" Kakak ngapain duduk disini ? " Daehwi memandang kakaknya dengan tatapan menyedihkan. Bahkan sekarang Daehwi melihat kakaknya tengah menangis, yang Daehwi tau Donghyun itu adalah lelaki yang kuat untuk menangis pun ia jarang melihatnya tapi kenapa sekarang hal itu yang Daehwi lihat " pasti karena kak Jihoon ya "
Donghyun menggelengkan kepalanya untuk menepis semua pertanyaan Daehwi
" Terus kenapa kakak nangis, Daehwi gak suka liat kakak kayak gini . . . Mana kakak Daehwi yang kuat hah "
Donghyun pun meraih tubuh Daehwi, ia peluk erat tubuh mungil itu untuk sekedar melepas kepahitan didalam hatinya pun Daehwi melakukan hal yang sama dan semoga pelukannya ini bisa sedikit mengurangi beban sang kakak
.
.
.Terangnya langit pun telah berganti menjadi gelapnya malam, suasana sekarang terasa hening ditambah lagi bunyi binatang malam yang menyertai keheningan tersebut
Donghyun meringis sesaat setelah hembusan angin menabrak tubuhnya yang hanya terbalut kemeja tipis. Ia khawatir dengan keadaan Jihoon sekarang tapi karena mengingat perkataan gadis itu tadi siang membuatnya mengurungkan untuk mendatangi Jihoon karena ia pun tahu dan sudah pasti Jihoon akan marah dengannya
.
.
." Kakak, kakak ngapain bawa cowok ini kerumah "
" Kenapa, suka-suka gue lah "
Donghyun menoleh, apa lagi yang terjadi. Donghyun menghela nafasnya kasar dan memilih untuk mendatangi sumber keributan
" Terserah gue, ini juga rumah ayah gue kok " teriak Jihoon pada Daehwi dan itu membuat Daehwi terdiam seribu bahasa
" Ada apa ini- Jihoon kenapa kamu bawa Woong kerumah "
Jihoon memutar bola matanya malas " Ini lagi satu- udah ah yuk yang kita kekamar " ajak Jihoon pada Woong
Woong menyeringai kearah Donghyun, menatap lelaki itu dengan tatapan seolah akulah pemenangnya
.
.
.Dikamar Woong dan Jihoon tertawa puas melihat ekspresi kedua saudaranya. Jihoon hanya belum sadar dan hatinya belum terbuka. Dengan kata lain hatinya masih tertutup oleh kebusukan Woong yang sudah jelas hanya memanfaatkannya saja
" Kakak sama adik kamu tuh bodoh banget sih yang "
Jihoon bergelayut manja dipangkuan Woong " udahlah gak usah bahas mereka, yang penting kita nikmatin malam ini berdua oke "
" Kamu emang pacar aku yang paling baik. Tau aja apa yang aku mau " Woong mencubit manja hidung Jihoon
Jihoon terkekeh geli dengan ekspresi menggemaskannya
" Eh tapi mereka gak bakal ganggu kita kan ? " tanya Woong lagi
" Udah tenang aja mereka gak bakal berani gangguin kita kok sayang "
Woong dan Jihoon kembali tertawa. Malam ini akan menjadi malam mereka berdua untuk menikmati rasa cinta yang semakin membara
" Bolehkan yang ? " bisik Woong seduktif tepat ditelinga Jihoon
Jihoon mengangguk dengan mudahnya
Woong tersenyum menang dan mulai menarik ikatan tali dibaju Jihoon hingga terpampanglah pundak Jihoon nan mulus itu. Lelaki bejat itu mulai menciumi pundak mulus sang kekasih namun anehnya Jihoon malah tak berontak sedikit pun ia malah menikmati setiap kecupan yang Woong berikan
Semakin lama kecupan Woong mulai turun kebawah tepatnya pada dua gundukan kenyal milik Jihoon. Woong menatap nyalang kearah payudara Jihoon yang sudah sepenuhnya terbuka
YOU ARE READING
Kuciptakan cinta untukmu -2Park- (Hiatus)
RomanceKalian pasti tau bagaimana rasanya mencintai seseorang tapi kalian malah dijodohkan dengan orang yang tidak kalian kenal sama sekali ? - Narasi semi baku - Dialog non baku (santai)