Alpha, omega, dan mate

2.8K 286 25
                                    

Hope you enjoy!

--

"Kau masak apa, hyung?" Jimin yang baru saja selesai mandi itu langsung menghampiri Yoongi yang berada di dapur.

Ia melihat Yoongi sedang memasukkan beberapa bahan, lalu mulai terdengar suara spatula yang bergesekan dengan wajan. Tidak lama kemudian, terciumlah bau masakan yang harum.

"Nasi goreng seafood. Kau tidak alegi seafood kan?"

"Tidak." Jimin menjawab singkat. Sedikit sibuk memandangi bagian tubuh belakang pria itu. Kaus putihnya sedikit mencetak lekuk tubuhnya.

Bahunya terlihat lebih lebar. Terlihat sangat gagah.

"Oi, Jimin!"

"Eh? Ya, ada apa hyung?" Dirinya melamun ternyata. Bahkan tubuh bagian belakang pria itu saja dapat membuatnya tidak bisa mengalihkan pandangan.

"Kutanya, kau tadi membeli cake?" Yoongi mengulangi pertanyaannya lagi sembari menuangkan nasi goreng seafood yang sudah matang itu ke piring.

Tak lupa meletakkan telur mata sapi yang terlihat sempurna diatasnya.

"Iya, itu edisi spesial musim dingin."

"Harusnya kau menghubungiku. Biar ku beli satu tokonya untukmu." Pria itu sudah siap dengan dua porsi nasi goreng. Meletakkan satu piringnya di depan Jimin.

"Kau harus berhenti boros, hyung." Jimin berdiri, melangkahkan kakinya mengambil dua gelas air putih dingin untuk dirinya dan Yoongi.

"Iya iya," Yoongi memutar matanya malas. Lagipula ia berniat begitu demi menyenangkan Jimin. Apa salahnya menyenangkan mate-mu sendiri?

"Selamat makan!" Jimin berucap kelewat semangat dan menyendokkan nasi goreng itu ke dalam mulutnya. Matanya terbelalak kaget.

Rasanya seperti mencoba masakan terenak sedunia. Entah karena dirinya yang kelaparan, atau memang Yoongi yang ternyata pandai memasak.

Min Yoongi adalah pria yang sangat sempurna!

"Hyung, enak sekali. Kalau begini aku tak butuh kursus, kau saja yang mengajariku."

"Terima kasih atas pujiannya, Jimin." Ah, Yoongi tidak pernah merasa sebahagia ini ketika masakannya dipuji seseorang. Bahkan ia tidak peduli akan komentar orang lain terhadap apa yang dilakukannya.

Mereka makan dalam diam. Jimin yang sibuk merasakan rasa nasi goreng yang begitu enak, dan Yoongi yang sibuk dengan smartphone-nya.

"Hyung! Aku mau dessert! Aku mau cake-ku yang tadi."

"Eh? Kau sudah selesai?" Pria itu meletakkan smartphone-nya sejenak, menatapi piring Jimin yang sudah bersih seperti sebelumnya. "Kau sangat kelaparan ternyata, perlu ku masakkan lagi? Atau kau ingin punyaku?" Yoongi melihat kearah Jimin yang sedang menatap piringnya lapar.

Gemas sekali.

"Tak usah, hyung. Kurasa sudah cukup untuk-

Kruk....

Dasar perut nakal, kau mempermalukanku." Jimin memukul-mukul perutnya sembari berbicara dengan pelan.

"Makanlah punyaku, lagipula aku sudah makan tadi. Akan ku siapkan dessertnya."

"Gomawo. Potong cake nya dengan rapi ya, hyung!" Lelaki manis itu kembali menyantap sepiring nasi goreng milik Yoongi. Mimik wajahnya menandakan ia sangatlah bahagia.

Serendipity [YoonMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang