Ra'| Chapter1

1.3K 88 7
                                    

Dia datang dari arah Timur. Untuk awal cerita indah dengan sekepul harapan untuk ending yang bahagia pula. Kita ada, maka sejenak mari menikmati angin siang dengan mimpi-mimpi sebagai papan cerita untuk malam yang sebentar lagi tiba.

-

Gema tawa silih bersiul dari arah penjuru ruangan. Diruang keluarga itu beberapa anak laki-laki tengah sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Volume tv menghias ditambah tawa dan dengungan tak jelas menyatu dalam ruangan bergradasi merah hitam itu.

"Ya elah Fik, bagi kek. Di oyan sendiri aja tuh popcorn."  Kesal Riki sambil berusaha merebut popcorn yang ada ditangan anak laki-laki yang tengah mengunyah popcorn di dekat sofa merah marun itu, Fiki.

"Gilang! Aku sudah bilang untuk menyimpan kaos kakinya di rak kan?!." Seseorang yang lain lagi muncul sambil menenteng sodet dekat vas bunga, Shandy yang baru saja menyelesaikan tugas masaknya. Hari ini ia memang bertugas untuk memasak dan belanja.

"Damai Bang." Ucap Laki-laki berambut putih sambil mengacungkan dua jarinya tanda piss di udara, Gilang.

Shandy hanya mendengus kesal, lalu kembali ke dapur untuk membereskan perabaton yang ia gunakan tadi.

"Farhan, Fajri! Kembalikan buku ku!." Ucap Zweitson mengejar Farhan dan Fajri yang asik mengoper-oper bukunya.

"Tangkap Ji. " Ucap Farhan sambil melempar buku bersampul hijau tua kearah Fajri.

Farhan dan Fajri hanya tergelak mengerjai Zweitson. Zweitson yang kalah tinggi dari Farhan dan Fajri hanya bisa mendengus kesal ditempatnya, itu karena dirinya yang paling kecil diantara member Un1ty yang lain. Laki-laki dengan rambut griting ditambah kacamata bundar yang selalu melekat di hidungnya yang minimalis itu.

"Eh, Kak Patrick nelpon." Kali ini Riki yang berseru sambil memperlihatkan layar hpnya, yang lain semula sibuk dengan kegiatannya masing-masing lalu mendekat pada Riki yang dilayar hpnya menunjukkan nama Kak Patrick.

"Yah Kak??" Yang lain ikut mendengar begitu Riki menekan tombol terima.

"Malam ini Kakak dan Ko Weny nggak bisa pulang ke rumah, ada urusan keluarga. Sebelum tidur periksa Cctv dan kunci semua pintu." Suara Kak Patrick dari seberang telepon.

"Baik Kak, terus kapan Kak Patrcik pulang?."

"Besok usai makan siang, jangan kacaukan dapur dan bersihkan ruang latihan. Tetap gilir tugas masak dan belanja. Usai makan malam kalian harus tetap latihan untuk AMI Awards bulan depan."  Sekali lagi intruksi dari Kak Patrick sebelum ia memutuskan teleponnya.

"Lama-lama Kak Patrick terdengar seperti Ibu yang melarang anaknya agar tidak mengacaukan dapur" Celutuk Fajri.

Dirumah inilah mereka tinggal, rumah lama berlantai dua milik Orang tua Kak Patrcik yang sudah tidak digunakan. Padahal rumah ini desainnya cukup modern walaupun tidak terlalu luas, tidak juga dikatakan kecil. Terdiri dari delapan kamar tidur, ruang keluarga, ruang tamu, dapur dan tiga kamar mandi. Mereka latihan di kamar lama Kak petrcik yang kini sudah disulap menjadi ruang latihan. Sedangkan Kak Patrick kalau lagi dirumah tidur dikamar lama Orang tuanya.

Sebuah pesan Whattsapp dari Kak Patrick masuk ke handphone Farhan, padahal jam di dinding sudah menunjukkan pukul sebelas lewat.

"Kumpulkan anak-anak di ruang tamu, Kakak akan kesana dalam 10 menit"

Farhan hanya mengerutkan dahinya, tapi kemudian ia berlalu dan mengetuk satu persatu pintu kamar. Dengan malas anak-anak kumpul diruang tamu, Fenly yang sudah mengantuk sejak maghrib tadi ikut membawa boneka kanguru milik Farhan yang kebetulan mereka sekamar.

Pangeran Tidur | UN1TY [Selesai ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang