Sana sedang duduk di taman sembari membaca novel yang ia pinjam tadi. Tapi seketika fikiran sama kembali ke masalah Alvin
Kenapa Alvin tidak mengenal nya sedangkan Fita saja Ingat dengannya..
"Ada apa sih sama Alvin kok dia sekarang beda banget yaa"ucap sana bicara pada diri nya sendiri.
"HEHHHH!!"
Bentakan tersebut mampu membuat Sana kaget.
Ternyata dia adalah Fita. Lagi-lagi dia mengganggu Sana. Tapi kali ini dia sendiri tidak bersama temannya itu
"Ada apa ya?"tanya Sana santai
"Gw udah ingetin sama lu yah jangan pernah deketin Alvin kalau mau sekoalh dengan Tenang oke"tekan Fita
"Apa urusannya sama lu?"ucap Sana
"Apa urusannya sama lu?pake nanya lagi dia itu udh jadi pacar gw sekarang jadi jangan macem2!!"ucap Fita
"Mana mungkin dia mau macarin manusia kaya lu?!"ucap sana meremehkan
"Wahh udah mulai berani ini anak."ucap Fita disertai seringai
"Mungkin dulu gw gak bisa ngelawan lu tapi engga buat sekarang. Orang kaya lu tuh harus dikasih pelajaran"ucap Sana lantang
"Wahh lu udah makin jadi yah!!."
Fita menyeringai lalu menyilakan kedua tangnanya di dada sambil menatap horor Sana
"Gak inget? Lu tanpa Alvin bukan siapa2!"remeh Fita
"Mungkin dulu gw gak bisa ngasih lu pelajaran tapi sekarang? Tentu bisa. Karna apa? Karna Alvin udah males berurusan Sama lu!!"ketus fita
Sana masih menatap Fita dalam. Benar ucapan Fita Sana tanpa Alvin dulu bukan siapa2
"jadi gw peringtin lagi sama lu jangan pernah ganggu Alvin!"Sarkas Fita lalu mendorong Sana hingga jatuh ke tanah bersama buku Novel yang sudah melayang entah kemana.
"Lu itu tetep Sana yang dulu si Cupu yang gak tau malu. Pikir lagi Mungkin Alvin belain lu karna KASIHAN bukan karna yang lain" ucap Fita seraya menendang kaki kanan Sana kencang hingga sang empu meringis kesakitan.
"Jadi berhenti ganggu dia"ucap Fita menarik rambut Sana lalu meninggalkan Sana dengan keadaan yang berantakan.
Sana terdiam sejenak. Ucapan Fita ada benarnya juga. Kenapa nyalinya cepat bngt down.
Tdi ia merasa bisa untuk mengatasi Fita tapi sekarang.?
Sana pun berusaha menutup matanya rapat agar air matanya tidak terjatuh.
Mereka berdua tidak sadar bahwa ada yang mengintip aktifitas mereka tadi bahkan seseorang itu merekamnya.
Jam terakhir pun dimulai. Sana begegas masuk kedalam Kelas dan duduk dibangkunya
"Yaa.. Sana? lu abis nangis?"tanya Luna yang melihat mata Sana agak membengkak
Dengan segera Sana menggelengkan kepalanya dengn cepat"engga kok"
"Trus kenapa rambut lu jadi begini? Tadi bukannya udah keiket rapih?"
"Hm..ah ini tadi gw yang ngacak2"Ucap Sana sambil tersenyum
"lu pikir ini trent hah! Jelek tau gak"Ucap Luna lalu dengan segera mengikat rapih rambut Sana kembali
Sana menatap Lembut Luna lalu tersenyum"Makasih"
"Eh tunggu Kaki lu kenapa lecet gituh?"Ucap Luna terkejut
"Kaki lu berdarah San!!" Panik Luna
"Gapapa ko ini cuman gra2 tadi jatuh"ucap Sana
"Astaga jalan hati2 mangkanya San..."Ucap Luna yang memandang luka Sana
Tiba2 saja seseorang menghampiri mereka dan memberikan obat untuk mengobati Luka Sana
"Hm..Makasih"Ucap Luna menatap Orang tersebut
"Biar gw aja yang obatin. Oh iya Lun bisa ambilin air buat nyuci lukanya Dulu"Ucap Lelaki tersebut
"Oh oke"Ucap Luna lalu segera berlari mencari air
"Keluarin kaki lu"Ucapnya lalu Sana mengeluarkan kakinya dan membiarkannya di obati
"Gw tau ini bukan karna jatuh"ucapnya dengan perkataan mengintimidasi
"Engga ko ini beneran gara2 jaa..
"Ini gara2 Fita kan!"Potongnya
"Percuma lu bohong gw tau semuanya. Gw ngeliat lu tdi tapi gak sempet nolongin lu." ucap nya
"Nih Sung Airnya"ucap Luna
"Ouh iya mkasih"Jisung pun mengobati luka Sana dengan teliti lalu memperbannya
"Udah selesai"Ucap Jisung
"Makasih yah"Ucap Sana
"Sama-sama lain kali lawan oke"Ucap Jisung lalu pergi meninggalkan Sana dan kembali ke tempatnya
Luna tidak mengerti apa yang diucapkan Jisung pun hanya bisa terbengong.
"Maksudnya apa yang dilawan?"Ucap Luna namun tidak digubris sama sekali oleh Sana.
"Sann bilang sama gw apa yang dilawan hah!!lu ditindas lagi sama Fita hah!Jawab!!"Cecer Luna
Sana sedang mengontrol ekspresinya"Engga Lun. Tadi Jisung bercanda doang.. Masa iya gw harus lawan batu cuman gara-gara Bikin gw jatuh. Gak kan?"ucap Sana dengan santai..
Luna menatap dalam Sana"Serius?"
Sana menganggukan kepalanya mantap."serius banget"
"Yaudh kalau diapa-apain lain kali bilang sama gw yah."Ucap Luna
"Siyap bu boss"Ucap Sana tersenyum lebar sembari merangkul Luna
Jangan lupa voment nya, banyakin coment ya komenan kalian tuh semangat buat aku..
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvin is not cruel
Random"Terobsesi adalah sifat keturunan nya, menangis adalah cara ampuh melumpuhkan pertahanan sang gadis tercinta. Berusaha berubah adalah cara agar ia bisa tetap bersama wanitanya." Manusia yg punya sifat kejam tetap lah kejam. Dan orng menyebutnya psyc...