DUA PULUH DELAPAN (END)

37.1K 1.1K 50
                                    

Halo, sebelum ke cerita aku akan sedikit ngomongin soal cerita ini. aku pikir cerita akan aku selesaikan karena konflik alin dan farhan benar-benar udah selesai.
Kalau aku meneruskan tentang cindy dan gilang disini cerita akan melenceng dari judul dan akan aneh (mungkin?)
Aku akan membuat cerita cindy dan gilang secara terpisah karena menurutku menarik dan aku belum pernah buat cerita romansa remaja gini jadi konfliknya akan seputar masa masa remaja. Cerita mereka akan aku mulai dengan mereka yang udah berpacaran secara diam diam.

*****

Hari tanding taekwondo

Cindy berlari menuju alin, farhan dan gilang dengan wajah sumringahnya. Ia benar benar bahagia karena menjuarai pertandingan kali ini.

Ia langsung memeluk alin dengan erat

"Mamahhh!!! Cindy seneng"ucap cindy lalu melepaskan pelukan pada alin dan mulai menatapnya

"Mamah bangga sama kamu, kamu bener bener hebat sayang"ucap alin pada cindy

"Papah bangga sama kamu cin"ucap farhan

Cindy lalu menoleh pada gilang dimana gilang tersenyum padanya

"Selamat ya kamu keren banget tadi"ucap gilang pada cindy yang dibalas senyuman malu olehnya.

"Habis ini kita akan makan-makan, eyang udah masak di rumah buat cindy"ucap alin yang membuat cindy benar-benar senang
"Nanti malam skor olimpiade akan di umumkan, tante berdoa supaya gilang dapat nilai yang bagus"sambung alin pada gilang

"Makasih banyak tante"ucap gilang

"Yaudah ayo kita pulang, bagas pasti udah gak sabar nunggu cindy pulang bawa medali"ucap farhan yang di angguki cindy

Mereka pun lalu berjalan menuju parkiran mobil diselingi oleh canda tawa.
Dalam hati alin, ia sangat senang dengan keadaannya sekarang. Semua benar-benar terasa berjalan mulus ketika ia mulai menerima gilang. Ia tak menyangka gilang juga akan membanggakannya.

*****
Rumah
16:30 WIB

Bagas yang mendengar suara cindy pun langsung berlari menuju ke arah cindy

"Nih buat adek"ucap cindy memberikan medalinya

"Nanti aku akan punya juga yang lebih bagus"ucap bagas

"Makanya jangan males latihan yaa, contoh kak cindy nih selalu rajin latihan"ucap farhan yang di angguki bagas.
Bagas memang juga mengikuti taekwondo karena terinspirasi oleh cindy.

"Cindy"ucap jessie melangkah ke arah cindy

"Eyang!!!!"teriak cindy memeluk jessie
"Cindy kangen, kenapa eyang jarang main?"tanya cindy sembari melepaskan pelukannya

"Eyang juga kangen, eyang janji akan sering sering main kesini"ucap jessie pada cindy
"Gilang katanya ikut olimpiade ya? Eyang doain semoga hasil skornya bagus"sambung jessie

"Makasih eyang"jawab gilang

"Yaudah ayo makan"ucap jessie

*****

Kamar gilang
19:50 WIB

"Gimana gilang?"tanya cindy
Gilang tersenyum dan itu membuat cindy tersenyum
"Selamat ya!!"ucap cindy lalu memeluk gilang

Gilang membalas pelukan cindy dengan erat

Hingga tak lama cindy mulai sadar dan melepaskan pelukan tersebut ia lalu celingak celinguk takut jika orang tuanya tau.

"Hampir aja!"ucap cindy yang membuat gilang tertawa

"Aku 3 besar"ucap gilang

"Yahh gabisa lanjut dong?"tanya cindy.
Hanya juara satu yang bisa melanjutkan ke tahap berikutnya.

