3| Gatau Diri

83 19 0
                                    

Holla elga kambek!!!

Happy reading readersku!!!

Cinta itu rumit, lebih rumit dari matematika dan kimia. Karena cinta tidak hanya logika tapi hati juga ikut berperan.

"Puput?"Cengo Lily

"Iya ini Gue" Balas Puput tersulut emosi.

"Dan Lo, manusia batu nggak punya hati. Gue peringatkan jangan pernah Lo bentak sahabat Gue" Ancam Puput sembari menunjuk kearah wajah Kelvin.

"Gue nggak akan bentak dia kalau dia nggak gangguin Gue"

"Walaupun Lily gangguin Lo. Bukan berarti Lo bisa bentak dia. Dia punya hati asal Lo tau" Ujar Puput setelah itu menyeret tangan Lily.

Dan disini mereka di taman belakang sekolah. Puput melihat Lily menundukkan kepala nya tak berani melihat Puput. Baginya puput sedang marah seperti singa betina, Serem.

"Lily jangan tunduk, Lihat Gue"

"Gu-e takut lihat Lo marah."

"Kalau Lo takut kenapa Lo buat Gue marah"

"Lily, minta maaf kalau udah bikin Puput marah" Melasnya dan langsung menundukkan kepala kembali.

"Ya, Gue maafin. Lagi kali Lo jangan kayak tadi. Tau ngggak Lo kayak ngemis cinta sama manusia batu itu"

"Serius, Puput maafin Lily?" Tanyanya menyakinkan.

"Iya, tapi janji jangan kayak tadi lagi"

"Ga bisa janji, soalnya Gue khilaf. Tapi Gue berusaha hehehe. Sayang Puput" Ujarnya langsung memeluk Puput.

"Iya Ly. Gue juga sayang sama Lo"

"Oh iya Lo kok bisa ada disitu tadi. Emang Lo nggak ikut pelajaran Pak Kumis?"

" Gue izin tadi ke toilet karena mau buang air kecil. Eh Gue lihat Lo kayak ngemis-ngemis cinta ke manusia batu tadi. Mana dia ngebentak Lo lagi. Jadi naik darah lah Gue. Kok bisa sih Lo suka sama dia?"

"Namanya juga jatuh cinta Put"

"Emang ya cinta bikin seseorang jadi buta"Ujar Puput seraya memutarkan netranya malas.

"Hehehe. iya dong.Lo bakalan rasakan gimana rasa jatuh cinta"Jawab Lily seraya tersenyum.

"Gue bakalan jatuh cinta sama seseorang yang memang cintai Gue bukan malah ngejar ngejar gajelas"Sindir Puput.

"Ih Lo nyindir Gue?"

"Baguslah kalau sadar"

Lily yang mendengarkan perkataan terakhir Puput pun hanya mengerucutkan bibirnya kedepan. Setelah itu menepuk dahinya.

"Kenapa Lo nepuk dahi?" Tanya Puput yang memandang sahabatnya itu aneh.

"Gue baru inget hukuman Pak Kumis. Gawat. Gue ke lapangan dulu ya" Setelah itu Lily pun lari terbirit-birit

"Kok bisa ya Gue punya sahabat kayak Lily?"Monolog Puput dengan diri sendiri.

"Oh iya Gue harus masuk nih ke kelas. Ntar Gue dihukum kayak Lily lagi. Ihh gue nggak mau"

K E L L YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang