Holla!!!
Happy Reading All!!!!!!
~~~~~
Dasar Manusia Batu,nggak punya hati ya lo?!
Kringgggggg
Bel istrirahat pun menggema di setiap koridor sekolah Tunas Bangsa. Seluruh siswa siswi Tunas Bangsa pun berbondong-bondong untuk ke area kantin.
Namun, tidak dengan Lily. Ia masih duduk dan menatap kearah depan dengan senyumannya. Puput yang menyadari kelakukan Laily pun memutar netranya malas.
"Ly, mau sampai kapan lo senyum nggak jelas gitu?"
Mendengar celetukan sahabatnya, Ia pun tersadar
"E-eh Put udah istrirahat ya?" tanyanya dengan watados
" Udah lewat, Ini mau pulang " Kesal Puput dengan mengalibikan
"Masa sih?" ujar Lily dan kemudian melirik watch pink yang dia kenakan
"Ihh Puput ini tuh masih jam 09:30 yang artinya jam istirahat kali!" Lanjutnya dengan suara kesal.
" Ya lo, ngelamun terus sambil cengar-cengir itu. Emang lo lagi ngelamun-in apasih Ly?"
"Hmm, gue tuh hari ini seneng banget tau nggak. Perkara tadi pagi Kelvin mau tebengin gue. Pasti Kelvin udah ada rasa sama gue, iya nggak Put?" Tanyanya antusias dan mengembangkan senyumnya
"Ly, Kelvin itu tebengin lo karena kasihan. Bukan ada rasa sama lo. Sadar Ly mau sampai kapan lo begini?" Ujar Puput kesal
" Put, lo sahabat Gue kan?"
"Iyalah"
"Kalau lo sahabat Gue. Seharusnya lo support gue bukan buat malah kayak gini seakan akan lo menentang perasaan gue ke Kelvin"
"Ly, justru itu gue itu sahabat lo. gue mau buat lo sadar kalau Kelvin itu hanya buat hati lo luka aja. Bukan menentang perasaan lo ke dia"
"Terserah Puput aja. Lily bakal menyerah tapi nanti ada saatnya. Mungkin sekarang belum Put. Maaf" Jawab Lily seraya merogoh tasnya dan mengambil apa yang dia cari.
"Put , gue mau ngasih bekal ini untuk Kelvin. gue pergi dulu."
"Ly, lo mau kema-"
Lily pun keluar dari kelasnya tanpa mendengarkan ucapan Puput.Ia berjalan di koridor dengan senyum indahnya. Tak lupa dia bersenandung. Sampailah di tujuannya yaitu 12 IPA 1. Yah kelas pujaan hatinya.
"Huft, semoga Kelvin suka" Dan menyelonong masuk ke kelas tersebut.
Netranya menangkap apa yang dicarinya. Dan Ia pun mendekat.
"Eh , neng geulis mau ngapain disini?" tanya Deno dengan mengedipkan mata nakalnya.
Pertanyaan Deno sukses membuat pujaan hati Lily menegadahkan kepalanya dari lipatan tangan. Sedari tadi memang Ia tertidur dikarena kan Pak Edo guru matematika itu tidak hadir.
"Mau apa lo?" Tanya Kelvin kesal.
"Hmm, Lily mau ngasih ini" Jawab Lily seraya menyodorkan bekal yang di bawanya sedari tadi.
"Gue nggak butuh"
"Tapi,ini Lily kasih untuk Kel--" Ucap Lily terpotong.
"Gue bilang nggak butuh! Lo cukup bisa untuk pahami apa kata gue" ucap Kelvin tersulut emosi
"Udahlah, Vin lo nggak boleh kasar sama Lily, Maksud dia kan baik" Lerai Aldo dan disetujui dengan anggukkan Deno
"Oh, Kelvin nggak mau. Yaudah deh Lily bawa lagi bekalnya" Ucap Lily tegar namun menahan isakan tangisnya dan menutupi dengan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
K E L L Y
Teen Fiction|FOLLOW SEBELUM MEMBACA| Suatu harapan yang berujung sia sia. Pupus melebur menjadi debu. Itulah yang dapat dideskripsikan dari seorang Laily. Suka dan Cinta sama seseorang? Maybe Tapi mengejar yang kita suka? bagi kalian mungkin impossible tapi b...