Bab 7 Memperhatikan (Dario)

4 2 0
                                    

Aku akan lebih bahagia ketika aku tau kamu juga suka aku.
~ Alhena Edee ~
______________________________________

Di Aula gedung utama. Ku memperhatikan seorang wanita dari lantai dua memiliki paras yang tertutupi rambut panjangnya sedang duduk di atas sofa.

Cantik. Ucapan yang mampu aku utarakan. Pasalnya, mengapa aku baru menyadari wanita ini sekarang. Dulu aku tak pernah memperhatikannya. Mulai dari masuk pelajaran ekstrakurikuler sampai pertemuan terakhir kelas aku tak pernah tau rupa detailnya. Hingga aku sadari ada yang memperhatikanku dipertemuan terakhir sekolah. Wanita dengan rambut sebahu sedang memotret sesuatu yang mengarah ke diriku yang kini dikelilingi wanita. Wanita-wanita ini mengajakku berfoto sebagai kenangan terakhir. Banyak pula yang memberiku surat lucu-lucu. Tetapi aku tak pernah tau bila wanita yang duduk di ujung sana juga mengirim surat. Apa sembunyi-sembunyi yaaa? Pikirku.

"Maaf membuat mu menunggu lama." Elan datang berlari menghampiri wanita itu yang mengadah mencari sumber suara dan membalasnya dengan senyum menawan.

"Tidak. Baru sampai kok" ketus wanita itu berbohong. Biasalah untuk menghindari perdebatan.

"Sebentar." wanita itu mengangguk pertanda mengikuti perkataan prianya.

"Nih!" ku lihat ia memberi kado warna hijau bercorak bunga kepada wanitanya.

"Happy Birthday yaaa" senyum sumringah mereka membuat diriku juga tersenyum tanpa sadar. Eyy, sekarang tanggal berapa ya? Aku mengecek HP dan ku lihat 12 Desember 2019. Oh jadi dia lahir 12 Desember. Berarti umurnya berapa ya?. Hmm sekarang aku peduli dengan semua itu.

"Ciee udah 25."aku tersentak kaget mendengarnya. Setua itukah dia?. Wah 3 tahun diatas ku dong.

"Isshh, kekasih macam apa tidak tau umur pasangannya." wanita itu menjitak kepada Elan. Lama-lama muak juga memperhatikan seperti ini ya. Sakit rasanya.

"Nggaklah. Umur kekasihku tak mungkin tua dariku. 21 tahun" what? Elan mencium pipi Alhena? Oh no! Selepas mencium Elan kabur dan endingnya mereka kejar-kejaran dan akhirnya lenyap didepan mataku.

Akhirnya jantungku bisa beristirahat

###

2 minggu ini aktivitas ku tidak ada yang berubah. Belajar, berpacaran, memperhatikan kekasih orang dan menyukai diam-diam. Penat sih.

"Bagaimana persiapan mu?" tiba-tiba Elan menepuk punggungku dan mengelusnya. Ia terlihat sangat bahagia.

"Baik. Kenapa keliatan bahagia?" pertanyaan tidak masuk akal. Apa urusanku ya? Mau bahagia mau tidak seharusnya tidak pernah dihiraukan.

"Aku lulus ketua bidang penyiaran dikampus ini. Padahal aku jurusan Astronomi. Tidak ada hubungan sama sekali. Waw bukan?!" tanyanya sambil membelalakkan mata menandakan dia sangat bahagia.

"Kapan kau tes penyiaran?"tanyaku penasaran.

"Seminggu yang lalu. Mendadak sih, soalnya aku mau beri kejutan ke Alhena. 10 hari lagi Anniversary kita.

10 hari lagi? Bukannya hari ujian? Kok sempat-sempatnya memikirkan hal itu.

"Anniversary keberapa?"

"1 tahun"

"Ohh, semoga berhasil. Aku lihat hasilnya saja nanti." aku lihat jawaban itu ya biasa saja. Tetapi hati menggebu-gebu.

##

Di halaman kampus aku duduk bersama teman-temanku beda jurusan.
"Vina. Sekarang kau tau? Di penyiaran kami ada pria tampan cool banget intinya dia jadi ketua penyiaran. Dan lebih mirisny lagi dia sangat romantis sama pacarnya" aku hanya memperhatikan pembicaraannya dulu.

"Siapa namanya?" teman ku yang lainnya bertanya dengan penasaran yang mendalam. Padahal bagiku biasa saja.

"Dia Elan Reagan. Satu kelas dengan Davina katanya. Benar kah Vin?" aku baru tau Elan ternyata mendaftar penyiaran. Tidak ada bakat sama sekali yang kulihat.

"Elan Reagan? Dari namanya sih iya. Tapi aku gak tau dia ternyata masuk penyiaran." aku jawab seadanya aja.

"Hmmm, kata temanku yang menjadi ketua sebelumnya ya. Alasan dia masuk cuma mau kasih kejutan ke kekasihnya. Apa masuk akal?"

"Bentar bentar, kejutan kekasihnya?"

"Siapa dia?" temanku bertanya

"Sebentar aku ingat. Alena Adi atau siapa lah itu. Aku tak terlalu mendengarnya. Omong-omong bukan dari fakultas ini dan ....."

"Alhena Edee?" sentakku memutuskan pembicaraannya

"Iya itu!" sambungnya langsung

"Akhirnya kudapat informasinya" gumamku pelan.

"Maksudmu apa Vin?" teman-temanku langsung menoleh ke aku memaksaku untuk menjawabnya.

"Haduh. Kalian ini lupa apa, aku kan pernah suruh kalian cari informasi tentang wanita bernama Alhena Edee waktu di bioskop bulan lalu"

"Tunggu, jadi wanita yang kau cari namanya Alhena Edee?" bertanya balik lagi.

"Laaa iyaaaa"

"Hehehe, kita lupa mencarinya. Sudah lama sekali itu." haduh pantas saja sampai sekarang belum ada Berita lanjutannya.

"Hmmm ga guna"

"Ya maaf.."

"Ya ya ya ya" aku maafin juga karena marahpun tidak guna. Kan sudah dapat informasinya. Tapi ngomong-ngomong.....

"Eits, dia jurusan apa?" sela ku di tengah-tengah keheningan.

"Anak teknik dia. Tapi ga tau teknik apa. Coba aja cari. Mungkin dia populer di sana. Ceritanya dia cantik"

"Oke besok kita ke Fakultas teknik. Mau ikut?" ajakku mungkin saja tertarik.

"Untuk bully? Kenapa tidak" ketawa kami bersama-sama.

Kesenangan tersendiri memiliki teman yang bisa diajak bersenang-senang. Apa kalian punya?.

Sirius (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang