Created Love 21

130 22 5
                                    

Setelah dengan mata kepalanya sendiri ia melihat sosok Donghyun waktu itu Jihoon berkeyakinan kalau kakaknya itu belum meninggal. Dari apa yang ia rasakan kurang lebih 5 minggu ini tentang kematian Donghyun ia merasa kalau hal itu menimbulkan kejanggalan -- dari awal juga ia belum tau apa penyebab kematian Donghyun -- apa ada sesuatu yang belum ia ketahui ?

Semilir angin sore menerpa wajahnya -- sejuk dan menenangkan -- belum lagi keheningan suasana saat ini merambatkan kedamaian didalam hati. Jihoon bisa menghembuskan nafas lega sekarang mengingat bahwa orang yang sejak beberapa minggu lalu telah menjadi sosok paling ia sayang ternyata masih ada didunia. Terlepas seperti apa dan bagaimana kakaknya sekarang ia merasa tenang kalau keadaan Donghyun ternyata baik-baik saja. Jihoon memutuskan untuk tidak menemui Donghyun sekarang -- biarkan dia tenang untuk sejenak walaupun ia juga tidak bisa membohongi hatinya kalau saat ini ia sangat merindukan sosok itu, ingin sekali Jihoon memeluknya dan mengeluarkan semua kata-kata yang selama ini mungkin belum tersampaikan

" Sekarang lo lega kan ? "

Acara menikmati cahaya matahari terbenamnya terganggu oleh sosok disampingnya yang tengah tersenyum lembut " banget, gue lega banget Jin "

" Gue juga bersyukur ternyata Donghyun hyung gak meninggal " bukan hanya Jihoon yang merasa senang dengan kebenaran Donghyun yang belum meninggal, Woojin pun turut bahagia -- Donghyun adalah sosok yang sangat ia segani sedari ia duduk dikursi perguruan tinggi, sosok yang selalu ada disaat ia merasa putus asa dan sosok yang selalu ada disaat ia merasa terpuruk. " Daehwi harus tau kabar baik ini " lanjut Woojin antusias

Oh iya Jihoon hampir melupakan itu, benar Daehwi harus tau kabar baik ini. Jihoon mengangguk " eum gue hampir lupa, bener Daehwi harus tau kabar ini "

Woojin ikut mengangguk " tapi kenapa lo gak mau nemuin Donghyun hyung langsung tadi ? "

Jihoon terdiam, sepersekian detik berikutnya ia tersenyum " gue mau kasih waktu buat dia nenangin diri dulu dan gue liat dia baik-baik aja sama cewek judes itu " mengingat kalau Donghyun saat ini tinggal bersama wanita itu, Jihoon hanya bisa berdo'a semoga kakaknya benar-benar baik-baik saja

Woojin terkekeh " menurut gue dia baik kok cuma mungkin dia gak nyaman sama sikap lo yang urakan makanya dia terkesan judes " lagi Woojin menertawakan sosok disampingnya

Awalnya Jihoon belum bisa mencerna kalimat Woojin tapi setelahnya ia sadar kalau barusan lelaki itu sedang mengatainya " apa lo bilang gue urakan ? " Jihoon lantas memukul lengan Woojin sampai-sampai siempunya beraduh kesakitan " urakan gini lo mau juga sama gue "

" Ampun-ampun, maaf sayang " ucapnya disela tawanya yang masih tersisa

Jihoon membeku apa tadi ia tidak salah dengar, tadi Woojin menyebutnya 'sayang' " barusan lo bilang apa ? "

" Gue bilang apa emangnya "

" Yang tadi, yang baru aja lo bilang "

" Apa ? "

" Ih nyebelin banget sih, lupain aja deh "

Woojin lagi-lagi tertawa -- mungkin ini akan menjadi runitis barunya, Jihoon sangat menggemaskan apalagi kalau sedang salah tingkah seperti ini, sebenarnya Woojin sadar dengan ucapannya hanya saja ia ingin tau respon wanita disampingnya ini " sayang ? "

Sukses respon Jihoon sesuai dengan yang Woojin inginkan -- Jihoon tersipu malu. Gadis itu lantas menolehkan kepalanya dengan gugup, pipinya semakin memanas -- perasaan aneh apa yang sekarang ia rasakan ini dan kenapa detak jantungnya semakin berdegup kencang

" Lo marah kalau gue panggil sayang ? "

Jihoon semakin salah tingkah, kalau bisa sekarang juga ia ingin terjun saja dari tebing ini, biarkan dia saja yang mati daripada ia harus menahan rasa malunya

Kuciptakan cinta untukmu -2Park- (Hiatus)Where stories live. Discover now