4| Semesta

71 19 2
                                    

Holla elga kambek!!!!

Happy Reading!!!

~~~~~~~

Hati yang rapuh tak memungkinkan untuk berhenti. Karena sejatinya cinta akan pudar oleh dentingnya waktu.

Gemerlap malam menyapu langit diantara beribu bintang. Tertangkap netra bulat yang memandang. Cairan bening turut membasahi pipi gadis itu. Mengapa semesta menghukumnya? Mengapa dia tak bisa bahagia? Dia tersenyum miring seraya mengusap kasar airmatanya.

Di bawah langit, dia termenung mengingat tentang kehidupannya yang malang.Namun siapa yang peduli.Ia terkekeh pelan menertawakan hidupnya yang malang ini.

"Kenapa? kenapa? hidup gue seperti seakan-akan gue nggak pantas untuk bahagia?"

"Pertama orang tua gue, sekarang Kelvin. Semesta untuk apa gue lahir di dunia ini? untuk apa?!" Teriak gadis itu menggema di setiap ruang seiring jatuh cairan bening itu.

Dunia seakan-akan menatapnya, meremehkannya dan menertawakannya. Sejenak ia meredakan tangisnya. Ia harus bangkit,ia tak boleh terlihat lemah. Malam ini,Ia berjanji bahwa terakhirnya ia terlihat lemah di hadapan semesta.

Tak terasa sudah satu jam lamanya, ia termenung di balkon rumahnya. Kejadian siang tadi pun masih melekat di ingatannya. Perkataan pujaan hatinya seperti boomerang di kepalanya. Ah dia lupa masih pantaskah ia mengganggap orang yang melukai hatinya sebagai pujaan hati. Lamunannya sirna tak kala alat canggih berlogo apple gigit disebelahnya berbunyi. Ia menatap ternyata Puput yang menelpon.

Bipp!!

"Ly? Lo kenapa tadi siang pulang jalan kaki? karena supir lo nggak jemput? kan bisa lo mesen ojol atau nelpon gue biar gue jemput." Tanya Puput diseberang dengan nada khawatir.

"Hp gue low" Balas dengan suara parau. Iya Laily berbohong dan tidak ingin Puput mengetahui kejadian tadi siang.

"Tunggu dulu, suara lo kok kayak habis nangis?"

"E-eh g-gue ngaak papa.Iya gapapa" Ujarnya gugup

"Ly lo nggak berusaha bohongin gue kan?"

"Iya Put. gue nggak papa tadi tuh gue flu jadi suara gue serak kayak orang nangis"

"Flu? lo sakit? kok bisa flu sih Ly gue kan pernah bilang sama lo. Jangan kebanyakkan minum es krim."

"Hehehe sorry Put. Gue kan suka banget sama es krim. Oiya lo nelpon gue ada apa?"

"Gue nelpon lo karena gue khawatir tadi selepas pulang Bik Sum nelpon gue bilang kalau lo belum pulang. Gue chat lo eh messenge gue nggak lo read. Gue telpon nggak diangkat. Lo sih o buat orang khawatir aja."

"Hehehe maaf kan gue dah bilang hp gue low"

"Iya-iya. Gue ngerti. Lain kali jangan buat orang khawatir."

"Iya deh Puputnya Laily" Cengir Laily walaupun tak terlihat Puput.

"Yaudah dah gue tutup. Dah malam ni Lo tidur gih"

"Ish, besok kan wekeend jalan yuk?"

"Hmm, kemana dulu ni?"

"Ke Mall aja gimana, sekalian mampir ketoko buku gue mau beli novel yang baru keluar"

"Oke deh gue juga mau beli make up. Make up gue habis"

"Sip, gue tunggu lo besok jam 11 bye"

K E L L YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang