06. | MPLS 2

200 136 60
                                    

"Hidup ini keras bro, lembek dikit dibegoin."
-Nurjannah Hutasuhut

•••

Susah kan gue bilang kalo kaya gini. Batin Yazqi.

"Gua mau ngomong bentar doang sama Bianca zel." Yazqi menatap izelle dengan tatapan memohon.

"Ga bisa, lo mau apalagi si yaz? Ngancem Bianca?" Tanya Izelle pada Yazqi

"Ngga, gue ada perlu bentar sama Bianca." Ucap Yazqi sambil menarik lengan Bianca pelan.

"Lepas!" Izelle menyuruh Yazqi melepas genggamannya yang ada di tangan Bianca.

Yazqi masih tetap menggenggam lengan Bianca, kali ini cukup kuat karna Yazqi sangat ingin berbicara berdua dengan Bianca.

"Gue bilang lepas, lepas lo ga pernah belajar bahasa Indonesia?" Ketus Izelle.

Sedangkan Bianca menundukan kepalanya, ia trauma dengan bentakan, ia takut dengan itu.

Merasa ada yang aneh Izelle segera melepas genggaman Yazqi pada Bianca.

"Lo nyari gara-gara sama gue?" Tanya Izelle.

"Iya kenapa?" Suara itu bukan suara Yazqi, melaikan suara Abizar.

Izelle menoleh kesebelahnya melihat orang yang tepat di sampingnya ini. Dengan cepat Abizar menarik Izelle sampai keluar. Saat Izelle dan Abizar sudah berada di belakang kelas yang sepi, karna ruangan lain sedang sibuk dengan senior mereka sedangkan ruangan Izelle sedang tidak ada kakak seniornya.

Abizar memojokan Izelle pada tembok tersebut, Izelle yang di perlakukan seperti itu pada Abizar terkejut sekaligus marah.

"Lo mau apa?" Ketus Izelle.

Hening.

"Gak cape lo gangguin teman-teman gue?" Ucapnya lagi.

Hening.

"Mau lo apa si? Bisanya ganggu anak orang? Ga ada kerjaan lain apa selain gangguin anak orang?" Ucapnya lagi.

Hening..

"Lo budek? Apa bisu?" Tanya Izelle karena tidak ada bantahan sekalipun dari Abizar.

Hening...

Abizar masih setia menatap gadis di hadapannya, sedangkan Izelle yang di tatap intens oleh Abizar langsung membuang muka. Ada rasa takut, panik, dan entah kenapa hatinya merasa aneh saat ditatap oleh cowok dihadapannya ini.

Bangsat kenapa ni cewe cantik banget kalo diliat dari deket argh. Batin Abizar

"Mulut lo bawel banget ya? Cantik-cantik tapi mulutnya pedes." Akhirnya suara berat cowok itu keluar. Izelle mengarahkan pandangannya lagi pada cowok dihadapannya.

"Makanya jangan suka rusuh kalo gak mau di ocehin." Ucap Izelle.

"Lu brisik gue cium juga ni bibir lama-lama." Gumam Abizar namun Izelle masih bisa mendengarnya.

"Brani lo lakuin itu gua tendang anu lo!" Ucap Izelle.

Abizar merasa ambigu dengan ucapan terakhir Izelle.

"Anu?" Tanya Abizar dengan alis mengangkat sebelah.

"I-iya anu udah lah lo apaan si mojokin gue kaya gini? Gak ada kerjaan lo?" Tanya Izelle yang mengalihkan pembicaraan.

"Ada." Ucap Abizar cepat.

"Yaudah sana gak usah gangguin gue." Izelle mendorong bahu Abizar, namun Abizar tidak mau melepas Izelle.

GrizelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang