Created love 14

167 17 0
                                    

Woojin sedikit merasa kesal pada wanita yang baru saja menabraknya tadi, pasalnya dia yang menabrak duluan dia juga yang marah-marah tidak jelas tapi karena dia seorang wanita alhasil Woojin memilih untuk mengalah dan meminta maaf. Wanita itu sudah berjalan agak jauh, gelagatnya seperti orang yang ingin segera ketoilet, tergesa-gesa, Woojin mengangkat bahunya merasa bodo amat karena dia juga tidak kenal dengan wanita itu

" Daehwi, kamu belum berangkat sekolah ? " Daehwi berjalan kearah Woojin dengan wajah yang terlihat jengah " kamu kenapa ? " ucap Woojin lembut

" Aku disuruh keluar sama kak Woong " Daehwi memutar kedua mata indahnya dengan bibir yang ia manyunkan

Woojin terkekeh kecil melihat tingkah Daehwi, dengan lembut ia mengelus puncak kepala Daehwi " kasih mereka waktu dulu ya " Woojin masih sadar dengan ucapannya, walaupun ia merasa ada sedikit rasa sakit dihatinya namun ia berusaha untuk memaklumi keadaan saat ini

" Daehwi~~ "

Keduanya menoleh " tuh calon pacarnya udah manggil " Woojin mengerlingkan matanya kearah Daehwi, menggoda anak kecil yang sedang kasmaran terasa menyenangkan

" Ayo berangkat " ajak Minjun

" Sana berangkat, tolong jagain Daehwi "

" Siap hyung, ayo hwi "

" Aku berangkat ya, aku juga titip kak Jihoon jangan sampai tu orang nyakitin dia "

Woojin menganggukkan kepalanya dan memberikan senyumnya pada Daehwi
.
.
.

Samar-samar terdengar cekikikan dari dalam sebuah kamar, Woojin tau kamar siapa itu. Langkahnya terhenti didepan pintu kamar Jihoon yang sedikit terbuka, Woojin menongolkan sedikit kepalanya untuk mengintip apa yang sedang Jihoon lakukan bersama Woong -- Jihoon tertawa lepas mendengar candaan yang Woong lontarkan, sesekali Jihoon memberikan gestur memukul bahu Woong dan kemudian kembali tertawa geli, Woojin senang melihatnya tapi ia juga kesal karena bukan dia yang membuat Jihoon tertawa lepas seperti itu, Woojin memang bukan siapa-siapa buat Jihoon mereka itu cuma dua orang yang terjebak dalam perjodohan bodoh dengan mengatasnamakan persahabat ayah mereka

Woojin merasa lelah dengan semua ini, usahanya untuk membuat Jihoon jatuh cinta padanya tidak membuahkan hasil sama sekali, dengan kata lain semuanya hanya percuma, eksistensinya hanya terlihat sedikit dihadapan gadis itu dan sisanya hanya Woong dan Woong saja yang terlihat dimata Jihoon, haaahhh helaan nafas Woojin terasa berat, kesesakan dihatinya semakin memenuhi ruang bernafasnya, belum lagi ia harus memikirkan waktu yang tepat untuk memberitahu tentang Donghyun pada gadis itu, lambat laun Jihoon pasti akan menyadari ketidakhadiran kakaknya

Woojin hendak melangkahkan kakinya sebelum sebuah suara yang sangat ia kenal menggema diseluruh ruangan

Jihoon dan Woong ada dibelakangnya, Woojin menoleh dengan wajah sendunya " Oh hai " seru Woojin lirih, ia merasa tak perlu banyak menyapa gadis itu disaat kekasihnya ada disampingnya

Jihoon terduduk dikursi roda dengan Woong berdiri dibelakangnya, rasa benci Woojin semakin besar terhadap lelaki itu saat satu smirk meremehkan tercetak diwajahnya

" Lo kan katanya sakit tapi kenapa gak istirahat ? " tanya Jihoon, kalimat yang terdengar khawatir namun Woojin tau itu hanya sebuah pertanyaan basa-basi

" Gue cuma-- "

" Kita ketaman sekarang sayang ? "

Suara Woong seolah mengintrupsi Woojin untuk segara mengentikan ucapannya, Woojin hanya bisa tersenyum lemah. Ia melihat Jihoon tersenyum manja kearah Woong

" Woojin gue duluan ya " ujar gadis itu seraya melambaikan tangan mungilnya, untuk sekarang biarlah mereka menikmati kebahagiaan mereka tapi nanti saat waktunya telah tiba, sudah dipastikan Jihoon tidak akan lagi berseru manja pada pria iblis bertopeng malaikat itu

Kuciptakan cinta untukmu -2Park- (Hiatus)Where stories live. Discover now