Pagi ini, kami semua bersiap-siap untuk pulang ke Jakarta. Aku pulang bersama rangga dimana pak cipto sudah kuminta untuk pulang kemarin.
Pegawai SDM ku pulang menggunakan mobil perusahaan, dan citra? Hmm seharusnya pulang bersama suaminya bukan?Oh iya, mari aku mulai semuanya sekarang!
Merebut kembali milikku.Lobby hotel
"farhan mana?"tanyaku pada citra
Citra hanya terdiam tidak menanggapi ucapanku. Apa-apaansih! Bisa bisanya dia tidak menjawab pertanyaanku.
Hingga tak lama muncullah farhan
"Kamu pulang sama siapa lin? Rangga?"tanya farhan
"Iya"jawabku
"Citra pulang sama kamu kan?"tanyaku"Mmm saya naik mobil perusahaan aja bu"jawab citra
"Jangan! Kamu sama farhan aja. Han! Ini ajak pulang"ucapku
"Ck! Iyaa"jawab farhan dengan nada malasnya
"Kenapa lin?"tanya rangga datang menghampiri kami
"Enggak kok. Yaudah ayo pulang"ucapku pada rangga.
Aku pun berjalan bersama rangga menuju mobilnya.
Sepanjang perjalanan, aku berpikir. Apa citra sudah setuju dan menandatangani surat perceraian? Itulah kenapa citra meminta untuk ikut mobil perusahaan?
Jika begitu.
Baguslah!"Sayang, nanti aku cuma nganterin aja ya gak mampir ke rumah kamu"ucap rangga
"Loh kenapa?"tanyaku
"Aku mau jemput papah aku ke bandara dia baru pulang dari swiss"ucap rangga
"Loh? Kecapean dong nanti kamu? Yaudah sini aku yg nyetir aja"ucapku
"Jangann dong, aku gak capek kok"ucapnya
"Yaudah kalau gitu"Jawabku. Aku jadi terpikirkan mengenai orang tua rangga.
"Oh iya rangga, kamu kapan mau ngenalin aku ke orang tua kamu?"tanyaku
Rangga terdiam sejenak.Ya selama 2 bulan berpacaran, rangga tidak pernah mengenalkanku pada orang tuanya.
Aku memang tidak menginginkan hubungan serius dengan rangga tapi aku tetap ingin di kenalkan pada orang tuanya. Ya aku memang banyak mau"Nanti aku minta orang tua aku atur jadwal biar bisa ketemu kamu"ucap rangga
"Oke"jawabku
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Keesokan harinya
13:25 WIBHari ini aku pulang cepat dari kantor karena memang tidak ada kerjaan yang harus ku kerjakan lagi.
Aku merebahkan diriku di sofa ruang keluarga sembari menikmati desiran angin dari taman belakang."Kak alin, minta duit dong"ucap hasby yang membuatku menoleh padanya
"Buat apa?"tanyaku
"Mau beli gitar baru"ucap hasby
"Yehhh! Itu sih mintanya ke papah, kenapa harus ke kakak?"ucapku
"Duit gitar dari papah udah habis hasby beliin sepatu kak hehhe"ucap hasby yang membuatku membulatkan mata
"Kamu nih! Kakak bilangin papah ya! PAPAHHHH!!!!"teriakku menggelegar memanggil papah
Hasby terlihat kesal dengan perlakuanku
Tak lama papah pun datang dari lantai atas
"Papah lakban ya mulut kamu kalau berisik lagi"ucap papah
KAMU SEDANG MEMBACA
Dekade Rengkuhan Alin (COMPLETED)
Romance[COMPLETED] "Jangan harap aku akan diam saja melihat kalian bersama!"