"Dapet itu aja aku udah bersyukur"jawab gilang

"Iya juga sih, lagian kalaupun aku ikut gak mungkin aku bisa masuk 3 besar"ucap cindy

"Aku akan dapat beasiswa dari sekolah jadi tante alin dan om farhan gak perlu ngeluarin uang untuk biaya pendidikan aku sekarang"ucap gilang

"Kamu keren banget sih"ucap cindy
"Ayo kita bilang ke mamah papah biar mereka tau"sambung cindy lalu menarik gilang

Mereka berjalan menuju ruang keluarga dimana farhan dan alin berada

"Mah! Gilang masuk 3 besar"ucap cindy yang membuat farhan dan alin benar benar tak menyangka. Mereka tersenyum sembari menatap gilang

"Selamat ya gilang, tante gak nyangka"ucap alin pada gilang

"Selamat ya gilang"ucap farhan pada gilang

"Makasih om tante"ucap gilang

"Dan gilang akan dapat beasiswa mah pah jadi mamah sama papah gak perlu bayar uang pendidikan dia lagi untuk sekarang"ucap cindy yang membuat alin membulatkan mata

"Yang bener?"tanya alin yang di dibalas anggukan cindy

"Tunggu disini sebentar, ada yang mau tante kasih ke kamu gilang"ucap alin lalu pergi menuju lantai atas

Tak lama ia datang dengan sebuah paperbag bertuliskan brand sepatu mahal. Ia lalu memberikan itu pada gilang

"Untuk gilang"ucap alin

"Ini apa tante?"tanya gilang

"Ambil aja dulu terus buka"ucap alin yang diangguki gilang

Gilang lalu membuka kotak tersebut dan terkejut melihat ada sepatu.

"Ini buat gilang?"tanya gilang

"Iya"jawab alin sembari tersenyum
"Tante minta maaf kalau selama ini terlalu memaksa kamu, seharusnya tante gak melakukan hal seperti itu. Kamu udah baik sama cindy dan bagas dan jarang merepotkan tante"sambung alin

"Iya tante"jawab gilang
"Makasih banyak tante"sambungnya

"Iya, mulai besok langsung pakai sekolah ya"ucap alin yang di angguki gilang

Farhan tersenyum melihat sikap alin yang menjadi baik terhadap gilang

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Kamar alin dan farhan

"Mas bangga sama kamu lin"ucap farhan pada alin

"Makasih banyak ya mas udah sering nasehatin aku"ucap alin

"Mas yang makasih karena kamu memperlakukan mas dengan baik dan mau nerima mas"ucap farhan

"Kita sama sama belajar"ucap alin

"Aku minta maaf kalau dulu sering nyakitin kamu"ucap farhan

"Aku juga maaf kalau dulu sering memaksa kamu"ucap alin

Farhan dan alin tertawa kecil dan saling menatap. Rasanya benar benar tenang ketika menatap orang yang dicintai.

"Aku cinta sama kamu mas"ucap alin

"Mas juga cinta sama kamu lin, mas harap berikutnya mas bisa lebih baik lagi sama kamu"ucap farhan

"Semua akan baik baik aja, aku yakin"ucap alin lalu memeluk erat farhan

Farhan membalas pelukan alin sembari mengusap punggul alin dengan lembut.
Rasanya ia sangat beruntunng bisa memiliki istri seperti alin, banyak hal berubah setelah bersama alin menjadi lebih baik.

Ia menyesal pada dirinya kenapa dulu bisa berbuat tidak baik pada alin padahal semua yang dilakukan alin ialah untuk hubungan mereka.

Alin pun merasa beruntung mendapatkan farhan yang mau merubah dirinya dan banyak memberi nasehat pada alin.
Semua terasa nyaman sekarang dan ia harap seterusnya.

Masalah yang mereka hadapi menjadi sebuah pelajaran agar lebih berhati-hati dalam bertindak dan harus terus memikirkan hati yang dijaga.

😊🙏🏻✨

Dekade Rengkuhan Alin (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang