Sepersekian detik mata keduanya saling terpatri lekat-- tatapan yang begitu dalam, seolah masing-masing dari mereka mencari dalamnya kesungguhan dari tatapan itu dan seolah mencari arti dibaliknya -- pipi Jihoon terasa memanas sekarang dan mungkin sudah memerah juga, seiring dengan itu jantungnya juga ikut memompa lebih cepat -- degupan jantung terhubung dengan hormon adrenalin, apakah tatapan seseorang seperti ini juga mampu memicu adrenalin untuk bekerja ?
" Sekarang gue anter lo pulang ya " seolah mengerti dengan keadaan Jihoon yang hati nya tengah porak poranda karena ulahnya -- Woojin memilih untuk mengakhiri aktivitasnya untuk menatapi sosok indah dihadapannya
Jihoon kembali mendapatkan kesadarannya " tapi gue mau nyari kak Donghyun " tujuan awalnya memang untuk mencari kakak nya itu karena ia yakin kalau Donghyun benar-benar masih hidup
" Masih ada hari besok Hoon, gue janji gue bakal nemenin lo nyari Donghyun hyung " bujukan Woojin berhasil -- terbukti dari sikap Jihoon yang tidak lagi bersikeras untuk mencari Donghyun yang entah lah ada dimana lelaki itu sekarang
.
.
.Ditinggalkan dan meninggalkan adalah dua kata yang siapa saja pasti tidak bisa untuk melaksanakannya walaupun terkadang keterpaksaan seolah mendorong seseorang itu untuk melakukannya. Ditinggalkan dan meninggalkan mungkin terdengar sepele tapi kalian akan merasakan betapa beratnya jika itu dilakukan terlebih kepada orang yang sangat kita sayangi. Ditinggalkan diawali kata imbuhan -di- yang berarti orang yang meninggalkan kita dan meninggalkan diawali kata imbuhan -me- yang berarti kita yang meninggalkan orang itu -- Jihoon tidak mengerti ada diposisi mana ia sekarang disatu sisi ia merasa ditinggalkan disisi lain ia juga merasa telah meninggalkan. Manik indahnya tak lepas dari jendela mobil -- terdiam dan terus terdiam seakan kehilangan semua barisan abjad diotaknya, suasana yang hadir sekarang hanya hening dan canggung
Mata Jihoon terpaku tepat kearah tangan kanan Woojin tepatnya dijari manis pria itu " lo masih pake cincin itu ? "
Atensi Woojin yang tadinya fokus kejalan refleks berpindah kejarinya yang mana disana telah melingkar sebingkai cincin putih pertungannya dengan Jihoon " nanti bakal gue lepas kok " ucap Woojin kikuk
Jihoon menautkan kedua alisnya " kenapa dilepas ? "
" Lo- lo gak suka kan kalo cincin ini ada ? "
" Siapa bilang " Jihoon meraih tas kecilnya yang selalu ia bawa kemana pun " sekarang kita pake bareng-bareng ya "
Woojin menolehkan kepalanya -- apa maksudnya ini ?
" Gue tau lo pasti pengen minta jawaban soal ini "
Dan sekarang keduanya berhenti disebuah taman -- tidak terlalu besar hanya cukup untuk beberapa orang bersantai. Jihoon yang memintanya karena ada yang ingin ia bicarakan dengan Woojin tentunya itu hal yang penting
" Apa yang mau lo bicarain sama gue ? "
" Ada dua hal yang mau gue omongan sama lo, pertama gue mau bilang kalau gue sama Woong udah putus "
Woojin mengernyitkan dahinya, apa tadi ia tidak salah dengar -- Jihoon dan Woong sudah mengakhiri hubungan mereka " kenapa, bukannya kalian saling mencintai "
" Ternyata selama ini cuma gue yang cinta sama dia, dia cuma manfaatin gue supaya dia bisa ngerebut harta gue "
Woojin menyunggingkan senyumnya, dari awal ia sudah tau akal bulus pria itu dan dari awal juga ia sudah tau kelicikan seorang Jeon Woong tapi dengan bodohnya seorang Jihoon masih menganggap pria itu adalah malaikat. Hanya dengan sunggingan senyum itu sudah mengatakan kalau hal itu bukan jadi sesuatu yang membuatnya terkejut lagi " dari awal Hoon, dari awal lo sudah dikasih peringatan baik dari Donghyun hyung maupun gue tapi lo terus menyangkal kalau Woong adalah lelaki baik-baik " Woojin tidak bermaksud menyalahkan Jihoon ia cuma ingin wanita dihadapannya ini sadar kalau semua yang ada dunia ini tidak selamanya baik " lo selalu membantah apa yang dikatakan Donghyun hyung tentang cowok itu dan sekarang lo tau kan siapa yang benar "
YOU ARE READING
Kuciptakan cinta untukmu -2Park- (Hiatus)
Roman d'amourKalian pasti tau bagaimana rasanya mencintai seseorang tapi kalian malah dijodohkan dengan orang yang tidak kalian kenal sama sekali ? - Narasi semi baku - Dialog non baku (santai)