Pergi ke Busan

2.3K 229 9
                                    

Happy reading guys!

--

"Aish... hyung, haruskah sekarang?"

"Lebih cepat lebih baik, sayang. Aku juga ingin meminta restu kepada appa-mu." Yoongi berucap pelan sembari memasukkan dua koper kecil mereka ke dalam bagasi mobil.

Jimin yang mendengar kata restu pun memerah malu. "Perlukah menginap?"

"Perlu. Hubungan yang baik antar calon menantu dan mertua adalah hal yang bagus. Lagipula kenapa kau bersikeras menolak, Jim?"

"Tempat tinggalku kecil."

"Tak masalah. Kau kira aku orang seperti apa, hm?" Yoongi mengecup bibir plump omeganya dengan lembut. Menarik tubuh kecil itu ke dalam dekapannya. "Kau tak ingin menikah denganku?"

"Tentu aku mau, hyung." Jimin membalas pelukan pria itu tidak kalah eratnya. "Kenapa tak mengunjungi keluargamu dulu?"

"Soal keluargaku mudah, tenang saja." Sekali lagi Yoongi mengecup bibir itu lembut lalu menarik tangan sang omega untuk segera masuk ke dalam mobil.

Setelah semua siap dan sabuk pengaman telah dipasang, mobil itu pun melaju membelah jalanan kota Seoul.

Sudah 2 minggu Yoongi pikirkan matang- matang, bahwa ia harus segera bertemu dan meminta restu kepada ayah dari omeganya. Setelah mengurusi penaikan menjadi presdir perusahaan dan sebagainya, akhirnya hari ini sampai seminggu ke depan dengan sengaja ia mengosongkan semua jadwal.

Ini semua dilakukan karena ia sangat serius dengan hubungan ini. Apalagi kondisi mereka sekarang telah bonding. Sangat tidak sopan jika tak bertemu keluarga sang calon.

"Hyung, aku takut appa tak suka denganmu."

"Kenapa tidak?"

"Aku hanya... takut." Yoongi sedikit melirik mimik Jimin sembari tetap berusaha fokus kearah jalan di depannya.

"Tak usah khawatir. Aku akan memperjuangkanmu, aku matemu dan kau mateku. Pertemuan pertama kita itu sebuah kebetulan, tetapi itu juga takdir yang telah dituliskan. Bagaimana pun caranya aku akan membuat ayahmu senang dengan calon suami anaknya."

"Belum calon! Kau bahkan belum melamarku, Tuan Min."

"Kau mau ku lamar sekarang?"

"Bukan begitu! Sudah sudah, lebih baik hyung fokus ke jalan saja." Jimin berucap pelan dengan pipi yang memerah samar. Yoongi yang sedang menyetir hanya tertawa kecil melihat omeganya yang malu-malu itu.

Ah, entah mengapa ia pikir ayah Jimin akan sangat suka dengannya. Lagi-lagi nalurinya berkata seperti itu.

 Lagi-lagi nalurinya berkata seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyung, aku masih ragu. Tak bisakah kita menginap di hotel saja untuk malam ini? Besok kan masih bisa, hyung." Jimin memasukkan sashimi itu ke dalam mulutnya. Ber-wahh ria ketika mendapatkan rasa yang sangat menakjubkan.

Serendipity [YoonMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang