D U A P U L U H T U J U H

17.7K 976 33
                                    

keesokan harinya
15:30 WIB

Cindy dan gilang tengah berjalan di koridor sekolah menuju parkiran dimana pak hadi sudah menjemput.

"Gilang"panggil cindy pada gilang

"Kenapa?"tanya gilang

"Temenin aku makan yuk? Mau gak?"tanya cindy

"Gausah nanya, kamu kan tau jawabannya pasti iya mana bisa aku nolak"jawab gilang

"Terpaksa?"tanya cindy

"Enggak"jawab gilang
"Mau makan dimana?"tanya gilang

"Restaurant italia yang deket perusahaan mamah"jawab cindy

"Oke"ucap gilang

Cindy tersenyum sembari menatap gilang, entah kenapa perasaannya selalu bahagia seharian ini.

"Kenapa senyum senyum?"tanya gilang

"Gpp"jawab cindy, ia benar benar tidak mengerti kenapa sedari tadi tidak bisa berhenti tersenyum

Mereka lalu memasuki mobil yang akan membawa mereka menuju restaurant itali di dekat perusahan alin.

*****
Restaurant
16:00 WIB

Tatapan cindy tidak bisa lepas dari gilang entah ada apa dengan dirinya tapi ia benar benar terlalu fokus pada gilang

"Kenapa?"tanya gilang

"Gpp kok"jawab cindy

"Mau aku potongin steak nya?"tanya gilang menawarkan yang di angguki cindy

gilang lalu mengambil piring cindy dan memotong steak cindy menjadi bagian kecil agar lebih mudah di makan. Cindy masih terus memperhatikan gilang dengan lekat

"Nih makan"ucap gilang mengembalikan piring milik cindy

"Makasih"ucap cindy

"Makan cindy jangan ngeliat yang lain"ucap gilang yang membuat cindy tertawa malu

Gilang menghentikan kegiatan makannya lalu menatap cindy.
Ada hal yang gilang ingin sampaikan pada cindy, namun menurutnya terlalu cepat tapi ia hanya berharap setelah ia mengatakan hal tersebut semua akan berjalan baik.

Gilang menggigit bibir bawahnya berkali kali lalu mengetukan jarinya pada meja seperti cemas.

"Apa?"tanya cindy yang dibalas gelengan kepala oleh gilang.
Cindy lalu kembali memakan kembali steaknya sembari mencuri-curi pandang pada gilanh

"Cindy"ucap gilang

"Apa?"tanya cindy

Gilang lagi lagi terdiam.
Sudah sejak lama sebenarnya gilang ingin membicarakan hal ini namun ia sebelumnya takut jika tak terbalaskan

"Ck! Kenapa sih?"tanya cindy sedikit kesal

"Bukan sonya yang aku suka tapi kamu"ucap gilang yang membuat cindy membulatkan mata

Jantung cindy benar benar berdegup kencang bahkan telapak tangannya hingga berkeringat dingin.

Sudah sedari lama gilang menyukai cindy namun gilang selalu menahannya karena ia yakin cindy baik padanya karena menganggapnya saudara.
Gilang mulai menyukai cindy ketika cindy selalu memperhatikan gilang di rumah dan sekolah. Tidak ada yang lebih perhatian selain cindy selama ini apalagi kedua orang tuanya memang sudah tidak ada.

Gilang mulai berani berniat untuk mengatakan hal ini ketika melihat sikap posesif cindy saat gilang bersama sonya.
Saat pagi itu sonya memang menembak gilang namun gilanglah yang meminta untuk tidak berpacaran ia menolak secara halus, sonya tetap memaksa hingga akhirnya berujung pada hts. Namun tadi siang saat di kantin setelah alin menelpon gilang perihal bantuan cindy untuk olimpiade, saat itu juga gilang menyudahi segala kedekatan dengan sonya.
Ia memang tidak menyukai sonya dari hal apapun.
Menurutnya tidak ada yang sebaik dan seperhatian cindy. Itulah kenapa gilang benar benar nyaman dengan cindy.

Dekade Rengkuhan Alin (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang