9.MIKIRIN GISEL

214 21 2
                                    

Tidak ada yang berharap kalau tidak di beri harapan.
-GISEL AGNESIA

Hari ini adalah pelajaran matematika, di ajar oleh pak budi, guru yang sangat tegas dan juga galak, sepanjang penjelasan pak budi kepada siswa nya vino tertidur, pak budi melihat vino yang sedang berbaring layaknya sedang tidur di rumah pun berniat untuk menegur dan membangunkan vino.

"Bangun kamu!"

"Iya sel maafin gua." suara samar-samar vino yang sedang mengiggau, dan itu terdengar oleh bayu dan adit.

"Ada ada saja dia ini." ucap pak budi.

"Eh vin bangunnn ada pak budi."bayu membangunkan vino yang sedang tertidur pulas di mejanya.

"Enghhh." suara vino saat ia terbangun dari tidurnya ,betapa kaget nya ia melihat pak budi di depannya dengan tatapan seolah olah ingin menerkamnya.

"Ma-maaf pak saya ketiduran."

"Yasudah sudah lanjutkan materi kita selanjutnya." ucap pak budi lalu langsung memulai materi pelajarannya.

Bayu bertanya kepada vino "tadi gue denger lo nyebut nama sel, sel itu gisel? dan lo kenapa minta maaf di ucapan lu tadi?." tanya bayu kepadanya.

"Panjang ceritanya."

~~~

Sepulang sekolah, vino berbaring di kasurnya sambil memikirkan gisel, ia terus bertanya - tanya kepada dirinya sedniri mengapa akhir-akhir ini gisel selalu muncul di pikirannya, vino berniat untuk menjenguk gisel dirumah sakit, namun vino menelpon nya terlebih dahulu.

Call

'Halo'

'Siapa ya?'

'Lo siapa?'

'Gue abangnya gisel'

'Gue vino yang kemarin kerumah sakit bang'

'Oh ya kenapa nelpon ade gue?'

'Gue mau jenguk dia'

'Gisel koma, baru tadi masuk ke ruang ICU'

'Hah?gue otw.'

Vino melajukan motornya dengan cepat. Ia sangat khawatir dengan keadaan gisel saat ini, jika ia ingat-ingat kejadian waktu itu, ingin sekali ia tarik semua kata-katanya, namun apa boleh buat?semua sudah terjadi.

Sesampainya di rumah sakit, ia bertemu dengan raka yang sedang duduk di depan ruang ICU dengan raut muka yang sangat sedih,

"Bang gimana keadaan gisel?" tanya vino kepadanya.

"Kata dokter keadaannya tambah parah, dan sekarang dia lagi tindakan operasi, mudah mudahan aja operasi nya lancar, doain ya."raka merasa sangat hancur saat ini, melihat adik kesayangannya terbaring lemah di ruang ICU.

"Pasti."

Beberapa jam kemudian dokter keluar dari ruangan tersebut.

Vino dan raka langsung bangun dari duduknya"dok gimana keadaan adik saya?."

"Alhamdulillah oprasi nya berjalan dengan lancar,sudah isa di pindahkan ke ruang perawatan."

"Allhamdulilah." ucap vino dan raka bersamaan.

gisel pun di pindakan ke ruang rawat.

"sudah boleh di jenguk blum ya dok?" tanya raka.

"Boleh, silahkan."

"Vin lo temenin gisel dulu ya gue mao ke toilet sebentar." 

"Oke."

Vino pun langsung masuk ke ruangan dimana gisel sedang terbaring lemah.

"Maafin gue sel, gue nyesel udah perlakuin lo kaya gitu, gue nyesel pernah ngebentak lo, gue kaya gitu karena gue tuh gasuka sama lo, gue ga cinta sama lo, tapi kenapa lo tetep perjuangin gue? cowo brengsek kaya gue ga pantes buat lo perjuangin sel, tapi gue gatau kenapa sekarang ngeliat lo kaya gini hati gue sakit. Gue sedih sel, gue mau lo bangun. Gue kangennn sama kebawelan lo." air mata yang ia tahan sedari tadi pun terjatuh membasahi pipinya, lagi-lagi raka pun mendengar semua ucapan vino kepada adiknya di balik pintu, ya raka memang sengaja bilang ingin ke toilet padahal ia hanya ingin tahu apakah cowok itu berbicara kepada adiknya atau tidak, raka pun mendengar semua perkataan vino ke adiknya sambil merekamnya.

"Ekhem." raka masuk kedalam ruangan.

"Vin, ade gue tuh sayang banget sama lo, dia sering cerita ke gue katanya lo itu selalu bersikap dingin sama dia, sekarang lo tau dia kaya gini, apa lo bisa buka hati lo buat dia? gue gamau adik gue terus terusan sakit hati."

"Gue gatau bang." jawab vino dengan ragu.

"Lo itu cowok. Lo harus bisa ngambil keputusan, kalo iya bilang iya, kalo engga bilang engga. Menurut gue coba lo buka hati lo buat dia, dia cewe baik ko, lo gabakal nyesel gue yakin."ucapan raka yang sedikit menyindir vino membuat vino tersadar akan perlakuan nya terhadap gisel selama ini.

"Gue butuh waktu, gue pulang dulu bang, salam buat gisel."

"Oke thanks udah jenguk adik gue." ucap raka dengan tersenyum.

ALVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang