"Ada apa Dokter Wendy?"
Seulgi masuk kedalam IGD dan menghampiri Wendy yang tengah berdiri di depan seorang pasien perempuan yang duduk bersandar ke kepala ranjang.
"Aku baru saja menyenter bagian mulut nya, dan sepertinya dia mengalami radang amandel*. Apa dokter Krystal sudah datang?"
"Belum. Biar aku periksa dulu."
"Hmm, baik."
Seulgi memasang stetoskop nya ke telinga, kemudian ia menempelkannya ke bagian dada pasien untuk mendengarkan napas nya.
Kemudian Seulgi menaruh telapak tangannya di leher pasien, "aku merasakan adanya pembengkakan kelenjar getah bening di leher nya."
Setelah itu Seulgi juga melakukan pemeriksaan pada tenggorokan, hidung dan telinga pasien.
"Bisakah aku bicara dengan orang tua pasien ini?"
Wendy mengangguk, "orang tua nya sedang menunggu di lobi. Sebentar, aku panggil dulu."
Tak lama kemudian sepasang pria dan wanita paruh baya menghampiri Seulgi.
"Anda orang tua dari pasien bernama Lee Chaeyeon?"
"Iya, benar dok. Ada perlu apa, dok?"
"Saya ingin bertanya, apa akhir akhir ini anak anda kesulitan untuk makan, tidur dan bernapas?"
"Iya dok."
"Apa anak anda memang sudah mengidap penyakit radang amandel* sejak dulu?"
"Ia sudah mengidap penyakit itu sejak umurnya sekitar lima tahun, dok."
"Apa ia sering kambuh lebih dari tujuh kali dalam setahun, atau mungkin lebih dari lima kali setahun dalam dua tahun terakhir?"
"Saya tidak menghitungnya, tapi belakangan ini ia memang sering kambuh. Ia sering sakit dan mudah lelah."
"Radang amandel sering kali disebabkan oleh virus, namun tak menutup kemungkinan bisa disebabkan oleh bakteri. Belum bisa dipastikan tapi sepertinya radang amandel yang diderita anak anda disebabkan oleh bakteri. Dan orang yang mengidap radang amandel bakteri tidak bisa ditangani oleh antibiotik."
"Lalu bagaimana cara agar anak saya bisa sembuh, dok?"
"Melakukan operasi pengangkatan amandel, nyonya. Tapi aku tidak bisa memutuskan. Dokter spesialis THT akan datang sebentar lagi, dan dia akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dia yang akan menjadi dokter untuk anak anda." Seulgi menjelaskan sambil tersenyum hangat.
"Ah, baiklah. Terimakasih sudah menjelaskan, dok."
"Sama sama, nyonya. Untuk saat ini kalian bisa menemani anak anda, dokter Krystal akan datang sebentar lagi."
Setelah mengatakan itu, Seulgi langsung pergi meninggalkan orang tua pasien itu agar mereka dapat leluasa menemani anak mereka.
Seulgi duduk di salah satu ranjang IGD yang berada di pojok ruangan. Sebelumnya ia telah menutup tirai terlebih dahulu agar orang orang tidak melihatnya.
Baru semenit duduk di tepi ranjang, perut Seulgi tiba tiba saja berbunyi.
"Aduh, aku baru saja sarapan tiga puluh menit yang lalu, tapi kenapa sekarang sudah lapar lagi?"
Kening Seulgi berkerut, "bukankah tadi aku sudah memakan dua mangkuk ramyeon??"
"Ah dasar perut karet kau Kang Seulgi."
KAMU SEDANG MEMBACA
They are doctors | Seulhun
FanfictionMasa lalu, masalah, luka, salah paham. Ini hanya kisah mereka. Mereka yang tertulis dalam kisah yang tak akan pernah berhenti kecuali sebuah kematian yang menghentikannya.