Please God | Chapter 12[END]

371 51 3
                                    

Tuhan. Jika satu hari terlalu lama, maka cukup satu jam saja. Ku mohon..

-

-

-

Jazkallahu sudah mengikuti sampai akhir kawan!

-

-

-

Fenly memimpin anak-anak, berlari kencang ketika taksi berhenti tepat didepan rumah sakit. Bodoh! Disambarnya siapa saja yang mengganggu jalannya, anak-anak ikut berlari dibelakangnya. VIP Flamboyan II, kamar khusus Aorora yang sudah dipesan oleh Omanya, mama Kak Patrick.

Ra', gue datang Aorora. Bertahan sebentar lagi Ra'.. Gue mohon.. Teriak Fenly dalam hatinya.

Tuhan, jika satu hari terlalu lama, maka cukup Kau beri satu jam. Sebentar saja Tuhan, Ku mohon, sebentar saja..

Mereka sampai depan pintu kamar Aorora. Ko Weny ada disana, duduk bersimpuh menutup wajahnya.

Fenly dan anak-anak melangkah pelan. Sayup-sayup suara Kak Patrick terdengar dari dalam..Memanggil nama Aorora.

Fenly dan yang lain membuka pintu, masuk kedalam ruangan. Aorora disana, diatas tempat tidurnya. Kak Patrick ada disamping, mengelus lembut kepala Aorora

Anak-anak mendekat. Fenly pelan, takut runtuh.

"Aorora" Panggilnya pelan.

Aorora masih membuka matanya.

"Ra'..Kita menang" Ucap Fenly pelan, diusapnya lembut pipi Aorora.

"Aorora..Tolong.., Gue disini Ra'. Anak-anak semua disini. Tolong, kita sudah menang Ra'.." Fenly, ia luruh. Menangis juga.

Nit..Nit..Nit..

Riki lalu mendekat, digenggamnya tangan Aorora yang mulai dingin itu, tangan kirinya mengusap lembut ubun-ubun Aorora.

"Aorora, ini Bang Riki. Kamu dengar kan?" Bisiknya pelan.

"Ikuti apa yang Bang Riki bilang ya?" Suaranya beregetar.

"Asyhadu an laa Ilaaha illallaahu" Riki menuntun, air matanya menetes juga.

"Asyhadu an laa Ilaaha illallaahu"

"Wa asyhaduanna muhammadar"Riki masih dengan suara bergetarnya.

"Wa asyhaduanna muhammadar"

"Rasulullah"

"Rasulullah"

Nit..Nit..Nittt

"Aororaaaaa!!"

"BANGUN AORORA!! BANGUN RA'!!!"

"Aorora! Kita menang Aorora! Bangun!! Kita sudah menang Ra'!! Aororaaaa!!"

"Aororaaaaa!! Kita sayang sama kamu Ra'!! Aorora!! Aororaaaaaa!!!"

"Fenly sadar Fen!"

"Aororaaa!!"

"Zweitson! Sadar Son!!"

"Aorora Bang!! Aororaaa!! Bangun Ra'!!

Aorora menutup matanya. Monitor jantung sudah menjadi garis hijau, selesai. Aorora tidur. Untuk selamanya.

Kamar penuh dengan teriakan tangis mereka. Pilu memanggil nama Aorora. Berseru, menangis sejadi-jadinya.Yah, kehilangan tepat didepan mata mu. Kehilangan tepat ketika kau baru saja bahagia menerima kemenangan mu.

Siapa yang tak terpukul? Aorora pergi untuk selamanya. Malaikat mereka, Putri Tidur mereka, Sahabat mereka, adik mereka, siapa lagi yang akan membuat suara gaduh dirumah?

Kami sayang! Kami cinta sama kamu Aororaa!

_

_

_

Nts:

Ini hanya cerita Fiksi yang dibuat oleh penulis mengikuti kehaluan yang sudah kumat selama libur Covid-19.

Tinggalkan jejak pembaca!

-Beri vote jika suka⭐️

-Beri comment jika ingin mengkritik✌️

-Dan follow untuk update cerita agar tidak ketinggalan🦇.

-

Happy reading guys!

SalamSayang

Assaadaaa❤️


Pangeran Tidur | UN1TY [Selesai ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang