Joshua Hong

228 20 0
                                    


"Jangan gegabah!! Serahkan semuanya pada para prajurit dan appa! Jangan menimbulkan masalah baru!!"

Suara itu menggelegar dari sebuah monitor besar di hadapan Joshua.

"Appa harus berjanji untuk menyelamatkan mereka" Joshua menatap monitor dan menatap mata ayahnya.

"Kau jangan lakukan apapun sekarang, biar appa yang urus" perintah ayahnya telak

"Tapi appa, mereka juga butuh bantuanku" Joshua sangat ingin membantu ayahnya menyelamatkan nyawa orang yang ia sayangi

"Dan apa yang bisa kau lakukan selain berbuat onar?? Sudahlah, diam ditempat mu sekarang dan pastikan teman-temanmu tak membuat masalah" itulah terakhir peryataan ayahnya yang kemudian pergi dari monitor

Aku?

Pembuat onar?

"Jisoo-yaaa..." Suara seorang wanita dengan penuh kelembutan menyapa Joshua

"Eomma" bisikan Joshua mampu membuat wanita tersebut tersenyum senang

"Kau tahu kan betapa appa mu sangat mengkhawatirkan anaknya??" Taya Ibu Joshua menatap sayang

"Kau pasti tahu, ayahmu sangat sangat menyayangimu.. jika tidak, mana mungkin ia mau menolongmu" jelas ibunya

"Kau sedang berada dalam lilitan benang kusut, dan appa juga Eommamu ini sedang berusaha menguraikannya, menjadi benang yang lurus kembali" senyuman tak luntur dari wajah Ibu Joshua saat ia berbicara

"Kami menyayangimu" ujar Ibunya teduh

"Aku juga menyayangimu eomma dan juga appa" Joshua tersenyum menatap monitor yang masih setia menampilkan wajah ibunya.

"Ibu ingin bertanya padamu.. apa yang akan kau lakukan setelah ini? Setelah semuanya selesai.. kau akan kembali pada takdirmu? Atau kau akan kembali pada kehidupanmu??" Tanya ibu Joshua sekalipun tak melepas senyum

"Apa maksud eomma??" Tanya Joshua mulai kebingungan

"Takdirmu adalah bersama kami, mempertahankan apa yang keluargamu pertahankan. Dan kehidupanmu ada bersama mereka, menjadi seventeen" jelas ibunya

"Tentu saja aku akan memilih kalian, itu takdirku... Kalian menyayangiku dan akupun sama" jelas Joshua mantap

"Memangnya kau tak menyayangi teman-temanmu??" Tanya Ibunya heran kali ini

"Akuu... Aku menyayangi mereka.. tapi, aku tahu.. kasih sayang kalian yang paling besar" jawab Joshua dengan mantap sekali lagi.

"Ahhh... Ku kira kau akan menjawab, kasih sayang Jeonghan sangat besar padamu... Mengingat ia adalah orang satu-satunya yang memanggilmu Jisoo meski kau bilang nama itu kampungan. Sampai dia juga menerima kelakuanmu yang keras kepala hingga memberimu Cincin persahabatan, dan kini dia sedikit terguncang mentalnya karena kehilangan dirimu.." ucapan sang ibu terpotong oleh Joshua

"Bagaimana eomma tau semua itu??" Tanya Joshua heran

"Appa dan Eommamu ini punya seribu mata nak" jelas ibunya tergelak dengan tawa

"Ibu juga tahu bagaimana Seungchol yang selalu datang padamu untuk meminta saran, dia sangat percaya padamu.. dan merasakan kekosongan saat kau tak ada.. jangan lupakan si putih kecil Jihoon, dia juga bergantung padamu meski kau tak tahu pasti.. dia selalu mencari part mana yang benar-benar cocok dan yang kau inginkan, ia benar-benar memikirkanmu.. kasih sayang si pria tinggi itu, Mingyu? Dia benar-benar menganggapmu kakak kandung dan juga rolle model nya.. Vernon dan Minghao juga, mereka tergerak hatinya hanya karena nasehat-nasehatmu... Bukankah kau dikelilingi orang-orang yang sangat sayang, membutuhkan, dan memperdulikanmu?? Kupikir itu lebih dari apa yang kedua orang tuamu ini berikan" jelas sang Ibu yang berusaha menahan senyumnya agar tetap bertengger manis.

"Tapi... Kalian.. orang tuaku" Joshua kali ini menatap kedua sepatunya

"Kau yang tentukan hidupmu nak" sungguh ia adalah orang tua terbaik yang Joshua miliki.

"Aku akan berusaha untuk tak mengecewakan semua orang... Aku menyayangimu Bu, aku ingin kau bangga padaku. Dan semua pilihanku, pasti mereka akan mengerti" jelas Joshua akhirnya

"Kau sudah membanggakan appa dan eomma dengan mau bertanggung jawab atas perbuatanmu.. kami bangga nak" ujar sang ibu mengusap air matanya

"Bukan itu Bu... Aku ingin melakukan yang lebih besar selain tanggung jawabku melindungi apa yang aku hancurkan" Joshua tersenyum menatap ibunya ramah

Tanpa di ketahui oleh Joshua, dua pasang mata tengah mendengar percakapan mereka

"Kita pergi Wonwoo" ajak Jihoon mengapit lengan Wonwoo. mereka berdua tak sengaja melihat Joshua masuk ke sebuah ruangan setelah Jihoon berkunjung ke kamar tempat istirahat Wonwoo dan membawanya ke tempat semua orang berkumpul.

"Apa Joshua Hyung akan benar-benar pergi??" Tanya Wonwoo sambil berjalan pelan

"Aku tak tahu... Aku benar-benar tak menyangka selama ini kita tinggal dengan orang seperti dia" Jihoon ikut berjalan pelan menyesuaikan langkahnya dengan Wonwoo yang masih kesakitan.

....

✓ | Thank's : Joshua HongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang