Hangat

2.2K 232 16
                                    

Halo gais, pakabar? Ada yang kangen tida? Pasti tida:").

Hope you enjoy!

--

Setelah menginap seminggu di Busan. Yoongi dan Jimin sepakat untuk kembali ke Seoul. Hubungan ayah dengan sang anak pun juga membaik. Tuan Park selalu meminta maaf meskipun Jimin tetap mengatakan bahwa ia tidak marah.

Yoongi tersenyum tipis melihat Jimin dan ayahnya yang berpelukan untuk pamit kembali ke Seoul. Ia hanya melihat dari jauh, tidak berani untuk menggangu interaksi ayah dan anak itu.

Yoongi bahagia jika Jimin bahagia.

Tuan Park melihat kearah Yoongi. Memasang senyum hangat. "Yoongi-ya, kau tak ingin bergabung?"

"Ah, aku-" Ucapan Yoongi terpotong ketika Tuan Park menarik tangan pria itu. Merengkuh tubuhnya dengan hangat. Pria pucat itu pun ikut masuk ke dalam adegan pelukan keluarga bahagia itu. Ah... memang semua keluarga Jimin sepertinya mempunyai aura yang sangat hangat.

"Yoongi-ya." Yoongi melirik kearah Tuan Park yang baru saja memanggil namanya. Senyum Yoongi pun melebar ketika menangkap gerakan bibir dari Tuan Park.

"Tolong jaga dan bahagiakan anakku."

Restu dari calon ayah mertua, sudah ia dapatkan.

"Aku berjanji."

Di dalam mobil hanya terdengar suara deru mesin dan musik klasik dari radio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dalam mobil hanya terdengar suara deru mesin dan musik klasik dari radio. Yoongi menyetir sendiri karena Jimin sudah tertidur dengan lelap di kursi sampingnya.

Radio itu memainkan salah satu musik yang sangat ia kenal. Kriesler, love's sorrow, salah satu musik klasik kesukaannya setelah Chopin dan Debussy. Bahkan kini musik itu selalu saja membuatnya rindu sesuatu.

"Sepi sekali ya tanpa obrolanmu, sayang." Yoongi tertawa pelan lalu menatap sekilas Jimin yang sedang tertidur dengan wajah khawatir. Pikirannya penuh dengan hal yang selanjutnya harus dilakukan.

Mengunjungi kediaman keluarga Min.

Ya, lebih tepatnya hal itu yang memenuhi pikirannya.

Tidak, ia tidak takut ayahnya akan menolak Jimin mati-matian. Ia justru lebih takut dengan ibunya.

Wanita yang gila harta.

Jimin akan habis ditangannya jika mengetahui lelaki manis itu bukan berasal dari keluarga yang kaya raya.

Yoongi menghela napasnya pelan, melirik kearah malaikat kecilnya yang sedang tertidur pulas. "Tak akan kubiarkan wanita itu menghancurkan hubungan kita, sayang." Yoongi pun kembali mem-fokuskan diri ke jalan yang berada di depannya.

"Jimin-a, kau tahu kan bahwa aku sangat mencintamu?" Hening, tidak ada jawaban. Apa yang kau harapkan Min Yoongi? Omegamu sedang tidur. Yoongi menertawakan kelakukannya.

Serendipity [YoonMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang