11. Calon Imam Pilihan Allah

43 3 0
                                    

Selamat membaca🙂

Semua murid pun bergegas keluar kelas menuju lapangan upacara, untuk melaksanakan rutinitas mereka setiap seninnya.

Termasuk Oka yang terlihat sangat sibuk menyapu teras depan depan kelas tanpa ada yang menemani (Sad ya hmmm:v)

Setiap lorong kelas sudah tidak menampakkan seorang pun siswa karena sudah pergi semua menuju lapangan sekolah.

Dari arah depan tanpa disengaja, Oka melihat Maryam dan Yasmine yang berjalan santai menuju kelas seperti tak memiliki beban sama sekali.

Dengan wajah yang sudah hendak menerkam mangsanya, Oka melotot kearah Maryam dan Yasmine. Mereka berdua yang melihat hal itu pun nampak kebingungan melihat sikap Oka.

"lah siOka napa mukanya kayak jeruk purut gitu ya?" tanya Maryam kepada Yasmine.

"Tau tuh" jawab Yasmine singkat.

Mereka berdua terus berjalan hingga sampailah keduanya tepat didepan pintu kelas. Mereka berhenti dan bertanya kepada Oka.

"Ka... Napa muka lu kayak cucian kotor gitu sih?" tanya Yasmine sementara Maryam melihat kearah Oka yang masih kelihatan marah itu.

"PALE LU CUCIAN KOTOR!!! Lu bedua inget kagak!" ucap Oka marah-marah.

"Paan dah" sahut mereka berdua.

"ini hari senin! Itu artinya kita apa? Kita PIIKETTT ngerti!!" sambung Oka.

"Astagfirullah... Kita bedua nggak inget ka... Beneran" jawab mereka bersamaan.

"udah Cepet ni... Kalian bantuin aku, ntar kita kenak marah lagi sama pak botak... Cepetan!!!" terang Oka sambil melanjutkan tugasnya yang sempat terhambat.

Mereka manggut-manggut kemudian masuk kedalam kelas, menaruh tas serta mengambil sapu ijuk dan sapu lidi.

Dalam 5 menit mereka sudah selesai mengerjakan tugas piket mereka.

"huhh... Selesai juga, capek bat akuu nihh" ucap Oka sambil mengelap peluh keringatnya dengan dasi.

Sementara Maryam dan Yasmine masih terlihat ngos-ngosan. Tiba-tiba dari ujung lorong mereka melihat guru lelaki berperawakan tinggi besar berkepala botak dan berperut bulat seperti bola yang sedang memeriksa satu persatu kelas.

Guru tersebut membawa rotan berukuran 50 Cm yang biasa ia gunakan untuk mengajar sekaligus memukul murid yang melanggar aturan sekolah.

"alahh makkk... Mati kita, muncul pulaklah pak botak ini... Yuk cepat kita cabut" ucap Oka sambil memukul pelan jidatnya.

"tapi kita mau kemana ka?" sahut Maryam dengan khawatir.

"udahh... Kelen bedua ikot aku aja yok cepat" (keluat cakap medannya)

Oka, Maryam, dan Yasmine pun berlari tunggang langgang kearah kantin, ya... Saat ini tempat yang paling aman sekarang adalah kantin.

Setelah sampai dikantin, mereka pun mengatur napas. Setelah napas mereka mulai normal, mereka pun berjalan menuju kesalah satu pedagang untuk memesan jus.

"Alhamdulillah... Untung kagak ketahuan ya... Kalo ketahuan malu kali aku, baris didepan semua siswa satu sekolahan. Mau taro dimana muka aku yang tampan ini" ucap Oka percaya diri dan menyeruput jus Alpokat yang barusan ia pesan.

"iya malu banget pasti" sahut Maryam.

"guys... Menurut kalian pak botakk tadi liat nggak ya kita lari kekantin tadi?" ucap Yasmine gelisah.

"ya nggak lah, percayalah kau duhai adek kepada Abangda" jawab Oka enteng.

Tanpa mereka sadari pak tambunan alias pak botakk sudah berada dibelakang mereka bertiga.

Calon Imam Pilihan Allah. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang