"Ada yang bisa aku bantu?" Irene memasuki IGD dan hendak menghampiri Seulgi yang tengah berdiri memperhatikan seorang pasien di ranjang nomor 5.
"Eh, dokter Bae?" Seulgi juga menghampiri Irene.
"Pasien di ranjang nomor lima diduga mengalami apendisitis*." Seulgi menjelaskan.
"Radang usus buntu akut?"
Seulgi mengangguk, "iya, dok."
"Jika terjadi pembengkakan dan peradangan dapat menyebabkan infeksi, penggumpalan darah atau pecahnya usus buntu."
Seulgi kembali mengangguk, "maka dari itu aku melakukan urinalisis* agar dapat mengeliminasi infeksi saluran kemih atau batu ginjal."
"Sudah melakukan Abdominal imaging?"
"Sudah, dok. Abdominal imaging telah dilakukan melalui pindai CT scan agar dapat menentukan apakah pasien memiliki abses* atau komplikasi lainnya." Seulgi menjelaskan sambil tersenyum.
"Ah, aku juga melakukan X-ray* dada agar dapat mengeliminasi pneumonia lobus kanan bawah, yang kadang memiliki gejala menyerupai radang usus buntu." jelas Seulgi lebih panjang lagi.
Irene tersenyum bangga, "bagus. Kau memang dokter yang selalu bisa aku andalkan meski kau ahli bedah jantung."
Seulgi tersenyum, "terimakasih. Aku juga belajar banyak dari dokter selama aku bekerja disini."
"Kemungkinan aku akan melakukan prosedur laparoskopi*, namun ika terjadi abses* dan peritonitis* aku akan melakukan operasi terbuka. Perawat Seohyun tolong hubungi dokter Kang Sehun, minta dia untuk menjadi asisten operasi ku."
"Baik, dokter Bae."
"Jika hasil CT scan nya telah keluar, hubungi aku ya."
"Baik, dok."
"Dokter Kang, hasil CT scan nya telah keluar." perawat Yoona memberikan flashdisk berisikan hasil pindah CT scan pada Seulgi.
"Ah, ini hasil nya telah keluar, dok."
Seulgi langsung mengambil salah satu laptop yang berada di meja perawat, ia menyalakan laptop itu tetapi laptop itu tidak menyala meski setelah ia coba sebanyak tiga kali.
"Apa baterai nya habis?" tanya Seulgi.
Perawat Seohyun memukul kening nya sendiri, "astaga, aku lupa mencharger nya, dok. Maaf."
Seulgi tersenyum, "Tidak apa apa. Aku akan mengambil laptop yang ada di ruang staf saja. Tunggu sebentar ya dokter Bae."
Seulgi berlari menuju ruangan staf, untuk mengambil salah satu laptop yang berada disana.
Seulgi melihat sebuah laptop yang telah menyala berada di salah satu meja. Tanpa basa basi, Seulgi langsung menghampiri meja itu untuk mengambil laptop itu.
"Punya siapa ini? Tidak ada orang disini, aku bawa saja kali ya?"
Seulgi hendak mengambil laptop tersebut, tapi niat nya itu terhenti ketika ia melihat wallpaper yang tertera di layar laptop tersebut.
"Sehun?"
Seulgi memperhatikan layar itu dengan seksama, penglihatan nya tidak salah, ia yakin itu adalah Sehun. Wallpaper di layar laptop tersebut memperlihatkan foto Sehun yang tengah menggendong seorang balita. Mereka berdua nampak tersenyum kearah kamera.
"Balita ini, siapa nya?"
•••
"Kau tau Seul? Aku dengar akan ada dokter baru yang bekerja disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
They are doctors | Seulhun
FanfictionMasa lalu, masalah, luka, salah paham. Ini hanya kisah mereka. Mereka yang tertulis dalam kisah yang tak akan pernah berhenti kecuali sebuah kematian yang menghentikannya.