1. Osipital

2.6K 232 17
                                    

"SUDAH SAYA BILANG SAYA MENOLAK PERJODOHAN INI!"

Teriak Sehun dengan lantang disertai emosi yang meletup letup.

"Dia menunggumu bertahun tahun, asal kau tahu! Sejak kuliah, sejak kuliah!"

Teriak pria tua yang tak kalah emosi dengan Sehun.

"Apa kau lupa tuan? BAHKAN SAYA TELAH MENOLAK PERJODOHAN ITU SEBELUM PERTEMUAN PERKENALAN!"

"Bisakah kau menuruti kemauan ku, OH SEHUN?!"

"DAN BISAKAH KAU BERHENTI MEMINTA AKU UNTUK SELALU MENJADI BONEKA MU, TUAN OH!?"

"Kau benar benar anak yang tidak tau diri." umpat tuan Oh.

"Dan kau adalah manusia yang tidak memiliki otak dan hati nurani."

Sehun membuka dompet nya dan melempar sebuah kartu kredit ke meja yang berada tepat di depan tuan Oh.

"Itu kartu kredit darimu, dan asal kau tau aku tidak pernah menggunakannya bahkan se sen pun!"

Selanjutnya Sehun meraba saku celana nya kemudian melempar sebuah kunci mobil. Saking keras nya kunci itu terpental dan terjatuh ke lantai.

"Itu kunci mobil yang kau beri sebagai hadiah ulang tahunku sepuluh tahun yang lalu!"

Sejenak Sehun memperhatikan wajah tuan Oh yang benar benar memperlihatkan sebuah keterkejutan. Sehun mendecih melihatnya.

Sehun mengambil selembar kertas yang berada di meja kerja milik tuan Oh. Ia juga mengambil sebuah pulpen. Kemudian ia menuliskan sebuah nomor pada kertas kosong itu.

"Itu kata sandi apartement yang kau berikan untukku lima tahun yang lalu!"

Kemudian Sehun mencopot kartu tanda pengenal dokter yang terpasang di snelli* nya. Dan menaruhnya dengan kasar ke atas meja.

"Itu kartu identitas ku. Ambil. AKU TIDAK MEMERLUKAN NYA!!"

Sehun langsung melepaskan snelli* nya dan melemparkannya asal.

Kemudian, ia langsung pergi meninggalkan ruangan tuan Oh. Ruangan presdir rumah sakit O.H

Langkah Sehun terhenti ketika sampai di halaman rumah sakit O.H, rumah sakit milik ayahnya yang dikenal sebagai tuan Oh.

Ia mengambil handphone nya di saku celana nya.

"ARRRGGHHHHH."

PRANG

Sehun melempar handphone nya dengan keras ke tanah. Handphone nya hancur, ditambah ia menginjak nya sebanyak dua kali.

"Sekarang, tidak ada lagi yang dapat menggangguku."

•••

Seorang wanita bersnelli berlari memasuki ruang yang biasa orang sebut Instalasi Gawat Darurat.

"Ada apa memanggilku bu Taeyeon?" tanya wanita itu pada kepala perawat di rumah sakit ini.

"Dokter Kang, ada pasien darurat baru saja tiba sekitar lima menit yang lalu. Di ranjang lima."

Wanita bernama Kang Seulgi itu langsung berlari menuju ranjang nomor lima yang disebutkan Bu Taeyeon.

"Ada apa?" tanya Seulgi dengan nafas yang ngos ngosan. Ia berlari dari ruang staf menuju instalasi gawat darurat. Memang cukup melelahkan.

"Dokter Kang, aku baru saja memeriksa nya. Ia dehidrasi dan mengeluh perut nya sakit." ucap salah satu dokter yang tengah berjaga.

Seulgi mendekati pasien, ia mengemgam tangan pasien. Mata sipit nya memperhatikan kuku di setiap jari sang pasien.

They are doctors | Seulhun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang