Girl's Behind The Door (GxG)COMPLETE

Spesial Chapter

Girl's Behind The Door

•

•

MR

Part ini bonus ya.
Hanya tentang Jenlisa, gak terlalu eksplisit kok.
Soalnya porsi cerita ini emang gak bakal banyak part dewasa lebih ke arah konflik.

Maka dari itu, part ini khusus untuk kalian yang menunggu momen Jenlisa di cerita ini.

Selamat membaca, jangan lupa tekan bintang sebelum atau sesudah membaca.

Terima kasih.

-----------------------------🌹--------------------------

Lalisa Point Of View~

"Jika kau adalah aku-sangat pantang bagiku menarik kata-kataku lagi dan berpura-pura tidak tahu.
Kau menggodaku terlalu banyak malam ini, jadi Jennie Kim..."

Aku menjeda sejenak, perlahan satu tanganku turun ke bawah meremas bokong sintal milik gadis itu dengan cukup keras dan sensual.

"Aku menginginkanmu malam ini."

Dapat kurasakan tubuhnya bergetar, kedua manik hitam itu berusaha untuk lari dari tatapanku.
Wajahnya yang kian memerah, membuatku ingin tertawa saat ini juga.

"Aku tidak menginginkanmu." katanya pelan, begitu cepat dan terburu.
Serak sekaligus sexy-membuatku semakin tertantang untuk menjahilinya lebih jauh lagi.

Kukeratkan pelukanku pada pinggang ramping Jennie, menarik tubuhnya semakin rapat hingga dapat kudengar Jennie mendesis sesaat.
Lucu sekali, Ia tampak ketakutan sekaligus malu.

"Tapi kau sudah berjanji dan berhentilah menjadi munafik Jennie, kau juga menginginkan hal yang sama terhadapku."

Aku berbisik tepat di belakang daun telinganya, memberi jilatan kecil di sana hingga dapat kudengar lenguhan kecil keluar dari bibir ranumnya.

Aku tertawa, seakan sadar dengan tawaku. Jennie bergerak menjauh, mendorong pundakku.
Manik hitamnya benar-benar mampu membuatku jatuh.
Harum tubuhnya mengundang sesuatu di dalam tubuhku.
Menginginkannya malam ini-aku bersungguh-sungguh.

Jennie Kim.

Gadis ini memiliki daya tarik yang luar biasa kuat, menarikku untuk terus selalu menatapnya dari kejauhan-merasakan gejolak-gejolak panas saat Ia berbicara hanya dengan menggerakkan bibirnya saja, memandangi lekuk tubuhnya diam-diam sudah dapat membuatku gila luar biasa.
Aku tidak pernah memiliki hasrat untuk menginginkan seseorang sejauh ini.

Mungkin, hanya sekadar untuk merasakan bagaimana manisnya bibir itu.
Mendengar Jennie mendesah sembari memanggil namaku-melihat tingkahnya yang selalu berhasil membuatku patuh.

"Well~" Kedua lengannya bergerak naik mengusap pundakku, tatapan Jennie berubah-terlihat nakal dan begitu liar.
Aku semakin tertantang saat Jennie menggigit bibir bawahnya dengan sengaja, mencoba mendominasiku lebih banyak sekuat yang Ia bisa.

Oh, tentu saja sayang.
Aku akan mengikuti permainanmu kali ini.

"Kau tahu Manoban, banyak pria yang menginginkanku di luar sana. Dan kau dengan sangat percaya dirinya berkata bahwa aku juga menginginkanmu." Jennie tertawa kecil, aku hanya diam mengamati pahatan wajahnya yang luar biasa cantik.