Dengan adanya kekayaan belum tentu ada kebahagian . Kesederhanaan dan kasih sayang lah membuat hidup jauh lebih bermakna .
Akhir bulan ini selalu dinantikan oleh Riani, karena ini special baginya. Apalagi kehadiran Sharma anak sulung nya yang bekerja sebagai kepala chef di kapal pesiar telah pulang.
Abizar yang akan menginap di rumah besar ini bersama istri dan dua bayi kembarnya yang belum memberi kabar kapan kepastian mereka berkunjung melihat Riani.
Fahmi yang sibuk mengurus perusahan dengan status bujang, dia masih mengurus perusahan terbesar yang di warisi oleh Mahmud, mendiang ayahnya.
Tiitt....tiitt....
Sebuah klakson mobil terdengar.Riani melihat di atas balkon, pucuk ulah pun tiba. Inilah yang ditunggu dan di nanti nanti.
Riani bergegas sambil memperbaiki khimarnya, dia pun mulai melangkah turun."Ibu janjikan..? jika ibu pulang kita akan masak tikka."
Riani mendengar topik pembicaraan Ajlia saat melangkahkan kakinya turun dari beberapa anak tangga.
"Ok. Kalau begitu Ajlia kita akan masak tikka, panggilkan Aneesha juga ya. "
"Ok, bu."Topik itupun berakhir.
Riani mulai menelusuri dapur dengan diam-diam untuk memata matai apa yang akan dilakukan oleh Sharma, Ajlia dan Aneesha.
"Aku telah memanggil Aneesha, bu".
"Bagus sayang." Sharma tersenyum simpul sambil memandang wajah Ajlia.
"Khimar mu cantik."
"Minggu semalam aku membelinya bu, aku juga membelikan untuk Aneesha yang sama persis dengan ku. Tapi dia tidak memakainya?" Ajlia menggerutu sambil membersihkan potongan daging ayam."Kenapa engkau tidak memakai khimar pemberian kakak Ajlia, Aneesha?"
Aneesha berhenti membersihkan potongan rempah bumbu tikka yang diperlukan.
"Bibi, punya kak Ajlia itu warnanya cerah. Pink baby. Jika aku memakainya sekarang, nanti bisa kotor. Apalagi terkena bumbu-bumbu masak, sayang kan bibi ."
Kalimat Aneesha terdengar masuk akal, juga berfikir jernih. Cerdas."Berikan itu pada bibi."
Sharma memang tangkas jika masalah masak memasak. Tangannya lebih lihai mencampurkan beberapa bumbu-bumbu.
"Masukkan dagingnya, Ajlia. "
Ajlia menurut dan memasukkannya.
"Bibi...bibi..harummm ngak sabaran deh." Seru Aneesha dengan hidung kembang kempes yang merasakan aroma lezat.
"Sekarang proses menyajikan."
"Bibi kalau itu hal yang paling aku suka."
Aneesha mengambil piring, lalu menghias dengan irisan cabai, tomat, dan dengan pinggiran daun selada."Ternyata kalian di sini?" ujar Riani seolah mencari cucu kesayangannya.
"Nenek ayo duduk" sodor Ajlia sambil membawa Riani ke meja makan.
"Ini buatan kami ibu." ujar Sharma yang meletakkan di atas meja makan.
"Kalian masak tikka."Tikka merupakan sebuah masakan yang terkenal di pakistan. Tikka berupa potongan ayam yang di lumuri sambal merah yang menggoda siapapun melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Segala Luka Diatas Duka
Romance'Menghadirkan rasa cinta? Atau menghargai rasa cinta?' -Faiz&Aneesha- "Apa yang harus ku lakukan, menghargai orang yang pernah mencintai ku? Aku di cintai seseorang yang tidak pernah terlintas di benak ku?". -Faiz Qabeel Alfarezi- " Apa yang harus k...