"Awasi mereka, bilang juga pada manajer" Joshua memijat dahinya pusing."Baik tuan"
"Sekarang siapa diantara mereka yang bisa dipercaya?" Joshua mengingat kembali, kira-kira siapa yang akan tenang di kondisi ini?.. tentunya bukan Jihoon, dia kelihatannya saja tenang. Tapi, Joshua tahu bahwa Jihoon adalah orang yang paling tertekan meski tak ia tunjukan. Lalu siapa??...
"Deogyeom..." Joshua tahu, ia benar-benar sadar sekarang. Tiga sejoli "Deogyeom, Hoshi dan Seungkwan" mereka tak pernah menunjukkan hal-hal serius. Happy virus, mereka bisa dipercaya dibanding orang-orang yang terlihat tenang seperti Vernon, Jun, Minghao, dan Jihoon. Kenapa bukan Seungchol? Dia adalah leader yang baik, tapi ada masalah lain yg harus ia tanggung. Joshua tak sampai hati membuat Seungchol menanggung semuanya.
"Hyung... Bisa tolong dapatkan no salah satu dari ketiga anak ini??" Tanya Joshua sekaligus perintah darinya.
"Untuk apa??" Tanya Kyuhyun yang telah Joshua anggap Hyungnya ini.
"Cari saja" Joshua tak ingin menjelaskan sesuatu yang sulit diterima Hyung nya ini.
"Baiklah, akan ku usahakan. Sekarang tidurlah" pinta Kyuhyun membuat Joshua beranjak dari kursinya dan berjalan ke arah kamar.
Jeonghan keluar dari kamarnya dan melihat teman-temannya masih tidur di ruang tengah, ia berjalan ke arah dapur dan kaget melihat dua makhluk tertidur saling bersandar di dapur
"Ohhh... Ya ampun.. egois sekali aku.. sampai mereka harus tidur di dapur" Jeonghan menyalahkan dirinya lagi dan kembali masuk ke kamarnya, mengurungkan niatnya untuk pergi ke toilet.
"Hyung..." Minghao menghampiri Jeonghan yang diam di balkon kamarnya
"Minghao?" Jeonghan menatap mata Minghao yang bengkak
"Tidakkah kita begitu lemah??" Minghao menatap jari jemarinya yang saling bertautan, mengusap cincin yang dipakainya sebagai ikatan dengan Seventeen.
"Apa maksudnya?" Jeonghan tak mengerti arah pembicaraan Minghao
"Shua Hyung... Ia ada di kondisi seperti ini dari kapan??.. maksudku.. ia hidup dengan ancaman? Hidupnya pasti tak tenang.. kurasa itulah sebabnya Shua Hyung tak mau mengekspos dirinya di Tv.. kau ingat kan Hyung, semua ini terjadi setelah Shua Hyung menampakan wajah sempurnanya di pemotretan.. apa dia diincar?? Mungkin selama ini dia tengah bersembunyi" Minghao menjelaskan semua kemungkinan yang ia pikirkan
"Shua??.. ia bersembunyi?? Dan dengan bodohnya kita membantu ia keluar dari persembunyiannya?? Ya ampuuunn... Kenapa semuanya masuk akal?" Tanya Jeonghan tak mengerti.
Sementara itu di ruang tengah, ponsel milik Hoshi berdering.
"Hyung... Ponselmuuu" Hoshi mengguncang Seungchol yang berada di sebelahnya.
"Bukan punyaku.. itu nada dering muu" Seungchol menendang Hoshi yang begitu mengganggunya
"Benarkah?" Hoshi mengucek matanya dan melihat nomor tak dikenal.
Siapa?
"Hallo.. siapa ini??" Suara Hoshi masih serak dan parau.
"Jangan berteriak" itu kata yang pertama diucapkan pria diseberang sana. Dengan cepat Hoshi menutup mulutnya sendiri
"Pergilah ke tempat dimana tak ada orang yang akan mendengarmu, aku mohon.. aku akan menjelaskan semuanya" pria itu berbisik untuk menyakinkan Hoshi, dan Hoshi mengangguk meski setelahnya ia sadar ia tak akan terlihat
"Okee" Hoshi berjalan ke luar dengan menggunakan baju yang masih berantakan dan rambut yang memang baru bangun tidur.
"Kenapa Hyung?? Aku sudah berada di luar" Hoshi menyisir rambutnya dengan jari agar tak terlalu berantakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
✓ | Thank's : Joshua Hong
FanfictionJoshua Hong salah satu member Seventeen yang mendapat kesuksesan besar di kancah hiburan bersama teman-temannya. Membuatnya semakin pandai menyembunyikan warna lain dalam dirinya. Ada sebuah rahasia besar dibalik nama remaja ini Pilihan Dan Takdir ...