9. Pallatum

1.1K 175 36
                                    

Dua hari berikutnya Seulgi kembali menjadi dokter yang profesional. Ia berusaha sebisa mungkin untuk menyampingkan perasaan pribadi nya yang tengah down dan fokus untuk mengobati pasien pasien nya.

Sejujurnya kedatangan Sehun ke rumah sakit ini benar benar membuat dinding pertahanan Seulgi retak. Apalagi saat pria itu tiba tiba mencium bibir nya, dinding pertahanan Seulgi telah hancur saat itu juga. Namun, Seulgi tidak menyadari itu.

Saat Sehun menciumnya, Seulgi kaget, Seulgi berdebar, ada sedikit rasa senang di hatinya. Namun, rasa senang itu hanya sekejap. Ketika kenangan akan masa lalu nya bersama Sehun terputar kembali di otak nya, hati nya menjadi sakit, ia marah karena dengan seenaknya Sehun mencium nya tanpa memikirkan perasaan nya.

Pada akhirnya Seulgi menampar Sehun. Seulgi sendiri tidak menyangka ia akan dengan tega menampar pipi Sehun, pipi yang dulu selalu dia elus. Tapi emosi menguasai nya saat itu.

Kadang ia berfikir ia menyesal dan merasa keterlaluan karena menampar Sehun, dan itu cukup memberikan spekulasi bahwa ia masih menyimpan perasaan pada mantan kekasih nya itu.
Tapi tetap saja Seulgi menyangkal hal itu, otak Seulgi meyakini jika ia telah melupakan Sehun, namun hatinya berkata sebaliknya.

Hingga kejadian dua hari yang lalu terjadi. Dengan telinga dan mata kepala nya sendiri ia melihat dan mendengar seorang balita perempuan memanggil Sehun dengan sebutan daddy.

Saat itu Seulgi langsung mengeluarkan air mata yang bahkan tidak pernah keluar dari matanya beberapa tahun terakhir. Dan saat itu juga Seulgi baru menyadari.

Bahwa sampai kapan pun Sehun akan selalu berada di hati nya. Hanya ada nama Sehun yang terukir disana, nama itu seakan telah ditancapkan dan mustahil akan mudah dilepas.

•••

Sejak Sehun menyetujui penawaran yang Seulgi berikan, mereka berdua jadi lebih menghabiskan waktu bersama.

Setiap makan siang, Seulgi pasti duduk makan berdua bersama Sehun karena memang perjanjian nya Sehun harus mentraktir nya makan siang setiap hari. Sedangkan setelah menyelesaikan kelas, mereka berdua pasti akan duduk bersama entah di perpustakaan atau di taman kampus untuk belajar.

Sehun berkata jujur pada Seulgi jika ia sesungguhnya tidak ingin menjadi seorang dokter. Ia orang yang malas belajar, bahkan melihat buku buku tebal saja sudah pusing rasanya. Sebenarnya Sehun itu pintar, hanya saja otak nya tidak pernah terlatih. Alasan ia kuliah di jurusan kedokteran hanyalah karena ayah nya yang memaksanya.

Maka dari itu, dalam semalam Seulgi begadang untuk merangkum semua materi, menulis nya di satu binder dan memberinya untuk Sehun.

Seulgi adalah murid yang sangat pintar, ia hanya perlu sekali membaca dan ia akan ingat apa yang ia baca tanpa perlu mengafalkan. Jadi untuk merangkum seperti itu adalah hal yang tidak terlalu berat untuk seorang Kang Seulgi.

Seulgi dengan sabar menjelaskan materi materi pada Sehun yang notabene nya pelupa dan tidak mudah memahami. Seulgi juga mengajarkan praktek praktek yang Sehun tidak bisa.

Melihat perjuangan Seulgi, Sehun pun semakin semangat untuk membuktikan jika sebenarnya ia pintar. Sehun benar benar serius dalam belajar, bahkan malam hari yang sebelumnya selalu ia isi dengan bermain game, kini berubah menjadi jadwal belajar.

Perjuangan mereka berdua selama ini benar benar membuahkan hasil yang baik. Saat ujian selanjut nya, Sehun membuat para dosen dan seisi kelas nya shock karena ia berhasil mendapat nilai tertinggi setelah Seulgi.

They are doctors | Seulhun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang