Another Beat| Chapter 6

331 48 1
                                    

Ternyata ada detak lain selain pacu detak jantung ku. Ada hati lain selain hati ku. Bisa kah kau kosongkan hati mu hanya untuk ku?

-

-

-

Jangan lupa tinggalkan vote dan comment ya!

Jazakallahu khairan kawan!

-

-

-

Siang ini, Zweitson dan Aorora sedang duduk di pinggir kolam. Langit sedikit mendukung. Tidak cerah dan tidak pula mendung, pas. Sejak tadi Aorora tenggelam dalam pikirannya sendiri. Kakinya di celupkan dikolam, sedikit membuatnya dengan mudah terbawa oleh permainan logikanya sendiri.

Jika kalbunya memiliki mulut, maka sudah sejak beberapa hari yang lalu mulutnya berbicara, ada apa dengan Fenly? Tangan yang menutup matanya malam itu, hangatnya terasa sama ketika tangan Fenly menggenggam tangannya digudang. Mimpikah malam itu? Atau ada sisi lain yang muncul dari Fenly?

Ada baiknya agar Fenly tidur saja, tidak perlu bangun. Sebab ada damai yang menyelinap, bukan seperti singa yang terbangun jika terus saja mengajaknya ribut setiap hari.

"Kalian itu kayak Pangeran Tidur Son. Damai, yaa kalau lagi tidur. Tapi kalau udah bangun, kayak vampire. Arogan" Aorora sambil menendang-nendangkan kakinya di Air.

"Yang arogan tuh siapa?" Suara bak gledek disiang bolong bersuara dari belakang. Fenly yang sedang menyandarkan bahunya di pintu sambil memegang gelas ditangan kirinya.

"Gue nggak nyebut nama ya!" Kesal Aorora. Pasalnya orang yang baru saja ada dalam pikirannya langsung saja sudah ada dibelakangnya. Dia bisa telepati atau gimana sih?

"Ngeles aja kerjaan lo"

"Udah Ra', abaikan aja" Zweitson sambil melirik Fenly dibelakang "Luh juga Fen, kayak anak kecil aja. Udah sono, main kek"

Bukannya pergi, Fenly malah terang-terangan menatap mereka berdua. Aorora hanya mendelik padanya, mengabaikan Fenly dibelakang. Pura-pura sosoknya tidak ada disana.

Setelah itu, Aorora kembali terbayang oleh perkataan Dokter Lion di Rumah Sakit waktu itu. Sudah ada pendonor yang mau mendonorkan jantungnya, tinggal tunggu waktu saja untuk menjalani transplantasi. Kira-kira kapan ya?.

Aorora lalu melirik Iphone Zweitson yang sedang asik membalas komentar di kolom twitternya.

"Son, pinjam hp bentar dong".

"Nggak boleh Ra'. Ini amanah dari Kak Patrick" Zweitson sambil menyimpan Iphone nya dalam saku celananya.

"Bentar kok. Ada yang ingin ku cek. Ya??" Aorora sekali lagi memelas. Memasang wajah teraniaya diwajahnya.

"Emang luh punya teman? Hh" Lagi-lagi Fenly dari belakang. Menerobos setiap pembicaraan Aorora.

"Nggak ada yang ngomong sama luh ya! Nimbrung aja kerjaannya!  " Ucap Aorora mendelik. Fenly hanya membalasnya dengan juluran lidah.

👟👟👟

AMI Awards sudah berapa minggu lagi, tepatnya minggu depan. Pagi ini anak-anak kembali latihan. Kata Ko Weny latihan di kali lipat dua, anak-anak juga diminta untuk serius saat latihan, terutama Shandy.

Pangeran Tidur | UN1TY [Selesai ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang