Masih dengan pandangan kosongnya -- Jihoon terus menatap kearah foto keluarga yang terpajang didinding -- mata sayu nya terpaku pada sosok tampan yang berdiri tepat dibelakangnya -- tersenyum manis kearah kamera -- seolah saat ini ia langsung bertatapan dengan kakaknya itu -- seolah kepergian Donghyun menyisakan seribu luka dihatinya. Rasa bersalahnya dan sikap kurang ajarnya yang selalu melawan terhadap Donghyun membuat gadis ini merasa tak ada satu pun yang bisa menggantikan rasa sesalnya
" Kak makan dulu yuk " Jihoon tak mengindahkan ucapan dari Daehwi, ia masih saja betah menatapi wajah Donghyun, Daehwi mengikuti arah pandang Jihoon -- sepersekian detik kemudian ia menghela nafas -- bohong kalau ia tidak ikut terpukul atas kematian kakak kandungnya itu " aku yakin kak Donghyun udah tenang disurga " lirih Daehwi
Airmata Jihoon mengalir mendengar ucapan Daehwi -- ia membenarkan ucapan adik tirinya didalam hati -- Donghyun pasti benar-benar sudah tenang disurga, Donghyun sudah tidak perlu lagi capek-capek menegur dirinya yang selalu membangkang dan Donghyun juga tidak perlu lagi capek-capek menunggunya pulang hingga larut malam " Hwi ~~ "
Daehwi berdeham menanggapi panggilan Jihoon
" Temenin gue kemakam kak Donghyun " setelah semalam ia menolak ajakan Woojin untuk kemakan Donghyun -- hari ini Jihoon ingin kesana - ingin meluapkan segala unek-unek yang tersimpan dihatinya
" Tapi kakak makan dulu ya, dari kemarin kakak gak ada makan "
Jihoon akhirnya mengangguk, Daehwi menuntun Jihoon kemeja makan -- menyuapi gadis itu dengan lembut hingga pada suapan terakhir Jihoon lagi-lagi mengeluarkan airmatanya " ini kak Donghyun yang bikin ya Hwi ? "
" Kak " Daehwi terdiam, ia berusaha mencerna ucapan Jihoon barusan
Jihoon ikut terdiam menyadari ucapannya -- Jihoon tersenyum pahit " gue lupa Hwi "
Tangan kecil Daehwi terangkat untuk mengusap pundak Jihoon " aku maklum kok kak, aku juga masih gak percaya kalo kak Donghyun bakal ninggalin kita secepat ini "
" Hwi maafin semua kesalahan gue selama ini -- sekarang gue cuma punya lo gue harap lo juga gak ikut ninggalin gue " lirih Jihoon
Daehwi terenyuh -- dibawanya tubuh mungil kakaknya kedalam dekapannya " Hwi gak bakal ninggalin kakak kok, sekarang juga Hwi cuma punya kak Jihoon -- walaupun kita gak sedarah tapi Hwi udah nganggep kakak seperti kakak kandung Hwi sendiri " Jauh didalam lubuk hati Daehwi ia sangat menyayangi Jihoon lebih dari apapun -- dari dulu Daehwi memang sangat menginginkan sosok kakak perempuan makanya waktu mendengar ibunya akan menikah lagi dengan pria yang memiliki anak perempuan membuat Daehwi bersemangat ingin segera menjadikan Jihoon kakaknya. Walaupun dulu sikap Jihoon terbilang tidak manusiawi terhadapnya namun dengan polosnya Daehwi tetap mengajak Jihoon untuk bermain
" Makasih ya Hwi "
" Sama-sama -- sekarang kakak siap-siap gih kita kemakam kak Donghyun sekarang "
.
.
.Tak berselang lama, Jihoon keluar dari kamarnya -- menatap Daehwi yang juga sudah siap dengan setelan baju berwarna putihnya
" Hwi nanti mampir ketoko bunga dulu ya " ujar gadis bertubuh mungil yang tak lain adalah Jihoon
Daehwi menganggukkan kepalanya untuk mengiyakan permintaan Jihoon
.
.
.Satu buket bunga Alyssum telah bertengger ditangannya -- ia terus tersenyum melihat bunga itu - bukan tanpa alasan Jihoon bersikap seperti ini, ia juga tidak gila karena tersenyum sendiri -- ia tersenyum karena bunga ini menyimpan kenangannya bersama Donghyun -- lelaki itu selalu memberinya bunga ini setiap hari ulang tahunnya katanya bunga alyssum itu bermakna kecantikan luar yang berharga persis seperti dirinya yang memiliki paras cantik
YOU ARE READING
Kuciptakan cinta untukmu -2Park- (Hiatus)
RomanceKalian pasti tau bagaimana rasanya mencintai seseorang tapi kalian malah dijodohkan dengan orang yang tidak kalian kenal sama sekali ? - Narasi semi baku - Dialog non baku (santai)