8. PERMINTAAN MAAF(2)

226 19 0
                                    

Sebenarnya jika aku bisa, aku hanya ingin bertanya perihal siapa kita. Bukan untuk menuntut bukan untuk meminta, hanya sekedar ingin tahu, siapa aku di mata mu?.
-GISEL AGNESIA

Angin malam terus berhamburan, vino melajukan motornya untuk menuju rumah sakit menemui gisel, otaknya terus memutar memikirkan gisel, apa ia sudah luluh dengannya?.

Saat tiba di rumah sakit permata vino bertemu dengan raka.

"Lo abang nya gisel kan?." vino bertanya kepada raka, vino memang sudah sempat melihat nya waktu ia menjemput gisel di depan sekolah.

Raka terus memandang nya, seperti pernah liat tapi ia lupa dimana, dan akhirnya ia mengingatnya, vino yang waktu itu menjemput adiknya di depan gerbang rumahnya.

"Iya gue abang nya, lo pacarnya?."-tanya raka.

"Cuma temen."

"Gisel di rawat di kamar nomor 102."raka pun langsung pergi meningalkan vino karena ia ingin pulang untuk mengambil pakaian ganti gisel dirumah.

"Lho vino, ko bisa ada di sini?." tentu gisel sangat terkejut melihat kedatangan vino di kamarnya.

"Lo sakit apa? ko ga pernah bilang ke gue?." tanya vino dengan nada seolah-olah khawatir.

Gisel tersenyum" buat apa gue cerita sama lo, lo nya juga gapernah perduli kan sama gue?."

"Gue udah denger semua cerita fakta tentang lo dari manda, gue minta maaf, gue kira omongan sinta bener ternyata ngga, maafin gue gisel." vino sangat merasa bersalah, namun mengapa ia bersikap seperti itu?.

"Udah gue maafin ko vin." ucap gisel dengan senyum indah yang terukir di wajahnya.

"Lo sakit apa?" tanya vino.
Tiba tiba saja abang nya datang, abang nya mendengar semua percakapan vino dan gisel dari belakang pintu yang tidak tertutup rapat.

"Dia sakit kanker kista."ucap raka tiba tiba

Dengan mata terbelak kaget,vino pun langsung menatap gisel dengan rasa bersalah.

" gue gapapa kok vin, ga usah di pikirin." 

"Ohhh jadi ini yang buat ade gue nangis mulu tiap malem." ledek raka kepada gisel dan vino.

"Ih apaansi bang, engga vin jangan di percaya dia tukang boong." pipinya yang  mungil itu pun  langsung memerah merona karena ia sangat malu abang nya berbicara seperti itu di depan vino.

"Enak aja lo ngatain gue tukang boong."-raka

Vino terkekeh melihat kakak beradik itu beradu argumen.

"Lo udah makan?."tanya vino kepadanya.

"Udah kok vin." 

"Bagus. oke gue pulang ya, ada urusan."

"Iya vin, take care." gisel tersenyum manis kepadanya,siapa sangka vino pun membalas senyumannya dengan senyumnya yang hangat.

ALVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang