5. Frontal

1.2K 190 62
                                    

Sudah dua hari berlalu sejak pertanyaan Sehun yang enggan Seulgi jawab terucap. Selama dua hari ini Sehun selalu mengejar jawaban Seulgi, dan selama dua hari ini pula Seulgi menghindari Sehun.

Seperti saat ini, Seulgi dan Sehun tengah kejar kejaran. Dengan Seulgi yang terus kabur dan bersembunyi dan Sehun yang terus menerus mengejar nya tanpa lelah.

Hingga,

Hap

Sehun berhasil menggenggam lengan Seulgi. Menahan wanita itu agar tidak bisa kabur dan sembunyi lagi.

"Ada apa? Kenapa kau selalu mengejar ku? kau tau? Aku risih." ucap Seulgi.

"Dan kenapa kau selalu menghindari ku? Kau tau? Aku lelah." balas Sehun.

"Aku akan menjawab pertanyaan mu, tapi-"

"Tapi apa?" potong Sehun cepat.

"Tapi lepaskan tangan mu dari lengan ku dulu." lanjut Seulgi.

"Tidak, aku tidak bodoh dengan mempercayai mu."

"Kalau kau tidak mempercayai ku, untuk apa kau butuh jawaban ku? bukankah sama saja kau menganggap semua perkataan ku hanya bualan semata?"

Sehun menghela nafas, "bisakah kau tidak perlu bertele tele. Cukup jawab pertanyaanku dan aku janji aku tidak akan mengganggu mu lagi." ucap Sehun dengan serius.

Saking serius nya, Seulgi sampai tertegun melihat ekspresi Sehun. Entah mengapa ekspresi Sehun terlihat seperti sedang kesal, marah, sedih, dan mengharapkan sesuatu sekaligus.

"Aku-aku... Aku. AKU HAUS! apa kau tau, aku berlari menghindari mu dari ruang staf hingga kesini! Bisakah kau melepaskan tangan mu dari lengan ku dan membiarkan aku minum sebentar?" ucap Seulgi tanpa menatap mata Sehun.

"Kang Seulgi."

"Apa?!" jawab Seulgi dengan lantang.

"Memang nya kalau aku pingsan karena dehidrasi kau mau bertanggung jawab? Huh?" lanjut Seulgi.

"Kau benar benar, apa susah nya sih menjawab pertanya--"

"Sebentar." tiba tiba saja pesan masuk ke handphone Seulgi, "bisa tolong lepaskan tangan mu? Aku mau mengecek pesan yang masuk."

Dengan tidak rela, Sehun melepas genggaman tangan nya dari lengan Seulgi. Setelah itu Seulgi langsung mengambil handphone nya di saku snelli nya dan membaca pesan yang masuk.

Mata Seulgi sedikit membulat, dengan cepat Seulgi langsung mengarahkan layar handphone tepat kedepan wajah Sehun.

"Baca ini." perintah Seulgi, dan Sehun langsung membaca nya.

"Kau sudah baca sendiri kan. Kau tidak bisa menahan ku, karena ini adalah kewajiban ku. Permisi dokter Kang Sehun."

•••

Seulgi berlari menuju ruang IGD, sesampai nya ia disana bertepatan dengan kedatangan tim ambulance yang membawa pasien darurat.

"Tanda vital?" tanya Seulgi.

"Denyut nadi empat puluh sampai lima puluh lima kali permenit. Tekanan darah delapan puluh per enam puluh!"

"Baiklah, cepat pindahkan dia ke ruang hibrida!" perintah Seulgi.

"Baik!"

Pasien dipindahkan ke ruang hibrida.

"Dokter, saat diperjalanan kami telah menghubungi keluarga pasien. Dan keluarga pasien mengatakan jika pasien menderita lebih dari satu pembuluh darah yang mengalami penyempitan."

They are doctors | Seulhun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang