sekaligus bingung harus bagaimana mengahapi permasalahan ini. ia tak bisa melihat Rose seperti ini, tapi disisi lain ia tak bisa kehilangan Rose.

Jungkook mendudukkan dirinya bersimpuh sejajar dengan Rose,

"Aku tak bisa Rose" Ucap jungkook lembut

"Kumohon, biarkan semuanya berjalan semestinya. Aku janji aku akan kuat Kook-ah."

"Aku takut Rose"

Rose memegang dagu Jungkook dan mengelus rahang tegas pria itu.

"Aku janji aku akan kuat. Aku akan memenuhi semua prosedur medis yang harus aku jalani Kook-ah. Tapi biarkan dia tumbuh"

"Tetap saja, Rose. Semua tidak semudah yang dibayangkan."

"Carikan aku dokter terbaik, kau pasti bisa melakukannya kan? Kumohon, aku sungguh ingin mempertahankannya, Kook-ah"

"Tapi Rose.."

"Aku akan bertahan, aku janji" Rose memohon.

Jungkook menghela napas berat dan menatap Rose,

"Baiklah. Kita coba. Tapi kau harus janji, kau akan kuat"

"Aku janji"

***

"Bagaimana, dokter?"

"Kami akan melakukan yang terbaik. Tapi sebagai konsekuensi, istri anda tidak dapat melahirkan secara normal. Sebenarnya itu juga belum menjamin keselamatan keduanya, namun seperti yang kami bilang tadi. Kami akan melakukan yang terbaik."

Jungkook menatap Rose, begitupun sebaliknya.

"Tak apa. Yang penting mereka selamat." Ucap jungkook.

"Nona Rose harus banyak melakukan bedrest dan tidak boleh banyak melakukan pekerjaan. Selain itu, dukungan moral dari Tuan Jungkook sangat ia perlukan."

"Baiklah, dok."

"Itu saja yang bisa saya sampaikan, tuan" Ucap sang dokter.

"Baiklah, kalau begitu kami permisi dulu" Ucap Jungkook berdiri diikuti dengan Rose.

"Ne, semoga segalanya berjalan seperti apa yang anda kehendaki" Ucap dokter itu.

"Terimakasih." Ucap Jungkook menjabat tangan dokter itu.

Jungkook dan Rose meninggalkan rumah sakit itu dan kembali ke dalam mobil mereka.

"Kook-ah" Panggil Rose diperjalanan.

"Ne"

"Seandainya kau memang harus memilih salah satu, siapa yang akan kau pilih?"

"Aku akan menyelamatkan kalian apapun yang terjadi"

"Jika seandainya kau harus memilih, kumohon pilihlah dia."

"Kenapa sekarang jadi kau yang pesimis, sayang?"

"Aku...aku gelisah Kook-ah"

"Kalian akan selamat, aku akan melakukan apapun untuk itu. Lagipula kau sudah berjanji untuk kuat, kan?"

"Ne"

"Jangan berpikiran negatif lagi, okay? Atau aku akan melakukan rencana awalku"

Mendengar itu, seketika wajah Rose menegang,

"A-apa? Jangan kook-ah"

"Maka dari itu kau harus optimis, Okay?"

Rose mengangguk, "Okay"








YUHUUUUUUU

JANGAN LUPA VOTE KOMENNYA SAYANG

JANGAN LUPA JUGA CEK FF KU YANG SATUNYA, "BACKSTREET"

LUV YAA

♥️♥️♥️🌸🌸🌸🌹

Only Me - JJK❤️PCY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang