Shua pergi
Dino diculik
Jeonghan menghilang
Wonwoo terluka
Jun, Hao, dan Hoshi entah berada di mana.Enam orang tersisa dari tiga belas anggota seventeen yang sepertinya masih waras untuk tetap berkumpul.
Sepertinya
Deogyeom dan Seungkwan manyaksikan pemandangan yang tak menyenangkan sekarang.
Jihoon melamun
Seungchol lagi-lagi mengurut keningnya
Mingyu memeluk lutut ketakutan
Vernon menutup mulutnya dnegan masker dan berdiam diri tak bicara sedikitpun.
"Hoshi sedang apa ya??" Tanya Seungkwan berbisik dan disambut gelengan dari Deogyeom. Keheningan ini sangat mengerikan untuk Seungkwan dan Deogyeom..
Bruakk
Suara tak jelas terdengar dari luar kamar hotel seventeen. Perasaan tak tenang muncul setelah Seungkwan berdiri dan menatap aneh pada pintu utama
"Kwan??" Tanya Deogyeom membuat semua mata tertuju pada mereka berdua
"Ada seseorang yang berusaha masuk" bisik Seungkwan tak berekspresi.
Seungkwan benar, ada gerakan dan bunyi mencurigakan dari pintu utama. Tapi, apa yang bisa mereka lakukan sekarang? Putus asa... Hanya itu.. tak masalah jika ajal seventeen sampai di sini saja.. Seungchol sudah menutup matanya dan bersandar pada sofa, melihat itu Jihoon dan Vernon kembali diam dan Mingyu sudah menangis dalam diam. Seungkwan dan Deogyeom tak bisa berbuat apa-apa jika teman-temannya tak punya semangat hidup. Mereka menunduk merasakan sakit.
Apa seventeen berakhir seperti ini??
Semenyedihkan ini??
Dan berakhir di tanah orang lain??
"Kenapa kalian semua diam?? Tak ada yang mau menyambutku?"
Suara itu
Suara orang yang selalu dirindukan
Suara lembut dan penuh kasih sayang
Suara yang menjadi tempat bersinggah
Joshua
Semua mata kini melihat Joshua yang perlahan membuka atribut serba hitamnya dan di belakangnya seseorang tengah mengunci pintu.
"Hyung??" Itu suara Mingyu yang benar-benar membutuhkan pelukan Joshua
"S.. Shua Hyung??" Vernon akhirnya bersuara dan menatap Joshua penuh selidik
"Hyuuuung..." Itu rengekan dari Deogyeom dan Seungkwan yang mulai lelah dengan misi mereka.
Ada dua orang yang tak memanggilnya dan itu adalah Seungchol dan Jihoon. Joshua berjalan ke arah Seungchol kemudian bersimpuh dihadapannya
"Maafkan aku... Semua ini salahku.. semua keburukan yang terjadi pada kalian adalah kesalahanku.. tapi, aku berjanji... Aku akan menemukan Dino dan Jeonghan dalam keadaan baik-baik saja.. kumohon bantu akuu" Joshua menatap mata Seungchol penuh harap
"Shua..."
Greepp
Seungchol memeluk Joshua dan menangis diantara ceruk leher Joshua. Seungchol merindukan temannya ini. Sangat.. sangat rindu... Ia tak habis pikir tentang apa yang disembunyikan Joshua selama ini.
"Hyung, bisakah kau melepas kami??" Tanya Deogyeom memelas
"Tentu... Terima kasih Deogyeom, Seungkwan... Kalian sangat bisa diandalkan.. aku bangga" ujar Joshua setelah lepas dari pelukan seungchol
"Maksud kalian??" Jihoon menatap Deogyeom dan Seungkwan heran
"Sudahlah... Sekarang kalian harus berada di tempat yang aman dulu, Kyuhyun tolong kau bawa Wonwoo! Dan kalian masih bisa berjalan kan??" Tanya Joshua menatap satu persatu temannya. Dan dibalas anggukan.
"Kalau begitu pakai jaket kalian, ingat kalian adalah idol... Dan ayo ikuti aku" Joshua memasang kembali topi dan masker hitamnya kemudian berjalan ke luar diikuti teman-temannya
"Bagaimana dengan Hoshi, Jun, dan Minghao?" Tanya Seungchol di samping Joshua
"Mereka sedang dalam perjalanan menuju tempat yang kita tuju, percayakan saja pada Hoshi" Joshua yakin Hoshi mampu membawa Jun dan Minghao ke tempatnya, tempat yang aman.
"Bagaimana dengan manajer? Dia bilang akan menyusul ke sini" Mingyu bicara di belakang Joshua
"Jangan memikirkan orang lain... Pikirkan dirimu sendiri... Sekarang keselamatan kalian adalah prioritasku" Joshua berbicara dengan tegas, membuat teman-temannya merasa ini adalah keadaan yang sangat serius.
"Hyung... Sebenarnya.. kau siapa??" Pertaanyaan itu lagi yang Joshua dapatkan.
"Kalian akan tahu nanti, aku malas jika harus menjelaskan ini berulang-ulang... Setelah kita bertemu Hoshi, Jun dan Hao aku janji akan menceritakan semuanya. Dan menjawab pertanyaan kalian" Joshua tersenyum dan matanya kembali menatap laptop di pangkuannya.
Sekarang mereka semua sedang berada di satu mobil yang cukup luas dengan Wonwoo yang berbaring di kursi belakang dengan nyaman.
Dilain tempat Hoshi mati-matian mengajak Jun dan Hao untuk ikut dengannya
"Ayolah... Kenapa kalian sangat sulit diajaaaakkk, percayalah padakuuu... Sekali ini sajaaa, tak akann ada yang terjadi..." Hoshi terus merengek mengajak Hao dan Jun, sebelumnya Hoshi sudah mendapat alamat Shua dari bodyguard yang terus bersama mereka. Hanya saja Bodyguard suruhan Shua tak mau menampakan diri, takut memperkeruh suasana katanya.
"Yaudahh .. aku sendiri saja yang akan bertemu Shua Hyung" Hoshi akhirnya menyerah, benar-benar menyerah dan berniat meninggalkan pasangan Cina tersebut sebelum
"Shua??.. sudah kubilang, Hoshi pasti tau sesuatu tentang Shua!! Ayo kita ikuti dia Jun" ternyata semudah itu mengajak mereka. Kenapa tak dari tadi saja nama Shua ia sebut??
Joshua terus mengetik bahkan setelah ia sampai di tempat berlindungnya.
"Kau sedang apa sih??" Tanya Jihoon penasaran.
"Aku hanya melakukan tugasku" jawab Shua lagi-lagi tak jelas.
"Appa, sepertinya dugaanmu benar.. aku percaya padamu appa, tolong selamatkan nyawanya" pinta Joshua pada orang di seberang telepon
"Kyuhyun!! Baru sampai di mana mereka?? Kenapa lama??" Tanya Joshua sedikit cemas.
"Ahhh... Aku mendapat laporan, mereka diserang" Kyuhyun tampak panik menjawab pertanyaan Joshua
"Apa??!! Kerahkan pasukan!! Aku tak mau ada korban lagi!!" Joshua setengah berlari menekan tombol yang berada di tembok.
"Kalian jangan kemana-mana! Aku akan segera kembali!!, Makanlah apapun yang kalian mau!" Pesan Joshua sebelum lift benar-benar tertutup.
"Ada apa ini??" Tanya Vernon pada dua sejoli yang dengan lahap memakan daging ayam.
"Kami tak tahu apapun" jawab Seungkwan dengan daging di mulutnya.
Vernon menatap lift yang sudah tertutup rapat. Ia penasaran dengan Hyung nya yang tiba-tiba bergerak tak karuan.
Apa yang sebenarnya terjadi?
...
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ | Thank's : Joshua Hong
ФанфикJoshua Hong salah satu member Seventeen yang mendapat kesuksesan besar di kancah hiburan bersama teman-temannya. Membuatnya semakin pandai menyembunyikan warna lain dalam dirinya. Ada sebuah rahasia besar dibalik nama remaja ini Pilihan Dan Takdir ...