" woomin...heum.. " hankyung menarik lengan baju pria itu, woomin yang kaget langsung memutar balikan tubuhnya dan menatap hankyung yang sedang menekuk wajahnya.
" noona hankyung, kau dari mana saja? "
Rasa khawatir dan cemas langsung menghampirinya, setelah gadis itu pergi dari panggung dan tiba tiba datang padanya dengan wajah yang kurang mengenakkan dan keadaan yang sepertinya juga tak baik, takut gadis itu kenapa kenapa saat pergi tadi.
Hankyung menatap pria itu dengan mata yang berbinar, beberapa butir air sudah meluncur dengan lancar menuruni pipi mulusnya, woomin yang melihat itu langsung panik dan menarik lengannya untuk keluar ruangan dan duduk menenangkan diri.
" tidak apa apa noona, menangis saja jika itu dapat membuat mu merasa lebih baik "
Tangisnya pecah, tak tersedu sedu namun air matanya keluar cukup banyak, bulir bulir bening itu terjatuh dan merembes pada lengan baju woomin, pria itu membiarkan noonanya melepaskan apa yang memberatkannya, hanya bisa menunggu dan mengelus pelan punggungnya.
Jimin yang sedang berjalan menuju ruangan manager teater pun menghentikan langkah, saat mendengar samar samar suara tangisan seseorang dari luar, menyeringitkan dahi penasaran pria itu mengintip dari jendela keluar, terlihat seorang pria yang sedang menepuk nepuk pelan seseorang di lengannya, dan suara tangis yang ternyata dari gadis di lengan kirinya.
" hankyung..? " jimin semakin di buat penasaran saat hankyung mulai berbicara, lirih nan pelan namun cukup jelas.
" aku tidak tahu.. harus bagaimana, a-apa aku tolak... saja ya.. " ucapnya terpotong potong, masih cukup terisak di saat gadis itu sedang mengusap air matanya. Pria di sebelahnya-jimin tak tahu siapa itu, menepuk nepuk pundaknya menenangkan.
" tidak noona, jangan di tolak, ini impian mu sejak dulu, ikuti apa yang kau inginkan, bukan yang orang lain inginkan "
Hankyung menatap pria itu sejenak, lalu menundukkan kepalanya dan meremas jemarinya, " ah-aku tidak tahu min, apa yang sebaiknya aku pilih, ini sulit.. eonnie selalu menolak " pria itu kembali mengelus pundaknya.
Dan mengangguk " iya, tidak apa apa, aku tahu kau bisa. ayo kita pulang saja noona, bagaimana hmm? " di jawab anggukan olehnya, jimin yang masih menguping pun memikirkan ucapan hankyung.
Jadi, wanita itu ragu karena di tentang oleh kakaknya?. Astaga aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan.
Jimin yang ingin lanjut menguping pun langsung kabur saat melihat hankyung dan pria itu akan masuk ke dalam, bisa gawat jika mereka melihatnya.
...
Tbc,
Gillss cerita jimin kali ini tuh mayan bikin gue pushing dahh, astagaaaaa sampe harus sedikit nambah ini itu, bla bla blaaa..// maap curhat dikit
EV O TE E, I VOTE YOU AND YOU VOTE ME
KAMU SEDANG MEMBACA
Dance ✔ [ Short Story ]
Fanfiction[ COMPLETE ] "Apa urusannya dengan mu tuan park?" jimin terdiam, tetap memperhatikan hankyung yang sudah kembali mendongak menatap langit biru yang cerah. "Tentu ada, kau itu calon idol, dan aku datang kemari untuk menjemputmu, tetapi baru hari...