"Dia cantik si lucu juga tapi brisik, udah kalo ngomong ngegas terus. Bikin emosi udah gayanya kaya preman beneran lagi! Nggak salah di sebut preman cantik di tongkrongan." -Abizar A.K
"Ngeselin bgt tu cowok dasar aneh, unik si tapi masa suka beruba...
Bianca melewati koridor ingin menuju suatu tempat, ia menaruh sesuatu yang tidak terlalu penting memang untuk orang lain, tapi baginya itu adalah sesuatu yang sangat berharga.
Hanya demi bisa mencapai tujuannya Bianca si gadis cupu itu berlari tergesa-gesa dan hampir menabrak seorang kakak senior yang badannya sangat besar seperti ehem... sumo.
"Heii liat-liat dong kalo jalan!" Tukasnya sambil membawa 2 kripik ringan dikedua tangannya dengan mulut yang sudah jelas sangat penuh.
Bianca tetap lari namun juga meminta maaf tanpa menolehkan kepalanya. "Maaf ka, aku buru-buru maaf sekali lagi." Ucapnya
Sesampainya disana di deretan lemari loker yang panjang Bianca mengatur nafasnya yang tersengal-senggal sambil bersender di lemari tersebut. Sedikit lagi ia sampai pada loker miliknya, namun sebelum ia beranjak menuju lokernya dapat Bianca rasakan ada yang mendekat ke arahnya. Terbukti dari bayangan yang mulai mendekat ke arahnya, lalu sebuah tangan terulur dengan membawa sebotol air minum.
Bianca mendongakan kepalanya menatap siapa yang memberikannya air minum tersebut? Kalau dilihat dari bayangan dan tangan yang terulur tadi, dapat dilihat seseorang tersebut adalah seorang laki-laki.
Bianca terperanjat kaget saat orang yang berusaha ia hindari justru malah hadir dihadapannya dengan senyum yang sangat tampan dan manis sambil memberikan botol air itu kehadapan Bianca.
Bianca gugup entah kenapa degup jantungnya seakan terpacu dengan tidak biasa, reaksi yang jantungnya berikan terlalu berlebihan sampai-sampai ia harus mengingatkan pada dirinya sendiri bahwa saat ini dirinya sedang dalam mode ngambek.
Satu lagi Bianca harus sadar bahwa Yazqi sudah memiliki kekasih, dan ia harus sadar bahwa pasangan Yazqi adalah kakak kelasnya dan untuk ukuran anak cupu seperti Bianca, ia cukup sadar diri untuk tidak mengambil resiko kepada kakak kelasnya.
"Kata Izelle kalau Bian mau sekolah yang tenang, Bian nggak boleh deket-deket sama pacar kakak kelas! Siapa pun cowoknya, termasuk Yazqi! Jadi? Ayo pergi Bian!" Batin Bianca
Dengan segera ia beranjak pergi, namun sebelum sampai lengannya sudah di cengkram oleh Yazqi. Pria ini tidak mengerti rupanya kalau ini akan berbahaya untuk Bianca.
