S E M B I L A N B E L A S

17.5K 965 20
                                    

Aku tengah menyuapi cindy sembari menemaninya bermain boneka barunya yang diberikan oleh farhan.
Saat ini ia masih di restaurant untuk mengurusi kegiatannya. semenjak maura meminta aldo untuk mengganti seluruh pegawai, aldo langsung melakukannya dan sekarang yang bekerja disana bukan lagi wanita-wanita sexy yang menjual badan melainkan orang-orang yang niat bekerja.
Karena hal tersebutlah aku memperbolehkan farhan untuk bebas kapanpun pergi ke restaurant.

"Cindy!!!"panggil farhan pada cindy hingga memuat kami menoleh padanya

"Papah!!!!"teriak cindy lalu berlari menuju farhan dan memeluk kakinya.
farhan langsung menggendongya dan mencium pipinya.

Ia berjalan ke arahku dan duduk di sebelahku

"Ada kabar gembira untuk mamah"ucap farhan padaku

"Apa?"tanyaku

"Uang bulanan, uang jajan dan uang cicilan restaurant aku bayar hari ini"ucap farhan yang membuatku menganggukan kepala.
"Udah aku transfer"sambungnya

"Oke makasih"jawabku

"Pah, ayo berenang"ucap cindy mengajak farhan

"Mmm boleh, ayo kita berenang sekarang"ucap farhan lalu mengangkat badan cindy dan berlari menuju kolam renang

Aku hanya menggelengkan kepala melihat tingkah mereka, jadilah cindy tidak menghabiskan makanannya.
Aku lalu berjalan menuju kamarku untuk merebahkan badanku sebentar, lelah rasanya mengurus cindy yang super aktif ini.
Selalu saja ia membuat berantak ruangan dengan seluruh mainannya belum lagi ia harus di gendong terlebih dahulu agar bisa tidur siang.

******
Malam harinya
Ruang keluarga

Aku melangkah menuju ruang keluarga dimana farhan, cindy dan maura berada. Ketika aku menuju mereka aku melihat farhan tertidur di sofa ujung dan cindy menangis.
Ck! Farhan benar-benar

Aku mencari dimana keberadaan maura tapi tidak menemukannya, ck! Anak itu sering sekali menghilang

Aku berjalan ke arahnya dan memukul lengan farhan keras hingga ia terkejut

"Lin! Apa apaansih?! Mas kaget!"ucapnya kesal

"Gak bisa denger kamu? Nih cindy nangis"ucapku lalu menggendong cindy
"Kenapa sayang? Kok nangis?"tanyaku pada cindy

Ia menunjuk tv yang tengah menayangkan sebuah film drama keluarga.
Bisa-bisanya farhan membiarkan cindy menonton film seperti ini.

"Kenapa film nya serem?"tanyaku

"Cindy gamau punya saudara mamah"ucap cindy sembari menangis
"Nanti mamah sama papah gak sayang kayak itu"sambungnya menunjuk tv

Hm
Aku jadi teringat mengenai anak farhan dan citra yang sudah meninggal. Jika cindy tau, ia pasti akan semakin sedih
Aku menatap farhan dimana ia juga menatapku, aku rasa pikiran kamipun sama

"Kan cindy anak papah sama mamah satu-satunya"ucap farhan

Cindy menatapku sembari sesenggukan

"Kata kakak maura cindy punya kakak"ucap cindy yang membuatku membulatkan mata
"Cindy gamau"sambung cindy

"Enggak kak maura cuma bercanda sayang"ucapku sembari menatap farhan

"Beneran tau! Tapi udah meninggal"ucap maura tiba tiba menimpali kami yang membuatku menatapnya tajam

"Gausah ngomong sembarangan kamu!"ucapku dengan nada tegas

"Udah gitu bukan anaknya mamah loh cindy, anaknya papah sama mamah yang lain"ucap cindy yang membuatku melemparkan buku yang berada di meja.
Buku tersebut mengenai kepalanya hingga membuatnya kesakitan

Dekade Rengkuhan Alin (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang