10. Calon Imam Pilihan Allah

46 3 2
                                    

Assalamualaikum...
Selamat membaca😌

Saat ini Alzi sedang mengendarai mobil untuk mengantarkan Aisyah dan adiknya pulang.

Mereka sesekali tertawa melihat kelakuan Haikal yang menggemaskan.

"Emm... Syah..." ucap Alzi sesekali melirik Aisyah.

"Iya zi, kenapa" seru Aisyah sambil melihat kearah Alzi.

"Gimana kalo kita singgah dulu ketaman? Ngga jauh dari sini kok!" Alzi menyunggingkan senyumnya.

Aisyah diam beberapa detik.

"atak au ya au" ucap Haikal kegirangan.

"Emm... Iya deh boleh" senyum Aisyah yang menampakkan gigi-giginya yang putih.

"Yeeee.... " sorak Alzi dan Haikal.

Mendengar hal itu Haikal dan Alzi kegirangan dan Aisyah pun tertawa melihat mereka.

Tak sampai lima menit mereka sudah sampai ditaman. Aisyah keluar dengan menuntun Haikal, sementara Alzi menenteng tas perlengkapan milik Haikal.

Baru saja ingin berjalan Haikal menarik-narik gamis Aisyah sontak membuat Aisyah melirik kebawah.

"kenapa dek?" tanya Aisyah sambil berjongkok menyamakan tinggi badannya dengan Haikal.

"ikal au diendong cama aba alzi" jawabnya dengan celat yang membuat semua orang gemes.

Alzi yang mendengar itu pun menunduk.

"ya udah sini gendong abang" sambil mengulurkan kedua tangannya didepan Haikal.

Balita gemuk itu pun dengan gembira membuka tangannya dan segeralah Alzi menggendongnya.

"maaf ya zi ngerepotin kamu" Aisyah berdiri dan berbicara agak canggung kepada Alzi.

"ngga apa-apa kok syah, aku malah seneng" ucap Alzi sambil mencium-cium pipi bakpau milik Haikal.

"Sini tasnya biar aku aja yang bawa"

"oh ini Syah" ucap Alzi sambil menyerahkan tas keperluan balita laki-laki itu.

"ya udah yuk" ajak Aisyah kemudian diangguki oleh Alzi.

***

Taman ini begitu ramai. Banyak orang yang berolahraga, berdua-duaan, dan ada juga yang membawa anak-anak seperti mereka (duhhh mereka udah kayak suami istri aja ya hmmm)

Mereka saat ini sedang mencari bangku taman yang tidak ditempati , tapi ternyata semua sudah ditempati.

Tiba-tiba ada seorang kakek menawarkan sebuah tikar plastik untuk disewa.

"nak... Mau sewa tikarnya?" ucap lembut kakek itu sambil menyodorkan tikar itu dihadapan mereka.

"oh iya kek boleh" ucap Aisyah sambil mengambil tikar itu dari sang kakek.

Kakek itu pun tersenyum gembira melihat ada orang yang mau menyewa tikar miliknya itu.

"berapa kek harga sewanya?" tanya Alzi.

"dua puluh ribu nak" jawab kakek itu.

Alzi pun mengangguk kemudian mengeluarkan uang seratus ribu.

"ini kek uangnya" alzi memberikan uang itu kepada sang kakek.

"Uangnya besar sekali, saya nggak ada kembalian nak" ucap kakek itu.

"Udah kek, ambil aja kembaliannya" seru Alzi tapi kakek itu hanya diam.

"kenapa kek? Saya ikhlas kok! Nih kek... " serunya lagi dan menggapai tangan sikakek lalu menyelipkan ditelapak tangan kakek.

Calon Imam Pilihan Allah. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang