"Dia cantik si lucu juga tapi brisik, udah kalo ngomong ngegas terus. Bikin emosi udah gayanya kaya preman beneran lagi! Nggak salah di sebut preman cantik di tongkrongan." -Abizar A.K
"Ngeselin bgt tu cowok dasar aneh, unik si tapi masa suka beruba...
Ada harga yang harus dibayar, jika hati yang tersakiti, harus dibalas dengan fisik yang terluka -Grizelle cangtip:)
***** Belum habis hukuman yang Izelle dan Abizar hadapi. Kali ini mereka ditugaskan untuk menyapu lapangan basket yang sangat luas itu. Sebenarnya tidak terlalu banyak sampah disana, namun si jelek-nya Izelle sangat menyebalkan ia melakukan banyak cara agar mereka berdua jera.
Izelle yang sedang asik bersenandung ria sambil menyapu lapangan dengan memegang pengki disebelah kiri dan sapu lidi disebelah kanan. Izelle mengumpulkan menjadi satu daun-daun yang gugur ke tanah itu dengan sampah lainnya, menjadikan tumpukan gunung sampah dan siap dimasukan dalam tempat sampah.
Belum sempat membuat seluruh sampah tersebut, Izelle dikejutkan dengan Abizar yang dengan santai tiduran dilapangan basket yang masih berserakan sampah. Memang dasar pria itu sangat malas. Izelle hampir selesai di setengah bagian lapangan lain dengan Abizar yang belum melakukan apapun disana.
Izelle memasukan semua sampah dalam tempat sampah lalu menghampiri pemuda itu.
"Woi kalo mau tidur jangan disini, kasur gue lebih bagus dari pada ni semen!" ujar Izelle.
Abizar membuka sebelah matanya dengan kepala yang ditumpukan dengan lengan. "Gue bisa beli lima kali lipat kasur yang lo bilang, bahkan sama toko-tokonya, kalau perlu sama yang jual!"
