Alfarezi

47 20 0
                                    

Beberapa orang telah banyak membenci cara konyol nya. Dengan mudah mencari pendamping tanpa harus berfikir berulang kali.

     Merajut hidup kembali dengan Yolanda sahabat Syahni, istri tercintanya. Padahal rumah tangganya harmonis sekali di saat mendiang Syahni hidup. 

Mereka selalu mencintai, antara Alfarezi dan Syahni. Kenapa dengan mudah setelah kematian Syahni,
Alfarezi menikah dengan Yolanda.

Begitu anggapan beberapa orang yang membenci cara Alfarezi tanpa tahu asal usul dan dasar yang dialami Alfarezi.

Kunjingan itu tak sepadan dengan apa yang dirasakan Alfarezi.
Dia termenung di sebuah kamar memandang setiap sisi-sisi ruang. Selalu terbayang perkataan seseorang yang membenci caranya tersebut.

Tangannya mulai menggumpal, lalu terhempas dia campaka. Ini bukan kemauannya, atau nafsu jiwanya. Alfarezi tidak mengerti sama sekali jalan cinta di hidupnya.

Hanya sepucuk surat merah jambu yang dia laksanakan. Seutas kalimat membuatnya harus menelan secara perlahan-lahan, dia tidak tahu berkata apa membuatnya pasrah. Hanya sepucuk surat merah jambu itu.
Kali ini Alfarezi bernasib seperti itu lagi, hanya sepucuk surat tak lebih dari tumpukan buku. Hanya sehelai kertas saja membuat bercucuran air mata.

Ayah maafkan apa yang telah Faiz lakukan, jangan risaukan Faiz, semua akan baik-baik saja ayah.

Tentu saja ayah tahu kemana aku pergi, ya tentang beasiswa itu aku melanjutkan hidupku di sana ayah.
 
Jika ayah rindu, telepon saja.
Jika ayah ingin bertemu, kemarilah.
Aku berharap kedatangan ayah bukan untuk menjemput ku, dan mengantarkan aku kembali.

Bukannya ayah pernah bilang ke padaku?'jika itu menurut mu baik, kerjakan. Lakukan apapun itu, dari hati ikhlas mu'.

Salam manis dari putra mu.

Faiz  Qabeel Alfarezi.

Alfarezi menutup kembali surat itu. Entah harus  apa yang ia lakukan, apa mungkin Faiz tidak memperdulikannya lagi?.
Hanya Faiz tempat sandaran keluh kesah untuk bercerita apa yang sebenarnya terjadi. Namun Faiz tetap bersikap mempertahankan egonya.

Setiap kali Alfarezi ingin mengatakan kenapa ia harus melakukan itu, Faiz selalu tidak ada waktu luang memberikan penjelasan itu kepada sang ayah.

Jika waktu belum bisa memberi jawaban, hanya menunggu masa untuk menjabarkan.

                  🍁🍁🍁

Ayo hayo pasti penasaran. 😁Kenapa Faiz nggak ada waktu luang, terus kenapa dia harus melakukan sedemikian itu?.🤔
Tunggu ke part selanjut nya!😊

Jangan lupa setelah baca vote🌟 dan comment kalian ✍.

See you later 🤗🤗

Segala Luka Diatas DukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang