Jikapun kita harus berakhir sebagai saling tidak mengenal lagi, aku akan tetap bersyukur, karena kita sempat di pertemukan.
-GISEL AGNESIA4 hari kemudian, gisel sudah sembuh dan di perbolehkan untuk pulang kerumah nya, saat tiba di rumah, raka menghampiri adiknya ke kamar untuk memberitahu video yang waktu itu ia rekam, video dimana vino mengungkapkan isi hati nya saat ia koma.
"Liat dah de." raka memberikan hp nya kepadanya agar ia bisa melihat video tersebut. ekspresi gisel yang tadi nya lemas berubah menjadi sangat semangat begitu cepat, ia sangat senang mendengar semua kata-kata yang keluar dari mulut vino, ia menjadi lebih yakin kalo vino sudah membukakan hatinya untuknya.
"Ini serius bang? ga lo edit kan? ga boongan kan?."
"Yakali gue edit, kurang kerjaan banget gue, ini beneran kok orang gue sendiri yang ngerekam waktu lo lagi koma."
"Coba deh lo jauhin vino buat sementara, gue mau tau respon dia gimana setelah lo bersikap kaya gitu." lanjut raka.Gisel berfikir, jika ia melakukan hal itu, apakah nanti vino akan pergi dari nya?
" Humm oke deh nanti gue coba."
~~~
Gisel sudah diperbolehkan masuk sekolah karena keadaan nya sudah cukup membaik, di kelas ia tidak memperdulikan vino, yang biasanya ia selalu memandang vino dari jauh maupun dari dekat tetapi sekarang tidak, ia sedang mencoba cara yang di sarankan oleh abangnya, vino menatap gisel dengan raut muka kebingungan mengapa gadis ini bisa berubah begitu cepat?
"Ayo lin ke kantin gue laper." gisel dan alin pun pergi meninggalkan vino begitu saja, vino merasa ada yang mengganjal di hatinya, harus nya jika gisel bersikap seperti ini kepadanya ia seharusnya senang, tetapi yang dia rasakan sekarang yaitu sakit.
"Eh tumben tuh si gisel gapeduli gitu sama lo, biasanya nempel mulu." ledek adit kepada vino.
"Bodoamat bukan urusan gue." jawab vino kepada temannya itu.
"Astaghfirullah udah di gituin kaga sadar juga nih bocah, dia tuh mau lu peka bego."
Tiba tiba saja vino meninggalkan adit dan bayu entah mau kemana.
"Sel?"
"Yaa?kenapa?." sebenarnya gisel sangat senang di panggil vino seperti itu, ingin sekali rasa nya ia berteriak.
"Lo kenapa?."
"Gapapa, emangnya kenapa?."
"Lo belom maafin gue?."
"Udah kok, udah ya gue mau ke kelas, yu lin." gisel dan alin pun pergi meningalkan vino dengan berat hati tetapi ia harus bisa melakukannya.
"Linnnnn ya allahhhh linnn gue seneng bangettt." ucap gisel dengan sangat excited kepada sahabat nya itu.
"Apa vino ga bakal pergi dari lo sel kalo lo perlakuin dia kaya gitu? kaya nya dia udah mulai suka sama lo tuh." alin
"Gue gabisa diemin dia lama lama, apa ntar gue samperin aja ya?."
"Yaudah terserah lo."
~~~
Saat pulang sekolah, gisel bertemu dengan vino di parkiran.
"Maafin gue ya vin tadi udah nyuekin lo."
"Iya."sebenarnya vino senang mendengar ucapan gisel tadi, tetapi ia tetap bersikap biasa-biasa saja.
"Gue boleh bareng lo ga vin?."
"Yaudah naik." entah dorongan dari siapa tiba-tiba vino mengizinkan gisel untuk pulang bareng dengannya.
Tiba tiba saja sinta dan teman teman nya datang dan menghampiri mereka berdua "lo kok pulang sama vino? emang lo siapa? pacarnya? bukan kan? turun lo. Vino ga bakal sudi kali deket deket sama cewe licik kaya lo!."dengan santai nya sinta berbicara seperti itu di depan gisel dan vino, vino yang mendengarnya pun merasa sangat jengkel.
"Dia pacar gue." vino berbicara sambil menekan kata 'pacar' di depan mereka, tentu saja gisel yang mendengarnya pun sangat merasa kaget dengan ucapan vino itu. "emang lo siapa? ngapain ngelarang-larang dia buat pulang sama gue?." ketus vino kepada sinta.
Sinta dan teman teman nya pergi meninggalkan vino dan gisel, sinta sangat merasa kesal, ia berbincang dengan teman-temannya, menyusun rencana untuk membalas dendam nya kepada gisel.
Sepanjang perjalanan tidak ada yang membuka obrolan, akhirnya gisel bertanya "gue boleh denger ucapan lo yang tadi ga vin?."
"Lo pacar gue." jawab vino dengan santai.
"T-tapi vin?lo suka sama gue?."
Mereka berdua pun berhenti di taman deket komplek.
"iya gue suka sama lo, lo mao ga jadi pacar gue?." Perkataan vino tentu cukup membuat nya diam membeku.
"Iya gue mau vin." jawab gisel dengan senyum kebahagiaan.
"Yaudah gue anter lo pulang."
"Iyaaa." suasana pun menjadi sangat akward.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVINO
Teen Fictionseorang perempuan yang rela menjatuhkan harga dirinya demi memperjuangkan lelaki yang sama sekali tidak pernah menganggap nya ada,gisel agnesia,perempuan berparas cantik,bodygoals,bisa di cap sebagai cewe famous di sekolahnya,bertemu dengan alvino,s...