Created Love 18

138 22 13
                                    

Sudah hampir 2 minggu setelah terjadi masalah antara Woojin dan Woong tempo lalu dirumah Jihoon, semenjak itu Woojin tidak pernah lagi menunjukkan batang hidungnya dihadapan Jihoon -- Jihoon gelisah, Woojin tidak pernah seperti ini sebelumnya, lelaki itu tak pernah lupa untuk mengunjunginya bahkan eksistensi Woojin jauh dibandingkan dengan Woong yang notabene adalah kekasihnya sendiri-- namun tak berbeda dari Woojin, Woong pun sama tidak pernah lagi menemui Jihoon -- jangan kan muncul, ditelpon pun tidak pernah diangkat diberi pesan tidak pernah dibalas -- apa yang terjadi dengan dua lelaki itu. Jihoon bisa maklum dengan Woojin mungkin dia sedang sibuk dikantornya tapi Woong, apa yang dia lakukan ?

Sekarang Jihoon cuma bisa duduk sambil sesekali menghirup milkshake nya -- milkshake yang sudah habis hampir setengahnya -- Jihoon tidak sadar kapan ia menghirupi minumannya itu dan tiba-tiba saja sudah hampir habis -- mungkin karena terlalu menyelam kedalam lamunannya sampai-sampai ia tidak sadar. Bibir pink nya ia majukan dengan mimik muka yang sama sekali tidak enak dipandang -- ia bosan, dulu kalau Jihoon merasa bosan seperti ini ia tinggal menyuruh Donghyun untuk bernyanyi atau mengajak kakaknya itu duduk diatap rumah setiap malam, walau tidak pernah ada pembicaraan intens diantara keduanya tapi dengan duduk berdua saja sudah cukup baginya, dengan Jihoon yang asik melihat deretan bintang dan Donghyun yang asik mengotak-atik senar gitarnya untuk mencari nada yang pas untuk lanjutan lagu yang ia garap dan sekarang siapa lagi yang bisa ia ajak melakukan hal itu -- terkadang orang yang benar-benar istimewa itu baru terasa kehadirannya disaat ia sudah pergi dan baru bisa disadari kehadirannya mampu menjadi obat pelipur lara, sama halnya dengan yang dirasakan Jihoon saat ini -- ia baru merasa kalau kehadiran seorang Donghyun sangat berpengaruh dalam hidupnya, ini sudah minggu ke-5 kepergian kakaknya itu namun Jihoon merasa masih belum bisa mengikhlaskan kepergiannya

Jalanan siang ini terbilang ramai, kafe yang sekarang Jihoon datangi pun juga ramai -- kafe yang tidak jauh dari kampusnya ini selalu menjadi destinasi kunjungan Jihoon setelah bosan mendengarkan dosen menerangkan mata kuliah dikelas -- Jihoon itu bukan gadis yang sering nongkrong dengan teman geng atau semacamnya -- boro-boro teman geng nyari teman akrab satu aja susah. Dari banyaknya pengunjung yang datang ke kafe ini ada satu yang sangat menarik atensi Jihoon -- mau tak mau ia harus menajamkan penglihatannya untuk memastikan apakah benar yang ia lihat itu seseorang yang sangat ia kenal. Jihoon melihat seorang wanita yang tadi bersama orang itu berdiri -- ini saatnya untuk Jihoon memastikan dari dekat

" Woongie "

Yang dipanggil otomatis terkejut dan hampir melepaskan ponsel ditangannya " Ji- Jihoon " ucapnya gugup

" Kamu ngapain disini terus aku lihat tadi kamu sama cewek " ucap Jihoon to the point

" Ah itu- itu temen aku yang "

" Sayang dia siapa ? " mampus !!!

Jihoon menatap nyalang kearah Woong " siapa yang dia panggil sayang ? "

" Sayang dia siapa ? "

" Kamu selingkuh ? " cecar Jihoon, wajahnya mulai memerah menahan tangis " kamu selingkuhin aku hah " ucapnya lagi dan mulai terbata-bata

" Tunggu bentar ya " ucap Woong pada wanita yang berdiri disampingnya " kamu ikut aku " tangan Jihoon pun ditarik dan dipaksa mengikutinya

" Apaan sih lepasin " bentak Jihoon " apa maksud kamu giniin aku hah "

Woong menyeringai " kamu mau tau maksud aku apa !!! "

Jihoon masih bungkam dan membiarkan Woong untuk melanjutkan ucapannya

" Aku udah bosen sama kamu "

Brushh airmata Jihoon berhasil melesak dipipinya, ini yang ia takutkan selama ini " salah aku apa ? "

Kuciptakan cinta untukmu -2Park- (Hiatus)Where stories live. Discover now