Assalamualaikum....
Happy reading....Setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit, sampailah mereka didepan rumah Aisyah.
Erfan mengklakson mobilnya agar satpam yang ada dibalik pagar membukakan pintu gerbang.
Beberapa detik kemudian keluarlah orang berperawakan besar.
"Ohh... Den Erfan to..." ucapnya.
"cepat pak, buka gerbang nya" perintah Erfan saat membuka kaca mobil.
"baik den" satpam itu langsung membukakan pintu gerbang dan mobil Erfan mulai masuk pekarangan rumah Aisyah.
Satpam itu segera menutup kembali pagar kemudian menghampiri Erfan dengan sedikit berlari kecil.
Erfan keluar mobil dan menghampiri samping bangku pengemudi dengan tergesa - gesa.
Erfan pun menggendong Aisyah keluar mobil dan hal itu dilihat oleh sisatpam dengan terkejut.
"pak! Bukain pintu rumah!" perintah Erfan lagi sambil menggendong Aisyah kearah pintu rumah.
"baik den!" pak satpam pun segera berlari kearah pintu rumah dan membukanya.
"pak panggil Bunda Aisyah,suruh telpon dokter sekarang ya pak!" ucap Erfan sambil menaiki tangga rumah untuk membawanya kekamar Aisyah.
Pak Satpam hanya mengangguk kemudian kembali turun untuk memanggil nyonyanya.
Erfan membuka kamar Aisyah dan segera membaringkannya diatas ranjang.
Ia nampak sangat khawatir dengan keadaan Aisyah. Tak berapa lama kemudian bunda Aisyah datang dengan wajah paniknya bersama pak satpam.
"Fan... Aisyah kenapa nak?" ucap Layla khawatir dengan keadaan Aisyah saat ini dan menghampiri ranjang.
"tadi Aisyah pingsan Bun disekolah waktu upacara, tapi sampe sekarang enggak bangun - bangun juga" jelas Erfan.
"Ya Allah...." Layla kembali mengelus lembut wajah anaknya.
Erfan pun beranjak duduk dikasur sebelahnya dengan menatap khawatir wajah polos itu.
Tak berapa lama kemudian, dokter yang ditunggu-tunggu pun datang.
Dokter dan stetoskopnya mulai memeriksa keadaan Aisyah. Sementara Erfan dan Layla melihat dengan keadaan khawatir.
"gimana dok keadaan anak saya?" ucap Layla kepada dokter yang mulai memasukkan alat yang digunakannya tadi kedalam tas hitam milik sidokter.
"anak ibu ga apa-apa cuma kecapean aja dan sepertinya tadi anak ibu belum sarapan" jawab dokter itu sambil menulis sesuatu dibuku kecil kemudian menyobek lalu disodorkan keumi.
"ini obat yang harus ditebus ya bu" ucapnya lagi sambil bersiap akan keluar.
"iya dok, terima kasih" jawab Layla sambil tersenyum kecil. "biar saya antar dok" ujar Erfan yang diangguki oleh dokter itu.
****
Bel sekolah berbunyi, pertanda jam pelajaran sudah berakhir. Dikelas Alzi, Reno,Oka, Maryam, Diana, dan Yasmine pun sedang bersiap untuk pulang.
"gaes jadikan kita jenguk Aisyah?" ujar Maryam keteman-temannya.
"iya yuk, gue juga pengen tau keadaan Aisyah gimana sekarang" sahut Alzi yang kemudian diangguki oleh mereka semua.
Saat sampai didepan gerbang para ciwi-ciwi melihat sesosok makhluk tampan sedang berdiri di depan gerbang sambil melirik jam tangan miliknya. Ya, sosok itu adalah Malik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Imam Pilihan Allah.
Teen FictionBerawal dari pertemuan yang tak terduga bagi Alzi berjumpa dengan gadis yang selalu membuat hatinya gundah gulana. Dan anehnya lagi saat ia pindah sekolah, si gadis ternyata murid disekolah itu juga. Mungkinkah mereka jodoh? Apakah endingnya bahagia?