Wisuda

20 2 0
                                    


Karna mulut ember Tari di tambah bumbu pemanis dari Fina, satu kelas sudah mengetahui mengenai hubungan -yang sebenarnya ingin dirahasiakan- kini terbongkar. Ira kebanyakan mendapat tatapan dan pernyataan tidak percaya.

"Liat nih bentaran lagi dia nyamperin pacarnya wisuda"

Ira yang baru saja menginjakkan kaki di ruang kelas langsung mendapat teriakan heboh dari teman-temannya.

"Lo kok enggak pakai kebaya?" Tanya Wani heran.

Ira mengernyit mendengarnya "Lah, buat apa?"

"Buat poto wisudanya Bang Aji sekalian prewed" Ledek Pija membuat satu kelas tertawa. Ira memutar bola matanya malas.

"Udah deh. Hobi banget ledekin gue"

Sebulan setelah Ira menanyakan perihal Wisuda pacarnya. Wisnuaji Megantara resmi mendapatkan gelar sarjananya. Acara wisuda sedang berlangsung di auditorium utama Universitas. Sedangkan Ira ada jadwal kuliah hingga siang nanti, jadi dia akan mendatangi Aji sehabis jadwalnya.

Ira sudah menyiapkan hadiah yang dijanjikannya untuk diberikan kepada Aji. Hadiah itu dititipkan di kost milik Tari karena letaknya tidak terlalu jauh dari kampus.

Pakaian yang dikenakannya hanya celana bahan warna abu gelap, dengan kemeja putih bermotif di lapisi outer abu terang sebatas dengkul dan juga sepatu sneakers putih.

"Titip salam buat Bang Aji, Ra" Teriak Pija. Ira hanya mengacungkan jempol lalu tersenyum.

Sebelumnya, Ira sudah berulang kali memohon kepada dua sahabatnya untuk menemaninya di wisudanya Aji, tapi tidak ada yang mau. Ira harus merelakan uang sogokan untuk keduanya agar mau menemaninya. Tapi, tadi malam Fina mengabari bahwa dia tidak bisa ikut karena ada masalah dengan laporan yang dibuatnya, sehingga siang ini dia harus melapor ke bagian jurusan. Jadilah Tari yang akan menemaninya.

⚛⚛⚛

Tari melangkah antusias di samping Ira yang berjalan santai sambil memeluk bouket yang lumayan besar.

Mata Tari berkeliaran menatap orang yang berkeliaran dihalaman auditorium. Ia menyenggol bahu Ira lalu menunjuk seseorang dengan dagunya "Liat deh yang pake kemeja maroon, ganteng banget cuy"

Ira menatap arah yang ditunjuk Tari. Lelaki dengan kemeja maroon dan celana jeans yang dimaksud memang masuk kategori ganteng. Kulitnya putih, badannya tinggi dan tegap. Dia berdiri di antara teman-temannya mengerubungi cowok yang mengenakan jubah toga wisudanya.

"Mayan lah" Tari berdecak malas.

"Tuh tuh. Yang pake kemeja hitam pake topi lagi megang kamera" ujarnya lagi sambil menunjuk dengan bibirnya.

"Kayak kenal deh"

Ira memicingkan mata melihat cowok yang mereka bicarakan. Hanya bagian samping yang terlihat. Cowok dengan kulit sawo matang, topi mustard dan badan tinggi.

Tari sontak menoleh ke arah Ira "Siapa?"

"Yuda gak sih?" Ira menatap sekitaran cowok itu. Wanita dengan kebaya coklatnya dan menenteng tas. Itu Tante Dewi -ibunya Aji- tentu Ibunya Yuda juga. Dia juga melihat punggung cowok yang mengenakan jubah toga wisuda yang sedang mengobrol dengan teman-temannya yang di pastikan itu adalah Aji.

Ira melangkah menuju mereka. Tari yang melihat arah tujuan langsung mengikuti Ira.

"Eh eh. Gak usah lo kenalin juga ke gue. Gue kan cuman cuci mata aja disini." Tari gelagapan.

IRA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang