Dark | Chapter 9

276 45 3
                                    


Kenapa harus aku? Dari sekian banyak orang kenapa harus Aorora?! Apa ini yang namanya hidup? Apa ini yang namanya takdir? Kenapa langit menghukumnya dengan cara yang seperti ini? Hujan sudah mengambil Ibu dan Ayah, kenapa mendadak harus Aorora yang harus menelan pahitnya hidup?

_Ini dari Aorora_

-

-

-

Nts:

Jangan lupa vote dan comment ya!

Jazakallahu khairan kawan!

-

-

-

Laki-laki itu berjalan gontai di pinggiran jalan. Lihat, mendung diatas bahkan ikut mengejeknya. Percakapan tadi membuatnya benar-benar lunglai. Ada apa dengan perasaannya? Kenapa dunia begitu jahat padanya?

Pukul 11:45 (Soft cafee).

"Ini apa?!" Bentaknya sambil melemparkan beberapa surat pada remaja laki- laki yang duduk didepannya "Ayo jelaskan!"

Laki-laki itu hanya menundukkan kepalanya, takut melihat kakaknya sedang murka didepannya.

"Andra, jawab Ndra!!" Bentak laki-laki berbaju kotak-kotak merah itu.

"Apa lagi yang perlu gue lakuin Bang! Andra udah nggak punya harapan!"

"Dibayar berapa kau mau mendonor?!"

"Ini salah Papah yang ninggalin kita dengan utang-utang Bang! Biaya rumah sakit mama harus dibayar Bang!"

Plakkk!!!

Laki-laki berbaju kotak-kotak itu menampar adiknya. Di tendangnya kursi, lalu meninggalkan adiknya yang sedang memegangi pipinya.

Harusnya ia tidak menamparnya. Ada rasa sesal dalam dadanya. Hujan turun dengan deras, lengkap sudah penderitannya

"Kenapa mesti gue sih?! Tuhan ini nggak adil!" Teriaknya di sertai petir yang menggelegar diatas. Ia kembali menduduk "Upss, sorry"

Kini ia duduk di halte. Membiarkan orang-orang menatap miris dirinya. Bajunya yang basah kuyup, dibiarkannya begitu saja. Toh, siapa yang peduli? Betapa kesalnya ia, mengingat adiknya itu harus mendonorkan jantungnya pada gadis bernama Aorora itu. Ia benci melihat senyum anak itu, kenapa kau tidak mati saja?! Makinya.

👟👟👟

Anak-anak sedang main di jalan, bermain basket karna hari ini libur latihan. Ia mengendap-endap ke dapur, mengambil minyak sayur dan menempatkannya di wadah kecil tempat kecap yang biasa digunakan Farhan.

Ia lalu menaiki tangga, meski dadanya dug-dug-dug , ia harus menjalankan misinya. Minyak sayur itu di taburkan di tangga, ia tau Si Perempuan akan turun jika melihat anak-anak yang asik bermain diluar.

"Aku tau ini pikiran jahat, tapi terkadang saya berharap kamu tidak pernah ada"

👟👟👟

Pangeran Tidur | UN1TY [Selesai ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang