" Gue udah tau lo pasti gak percaya Hwi -- tapi gue gak bohong "
" Orang yang udah meninggal gak mungkin bisa hidup lagi kak, mending kita balik aja "
" Gak lo harus liat dulu " tubuh kurus Daehwi terus saja ditarik oleh Jihoon -- disatu sisi Daehwi tidak percaya, mana mungkin orang yang sudah meninggal bisa hidup lagi -- itu sangat mustahil tapi jika dilihat dari raut wajah Jihoon -- kakak nya ini sepertinya tidak berbohong
Kemarin sewaktu Jihoon sadar dari pingsannya, ia menceritakan semua apa yang dia lihat kepada Daehwi -- karena Daehwi orang yang sangat logis ia sama sekali tidak mempercayai ucapan Jihoon -- ia hanya menganggap ucapan Jihoon tersebut adalah efek dari keadaan Jihoon yang kurang sehat yang sewaktu-waktu bisa saja muncul sebuah halusinasi
Dan hari ini Jihoon ingin membuktikan ucapannya, ia mengajak Daehwi ke kafe tempat orang itu bekerja. Jihoon menyisirkan pandangannya kesegala penjuru kafe namun orang yang ia cari belum juga terlihat
" Kak udah yah, kita pulang aja. Kakak harus istirahat " disepanjang matanya memandang tak ada satu pun orang yang dimaksud oleh kakak nya itu. Diantara mereka berdua memang Jihoon lah yang sangat terpukul atas kepergian Donghyun -- Daehwi pun ikut terpukul namun ia terus mencoba meyakinkan dirinya kalau memang ini lah jalan hidupnya, ditinggalkan orang yang sangat ia cintai -- Daehwi hanya berusaha tegar -- ia juga berusaha menjadi orang yang kuat untuk Jihoon, kalau bukan dia siapa lagi yang akan memberikan kekuatan untuk kakak tirinya itu " kak udah yah "
" Hwi lo harus percaya sama gue, kita tunggu sebentar lagi -- mungkin dia belum datang atau masih sibuk "
Detik demi detik waktu berlalu namun tidak ada juga membuahkan hasil, Daehwi mulai bosan terus menunggu sesuatu hal yang tidak pasti walaupun jauh dilubuk hatinya yang paling dalam ia juga berharap ucapan Jihoon itu memang benar adanya
🍂🍂🍂
" Lo gak kerja ? "
Taehyun tersentak dari lamunan karena suara Soojin yang mengagetkannya, gadis itu terlihat lusuh dengan rambutnya yang berantakan. Salah satu kebiasaan Soojin yang sangat tidak disukai olehnya. Taehyun menyunggingkan senyumannya sembari menarik tubuh gadis itu untuk ikut duduk disampingnya " lo masih gak bisa ngilangin kebiasaan buruk lo ini ya " ucapnya sambil merapikan rambut Soojin yang berantakan, oh dan jangan lupa dengan posisi mereka yang saat ini terbilang sangat dekat
Soojin mengerjapkan keduanya matanya -- apa yang harus ia lakukan disaat berada dalam posisi yang sangat ambigu seperti ini, Soojin ingin menghindar tapi tidak bisa ia seakan tersihir oleh ketampanan Taehyun dan membeku.
" Kalo gue udah gak tinggal disini lagi siapa yang bakal ngomelin lo kalo lo bangunnya kesiangan gini hm " Taehyun berucap sangat lembut sampai membuat hati Soojin terasa berdesir
" K- kan ada bibi " balas Soojin terdengar gugup
" Bibi itu sibuk dan gak ada waktu buat bangunin kebo kayak lo " tangan Taehyun tidak bisa untuk tidak mencubit gemas hidung wanita dihadapannya sekarang
Dan lagi-lagi hati Soojin kembali berdesir. Oh Tuhan kalo bisa ambil saja hati Soojin supaya perasaan aneh ini tidak menghantuinya " lo gak kerja ? "
Taehyun mengangguk " gue izin gak kerja dulu "
" Kenapa ? "
Taehyun mengalihkan pandangannya kearah Soojin dan sepersekian detik kemudian ia tersenyum penuh arti tapi Soojin tidak bisa mengartikan senyum itu " gue gak tau harus ngomong dari mana tapi-- "
Soojin terdiam menatap wajah Taehyun yang tidak secerah beberapa waktu lalu walaupun senyuman dibibirnya terus saja terkembang namun kali ini senyumnya terus diikuti helaan nafas yang terdengar berat " gue- gue mau pamit "
YOU ARE READING
Kuciptakan cinta untukmu -2Park- (Hiatus)
RomanceKalian pasti tau bagaimana rasanya mencintai seseorang tapi kalian malah dijodohkan dengan orang yang tidak kalian kenal sama sekali ? - Narasi semi baku - Dialog non baku (santai)