Holla!!Elga kambek!!
Happy Reading!!<><><>
Karna sejatinya hati akan patah bersamaan dengan jiwa yang rapuh.Petang ini, matahari tampak menenggelamkan dirinya. Senja berwarna orange itu setia menemani seorang gadis yang tengah duduk dia bangku taman.
Gadis itu menengadahkan kepalanya seraya tersenyum manis. Sesekali decakan kagum lolos dari bibir tipis gadis itu.
Ia mengalihkan netra bulatnya ke arah pergelangan tangannya. Ia menatap watch pink-nya menunjukkan jam 18:00. Namun hanya menatap tak beranjak. Selepas itu dia merogoh ke dalam sling bag-nya. Mengambil sebuah buku diary-nya yang bercover abu abu.
Ntah mengapa gadis itu menyukai abu abu. Menurutnya abu abu itu semu diantara putih atau hitam. Abu abu itu semu seperti kehadirannya di dunia ini.
Dan abu abu itu seperti kehidupannya yang tak jelas untuk apa dia hadir didunia ini.Kembali dengan gadis itu, ia membuka diarynya pemberian sang mamanya dulu. Dihalaman pertama tertulis indah namanya Laily Nasyifa. Ia tersenyum melihat tulisan namanya. Dan ia pun membuka beberapa halaman yang kosong untuk mencurahkan isi hati nya ini. Ia pun mulai menari kan tangan lentiknya di atas buku itu.
Ada banyak hal yang inginku sampaikan.
Banyak hal namun hanya satu orang saja yang membuat hal itu.
Dia adalah orang yang selalu mengganggapku tak ada.
Dia adalah orang yang menyakiti hati ini.
Apa masih pantaskah kehadirannya ku sebut kebahagiaanku?
Apa masih pantaskah aku menyukainya?
Yang ku tau hanya dia yang selalu ada dipikiranku.
Ku akui aku bodoh,aku bodoh karena masih saja menetap untuk menyukainya.
Tanpa memikirkan bagaimana perasaannya kepadaku.
Perasaannya yang selalu mengganggapku sebagai pengganggu dihidupnya atau dikisah cinta nya.
Iya, aku sadar aku tergila padamu hanya karna kau ciptaan tuhanku.
Setelah menuliskan curahan hatinya ia pun menutup buku diary-nya. Lalu ia memasukkan buku itu ke dalam tasnya. Ia pun bangkit dan beranjak dari bangku taman itu.
Senja sudah tak memunculkan dirinya. Tergantikan dengan malam yang gelap tak ada bulan atau bintang seperti biasanya.
Angin bersepoi-sepoi menambah rasa dingin dikulit Lily. Dia hanya menyelusuri jalan sunyi itu bertemankan kakinya yang bergontai. Ia merasa bahwa Kelvin seperti angin malam ini. Mencintai cowok itu seperti angin. Bisa dirasakan namun tak bisa untuk diraih.
Ia pun tersenyum untuk dirinya. Ia tahu dirinya bodoh namun apa dayanya dia hanya gadis yang mencintai seseorang yang ia anggap tempat berlabuh sang hatinya.<><><>
Kelvin menatap dua perempuan dihadapannya dengan tatapan jengah. Sania dan Ara mereka selalu menyusahkan dirinya. Ia baru saja pulang dari latihan basket namun dua perempuan ini tak membiarkan dirinya tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
K E L L Y
Teen Fiction|FOLLOW SEBELUM MEMBACA| Suatu harapan yang berujung sia sia. Pupus melebur menjadi debu. Itulah yang dapat dideskripsikan dari seorang Laily. Suka dan Cinta sama seseorang? Maybe Tapi mengejar yang kita suka? bagi kalian mungkin impossible tapi b...