24. Harus bisa Milih

125 6 0
                                    


Fita memegang pipinya yang panas lalu menoleh untuk melihat siapa yang berani2nya menampar dia.

Setelah tau Fita memasang muka angkuhnya.

"Lagi2 lu!! Bagus deh abang yang baik yah!"ucap Fita tertawa hambar

"Maksud lu apa hah ngejelek2in ade gw?!"bentak Haru

"Siapa yang ngejelek2in? Emang bener kan ade lu itu PENYAKITAN!"

"Lu!!"Haru sudah geram ia menahan amarahnya karna ia berhadapan dengan seorang wanita sekarang.

Haru mengepalkan tangannya"dan oh iya bilangin sama ade lu jangan so jadi orang!punya penyakit kok dimanfaatin buat deket sama alvin"

"FITAAA!!"Bentak Alvin

"Apa sih vin emang bener kan?!"jawabnya..

Keadaan semakin memburuk salah satu siswa pun memanggil kepsek dan para guru agar masalah yang terjadi sekarang tidak menjadi besar..

Setelah guru datang ternyata Alvin yang sedang ada di masalah itu. Para guru tidak ada yang berani ikut campur

"Ada apa ini?"ucap Pak dodi si kepala sekolah

"Nih pak anak ini tiba2 ikut campur urusanku sama alvin"ucap Fita menunjuk Haru

"Haru kamu ikut saya ke..

"CUKUP!!"bentak Alvin yang membuat pak dodi  dan semua orang diam seketika.

"Ada hak apa anda mau membawa haru?"ucap Alvin dingin menatap pak dodi

Pak dodi agak gemetar"em..m..karna dia sudah mengganggu kalian"ucap Pak dodi

"Aku tidak merasa terganggu.Seharusnya Fita yang kamu bawa keruangan mu dan ah iya satu lagi ajarin dia tatakramah dan sopan santun! Kalau kamu berlaku tidak adil lagi dan selalu membela anak mu ini akan ku pastikan kau keluar dari sekolah ini!"ucap Alvin pada pak dodi lalu pergi bersama Haru meninggalkan kantin yang ramai

Dan Fita masih dengn tatalan kesalnya dan juga ayahnya yang menggerutuki perlakuan anaknya. Selalu berbuat ulah.

..

Di lorong sekolahan yang sepi Haru dan Alvin berdiam disana untuk membicarakan masalahnya.

"sudah mengambil keputusan?"tanya Haru yang bersandar ditembok sedangkan Alvin duduk di bangku yang tidak jauh dari sana

"G..gw.. gak bisa milih"

Ini juga kesalahan Alvin. Jika alvin tidak membuat keputusan untuk menjadikan Clara pacarnya masalah tidak akan serumit ini kan?

"Lupain kalau Clara adik gw dan lupain kalau Clara punya penyakit."ucap Haru

Alvin masih terdiam dengan pikirannya ..

"Gw tau apa jawaban lu Vin. Gw tunggu malem ini di rumah gw buat bilang baik2 sama Clara!"ucap Haru lalu pergi begitu saja tampa mau mendengar jawaban dari Alvin

"HAHHHHH"Teriak Alvin sambil mencengkram Rambutnya dengan kuat.

...

Waktu pulang pun tiba. Sana sengaja ke perpus terlebih dahulu untuk mengembalikan buku yang ia pinjam kemarin..

Setelah sekolahan sepi.. Sana baru berjalan keluar perpus untuk pulang..

Aku harap dia udh pergi"gumam Sana lalu berlari kearah luar gedung sekolah..

Namun ada Alvin di parkiran yang sedang duduk dimotornya sambil memainkan ponselnya

Sana memutar mata nya malas. Sana kira karna ia lama diperpustakaan membuat Alvin kesal menunggu lalu pergi. Ternyata tidak!

Alvin is not cruelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang