12. Calon Imam Pilihan Allah

40 2 0
                                    

Assalamualaikum....
Selamat membaca cerita...

Setelah beberapa detik berdiam diri dibalik dinding Erfan memutuskan pergi membeli sarapan untuk Aisyah.

***

Didalam UKS, Alzi terus memandang iba wajah Aisyah yang saat itu sangat pucat. Tapi terbesit juga rasa gembira dihatinya bisa melihat wajah Aisyah sedekat itu.

Tanpa sadar senyum pun mengembang diwajahnya.

10 menit telah berlalu, namun Aisyah belum sadar juga. Alzi mulai gusar, melihat keadaan Aisyah saat ini.

Tak lama muncullah Erfan dari balik dinding membawa sarapan buat Aisyah.

Ia mendekati brankar lalu menaruh sarapan diatas meja kecil disamping brankar, ia kemudian menatap lekat wajah Aisyah.

"belum sadar juga?" tanyanya dingin pada Alzi.

"belum... Gue khawatir banget dari tadi dia nggak bangun-bangun" jawab Alzi khawatir.

Erfan menghela nafas kasar.

"mendingan elo balik sana kekelas! Biar gue aja yang jagain Aisyah!!!" tatap Erfan dingin menusuk.

"lo kenapa sih fan? Gue juga mau tau keadaan Aisyah!" tanya Alzi sambil berdiri dan menatap Erfan heran, tidak biasanya Erfan bersikap seperti itu.

"gue yang lebih tau tentang dia! Jadi gue minta lo pergi dari sini sekarang!!!" jawab Erfan menatap tajam kearah Alzi.

"tapi fan gue.... "

"gue mohon pergi dari sini sekarang!!!" nafas Erfan mulai tidak teratur.

"hmm... Ya udah ntar kasih tau gue ya gimana keadaan dia ya?" ucap Alzi sambil memegang pundak kiri Erfan. Namun Erfan hanya diam.

Alzi pun pergi dengan banyak pertanyaan dalam benaknya, disatu sisi ia masih sangat khawatir dengan keadaan Aisyah sekarang.

***

Upacara saat itu sudah selesai, semua murid masuk kedalam kelas. Tak berapa lama Alzi pun masuk kedalam kelas, kemudian duduk dikursinya dengan Erfan.

Selang 2 menit, Oka, Maryam, Yasmine, dan juga Reno masuk kedalam kelas.

"buseet... Malu banget gue,tadi siadik kelas yang tamvan-tamvan malah ngeliatin muka gue" ucap Yamine sambil menutup wajahnya.

"iya mana lagi tadi bang Ryan ada disitu lagi, citra gue ternodai di matanya doi" jawab Maryam cemberut.

"Ehh... Guys itu Alzi guys... Lah tapi kok sendiri ya? Erfan sama Aisyah mana?" tanya Oka pada teman-temannya.

"mending kita tanya langsung aja keAlzinya" ucap Reno kemudian berjalan kearah Alzi duduk.

"zi... Gimana keadaan Aisyah?" tanya Maryam.

"Aisyah tadi masih pingsan, pucet banget mukanya tadi. Terus Erfan bilang biar dia aja yang jagain Aisyah, padahal gue pengen tau keadaannya"Alzi nampak gusar saat berbicara pada keempat temannya.

"pas dia ngomong kayak gitu... Keknya dia marah banget sama gue... Gue gak tau kenapa kok sikapnya berubah banget kayak tadi?" sambung Alzi.

Keempat temannya itu hanya saling melempar tatapan, berbicara dengan isyarat mata mereka.

Tiba-tiba masuklah Diana kedalam kelas sambil ngos-ngosan sambil membawa tasnya.

Ya... Ia dihukum lari lapangan sebanyak 10x putaran dan mendatangi dimana para teman-temannya berkumpul.

"hoiii...  Nape mukak lu pada kayak gitu sih?" ucap Diana sambil menyapu peluh keringatnya.

Mereka tak menjawab, setelah beberapa Reno pun berbicara dengan Alzi.

Calon Imam Pilihan Allah. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang