Fina Jadian?

16 1 0
                                    

Ira sedang menikmati cemilan yang dibuatnya sambil menonton tv. Setelah diresmikan dirinya menjadi seorang sarjana, waktu yang dihabiskan dirumah menjadi semakin banyak hingga membuatnya bosan. Masih ada tiga minggu lagi untuk memasuki dunia pekerjaan di perusahaan yang menampugnya. Dia diterima di divisi finance pada perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi.

Hari masih sore, orang tuanya belum pulang dari kantor masing-masing. Sedangkan Egi tidak tahu kemana, biasanya bocah lelaki itu pulang sekolah jam empat sore, tapi sudah hampir jam enam belum kembali juga. Egi sudah beranjak dewasa tapi tetap bocah dimata Ira, dia sekarang sudah berada di masa akhir sekolah, kelas tiga SMA.

"Assalamualaikum" Ira yang fokus melihat tv tersentak kaget mendengar pintu utama yang terbuka. Egi masuk dengan cowok yang sangat dikenalin Ira mengikuti dari belakang.

"Lama banget lo pulang?"

"Masih jam segini kali, lebay amat. Bang, makasih ya, gue mau mandi dulu" Egi masuk ke kamarnya setelah mengucapkan terima kasih kepada Raihan yang mengantarnya pulang.

"Gue kan cuman nanyak!" Teriak Ira tidak terima karena Egi mengacuhkannya.

"Gak ditawari duduk nih?" Ira langsung mempersilahkan Raihan duduk lalu melangkah ke dapur untuk mengambil minuman.

"Kok bisa bareng Egi?" Ira meletakkan secangkir teh hijau hangat buatannya diatas meja.

"Tadi jumpa di tempat futsal. Aku mau naik motor, dia keluar bareng teman-temannya, yaudah, aku ajak bareng deh" Ira mengangguk mengerti.

"Dia gak naik motor, yang?"

Ira mengedikkan bahu "Biasanya sih bawak motor, tapi karena minggu lalu ketauan bolos, motornya disita sama ayah" Raihan terkekeh mendengarnya.

"Tumben banget kamu main futsal. Bareng temen mana nih?"

"Anggota HMJ dulu, sebelum itu reuni di bro cafe" Ira terdiam memandang Raihan datar.

"Ternyata bro cafe punya si ketum. Pantesan selama ini dia selalu rekomen cafe itu kalok mau makan-makan" Raihan menyeruput teh nya dengan santai.

"Udah tau" Raihan hanya tersenyum tipis.

"Malam ini mau keluar gak?"

Ira mengangguk semangat "Mau. Bosen banget di rumah. Emangnya kamu gak capek, Re?"

"Enggak, lagian besok weekend. Minggu paginya kita jogging" Ira meng- iyakan saja, lagian selama libur dia tidak ada kegiatan lain selain pergi dengan Raihan di hari weekend.

Raihan bangkit dari duduknya setelah menghabiskan teh hijaunya. "Aku balik ya, kirim salam buat Egi" Raihan mengusap rambut Ira lembut.

Ira melambaikan tangannya saat Raihan menghilang dengan motornya dari halaman rumah Ira.

⚛⚛⚛

Seperti janji Raihan kemarin, mereka mengikuti kegiatan CFD di daerah Sudirman. Di jam enam, Raihan sudah mangkir di depan pagar rumah Ira dengan XC Bike hitamnya. Dan juga pakaian olahraganya, celana pendek sedengkul dan kaos lengan pendek, tetapi memakai manset tangan hitam dan tak lupa topi berwarna putih hadiah dari Ira bertuliskan merk terkenal yang sama dengan tulisan dibajunya.

Ira mengeluarkan Hybrid  Bikes milik Egi yang dipinjamnya dari garasi. Dia harus membujuk Egi semalaman agar bisa memakai sepeda kesayangan adiknya ini tentunya dengan segala macam rayuan dan sogokan. Ira tidak punya sepeda sejenis ini, karena gadis itu sangat jarang keluar rumah untuk olahraga. Hanya saat terpaksa oleh perintah mamanya saja dia keluar di minggu pagi untuk jogging atau senam di lapangan dekat rumahnya.

IRA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang